Cara Plesteran Dan Acian Dinding Untuk Finishing

Cara Plesteran Dan Acian Untuk Finishing – Dalam membuat sebuah bangunan masing-masing bagian didirikan dengan teknik tertentu yang harus dipahami oleh pekerja yang menanganinya. Hal ini juga berlaku pada dinding. Dinding juga menjadi bagian terpenting pada rumah atau bangunan lainnya, sehingga pembuatannya harus diperhatikan betul-betul.

Setelah tahap pemasangan bata dan dinding telah cukup kering, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan finishing. Hal ini dilakukan supaya permukaan dinding halus dan lebih mudah untuk dicat. Dalam proses finishing dinding ada dua tahap yang harus dikerjakan, yakni plester dan acian dinding. Apa itu plester dan acian pada dinding?

Plester dinding adalah proses melapisi dinding, baik dinding bata merah, bata ringan, beton, atau batako dengan lapisan pasir yang sudah dicampur dengan semen. Sedangkan mengaci dinding adalah proses melapisi plester yang sudah diaplikasikan pada dinding dengan semen agar permukaan dinding lebih halus.

Pada kesempatan ini kita bahas lebih jauh mengenai plesteran dan acian pada dinding, terutama bagaimana cara membuatnya. Langsung saja kita awali dari teknik plester dinding terlebih dahulu.

Baca juga: Cara Membuat Kepala Plesteran Dinding

Plesteran Dinding

Pengerjaan plester dinding ini bisa berbeda-beda, dipengaruhi oleh bagian dinding mana yang akan diplester. Misalnya untuk dinding bagian bawah yang berhubungan dengan tanah maka perlu diplester kedap air dengan tinggi sekitar 20 cm. Begitu juga dengan bagian-bagian lainnya yang bisa berbeda-beda tergantung kebutuhan.

Sebelum pengerjaan plesteran dimulai, terlebih dahulu perlu dipastikan bahwa bidang yang akan diplester terbebas dari debu atau kotoran lainnya. Kita bisa membersihkannya dengan cara menyiramkan air pada dinding. Kita juga perlu membuat campuran adukan untuk plesteran dinding.

Aturan umumnya adalah 1 semen : 2 pasir untuk dinding bagian bawah yang kedap air. Sedangkan untuk pekerjaan plester bagian tengah dan atas, kita buat campuran dengan perbandingan 1 semen : 4 pasir.

Di samping itu khusus pada bagian sudut-sudut tembok perlu dibuat adukan atau campuran yang lebih kuat. Sebab bagian tersebut umumnya sering terjadi cacat karena benturan benda keras. Kita juga perlu memberikan cairan semen kental pada permukaan beton di bagian beton bertulang. Hal lini dilakukan sebelum proses plester dimulai dengan tujuan supaya plesteran dan bagian permukaan beton bisa menyatu dengan baik.

Baca juga: Perbedaan Plesteran Dan Acian Dinding

Pekerjaan Plesteran Dinding

Pelapisan penutup dinding atau plesteran ini dilakukan saat dinding sudah terpasang sampai atas. Pelapisan ini dilakukan untuk dinding bagian dalam. Sementara dinding luar atau batas kavling umumnya hanya disawut atau diplester tanpa dihaluskan maupun tanpa diberi acian.

Sebelum memulai plesteran pada dinding batu bata disarankan untuk menyiramnya dengan air terlebih dahulu supaya plesteran cepat menempel di dinding. Apabila dinding sudah diplester seluruhnya, tahap berikutnya adalah mendiamkannya selama beberapa hari supaya kadar airnya hilang.

Setelah itu biasanya pada plesteran terlihat retakan-retakan kecil. Biasanya pekerjaan plester ini diaplikasikan pada bidang dinding dan bagian atas pondasi atau trasram/semenram. Untuk diketahui, pekerjaan trasram itu dilakukan untuk mencegah kaki tembok menghisap air dari tanah yang membuatnya menjadi lembap. Campurannya dibuat dari campuran 1 semen : 2 pasir.

Ketentuan dalam Memplester Dinding

Memplester dinding dan pekerjaan-pekerjaan lain tentu saja tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada beberapa ketentuan atau syarat yang harus terpenuhi sebelum melakukan suatu pekerjaan. Begitu juga dengan plesteran dinding. Berikut beberapa ketentuan sebelum melakukan plester dinding:

  • Tembok yang akan diplester harus datar.
  • Sebelum memulai memplester tembok harus digaruk dengan sapulidi dan dibersihkan dengan air tawar (air minum).
  • Tebal lapis plester hanya 1 @ 1,5 cm.
  • Adukan yang dipakai : 1 kapur : 1 tras : 3 pasir, bila perlu dapat dibuat 1 semen: 3 pasir.

Tahap Plester Dinding

Selanjutnya kita pelajari bagaimana cara melakukan plesteran dinding. Dalam hal ini ada beberapa tahap dan hal yang harus kita pahami. Lebih jelasnya silakan simak penjelasan di bawah ini:

  • Tembok yang akan diplester dibagi dalam beberapa bagian (petak-petak).
  • Pada keempat sudut petak tembok dipasang paku dengan kepala menonjol .± 3 cm dari bidang tembok, untuk merentangkan benang.
  • Jarak benang dari sisi tembok 1,5 cm dan bila ada tembok yang menempel pada benang, maka temboknya harus dipahat dulu supaya didapat plester sama tebal dan rata.
  • Di tempat-tempat tertentu yaitu pada paku dan rentangan benang dibuat plester utama yang berhimpit dengan benang-benang tadi, sebagai standar tebal plester.
  • Plester utama yang vertikal ini dibuat tiap-tiap jarak 1,00 meter. Setelah ini selesai, benang dapat dilepas.
  • Diantara 2 lajur plester utama di isi penuh dengan adukan, kemudian digores dengan penggaris besar dan lurus mulai dari bawah ke atas untuk memperoleh bidang yang rata.
  • Kemudian bidang yang paling luar dilapisi dengan lapisan encer (kapur + semen merah + air) sambil digosok dengan papan gosok supaya permukaan standar yang rata, ini disebut mengaci.
  • Rusuk-rusuk dan sudut pertemuan plester tembok harus merupakan sudut siku ( = 90°) dan ini harus diplester dengan adukan 1 semen : 3 pasir supaya tahan benturan-benturan ringan.
  • Setelah lapis ini betul-betul kering, bidang permukaannya disapu dengan kapur tohor sebanyak 3 kali, dan agar terlihat indah kapur ini dicampur dengan zat pewarna yang sesuai dengan selera pemilik bangunan.

Yang Perlu Diperhatikan:

  • Bahan adukan plester seperti pasir, tras dan kapur yang telah dicampur rata harus diayak dulu, supaya butiran-butiran kasar
    tidak ikut bercampur.
  • Usahakan jangan menggunakan adukan bekas tembok lama karena daya lekatnya kurang.
  • Pada pekerjaan mengaci, bila dalam ember kapur tadi air kapumya sudah habis, hanya tinggal butiran-butiran kasar yang harus dibuang dan diganti dengan campuran yang sarna dan baru.

Baca juga: Cara Membuat Dinding Semen Expose Unfinished

Pekerjaan Mengaci Dinding

Setelah plesteran dinding sudah selesai dikerjakan, maka tahap berikutnya adalah mengaci dinding. Dalam pekerjaan ini ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Supaya lebih jelas berikut alur pelaksanaan mengaci tembok atau dinding:

  • Pastikan dinding benar-benar telah kering. Usia ideal plester siap untuk diaci adalah 2 – 3 minggu.
  • Siapkan bahan dan alat : Semen (portland cement), Air, Trowel khusus untuk acian (Roskam Baja dan Kayu).
  • Bersihkan permukaan plesteran dari kotoran, debu dan minyak.
  • Basahi plesteran dengan air secukupnya.
  • Campur semen dan air sehingga menghasilkan adonan yang encer namun dengan kekentalan yang cukup.
  • Lakukan pengacian dengan cara melapiskan semen yang sudah dicampur air dengan roskam baja, dan berikan tekanan agar merekat sempurna.
  • Lakukan sampai mencapai lebar tertentu, lalu ratakan dengan roskam kayu dengan gerakan melingkar.
  • Ketebalan acian yang baik adalah 1mm – 3mm
  • Perhalus permukaan acian dengan cara menggosok permukaan acian dengan roskam baja searah.
  • Lakukan pekerjaan sampai selesai pada tiap bidang dinding agar tidak menampilkan sambungan.

Baca juga: Cara Memasang HPL Pada Dinding Dan Furniture

Video Tukang:

RAB Plesteran Dinding

Memplester dinding adalah hal yang penting untuk dilakukan untuk memperoleh dinding yang halus dan mudah untuk dicat. Tidak hanya itu, plester ini juga bermanfaat untuk melindungi bagian dalam tembok, seperti batu bata, besi atau beton, ataupun sistem kelistrikan.

Pekerjaan ini tentu saja membutuhkan biaya. Pekerjaan ini tergantung pada volume pekerjaannya. Sementara volume pekerjaan plester dinding ini dihitung berdasarkan luas permukaan dinding yang hendak diplester. Menghitung luas permukaan dinding ini sama seperti menghitung luas permukaan balok, yakni dengan rumus:

Luas dinding (m2) = (panjang x tinggi dinding) – (lebar kusen x tinggi kusen pintu) – (lebar kusen x tinggi kusen jendela)

Baca juga: Harga Keramik Roman Lantai Dan Dinding

Setelah itu kita jumlahkan komponen biaya bahan dan ongkos tukang. Berikutnya komponen biaya bahan dikalikan estimasi harga bahan, sementara ongkos tukang dikalikan dengan estimasi harga tukang. Lebih jelasnya silakan simak tabel biaya pekerjaan plesteran dinding di bawah ini yang dibuat berdasarkan SNI 03-2835-2002:

Biaya Pekerjaan Plesteran Dinding
SNI 03-2835-2002Plesteran Dinding

1Pc:3Ps (m²) tebal 20 mm

SatuanBesaranHarga

Bahan

Ongkos

Tukang

Jumlah
Bahan
Semen PortlandKg10,8001.050,0011.340,00
Pasir Pasang0,026125.000,003.250,00
Tenaga
PekerjaOh0,25036.000,009.000,00
Tukang BatuOh0,20042.500,008.500,00
Kepala TukangOh0,02045.000,00900,00
MandorOh0,01340.000,00500,00
Sub Total33.490,00

Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa harga plesteran per meter persegi adalah Rp 33.490 / m2. Tentu saja ini hanya contoh. Biaya plester dinding per m2 ini bisa berbeda-beda tergantung dari dinding yang akan diplester.

Baca juga: Standar Tinggi Dinding Rumah

Demikian pembahasan mengenai cara plester dan acian dinding, beserta RAB-nya. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda.

You might also like