Berapa Besaran Watt AC – Sebagai masyarakat yang hidup di negara tropis, kita sering berhadapan dengan hawa yang panas saat musim kemarau. Bahkan meskipun masuk musim hujan cuaca yang panas bisa tetap terjadi saat siang hari.
Hal ini tentu saja mengganggu kita, terlebih saat beraktivitas atau beristirahat di rumah. Hawa yang panas bisa membuat tubuh kita tidak nyaman. Atau bahkan bisa membuat kita kesulitan untuk tidur.
Untuk mengatasi hawa panas di dalam rumah biasanya pemilik akan memasang pendingin ruangan. Pilihannya bisa kipas angin atau Air Conditioner (AC). Jika mempunyai dana yang cukup, Anda bisa memilih AC sebagai pendingin ruangan di rumah Anda. AC memiliki hembusan angin yang lebih sejuk dan dingin sehingga banyak orang yang menyukainya.
Akan tetapi ada satu kekurangan yang cukup mencolok dari AC, yakni penggunaan daya listrik yang lebih besar dari kipas angin. Poin minus ini harus mendapat perhatian khusus dari Anda. Sebelum memutuskan membeli AC Anda harus mengetahui jenis AC yang tepat untuk rumah Anda.
Baca juga: Biaya Pasang AC
Jika Anda amati, masing-masing produk AC dari berbagai merek yang ada memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Kapasitas AC biasa dinilai dari PK AC tersebut. PK AC merupakan sebutan horse power atau tenaga dari AC tersebut.
Jika Anda ingin mengetahui berapa besar PK AC yang cocok untuk rumah, maka Anda harus menyesuaikannya terlebih dahulu dengan daya listrik rumah. Berikut adalah kebutuhan listrik dari kapasitas watt AC yang bisa Anda simak:
Jenis PK AC | AC Standard | AC Low Watt | AC Inverter |
AC 1/2 PK | 400 Watt | 320 Watt | |
AC 3/4 PK | 600 Watt | 530 Watt | |
AC 1 PK | 840 Watt | 660 Watt | 225 – 920 Watt |
AC 1.5 PK | 1170 Watt | 270 – 1070 Watt | |
AC 2 PK | 1920 Watt | 300 – 1710 Watt | |
AC 2.5 PK | 2570 Watt | 350 – 2220 Watt |
Setelah mengetahui PK AC beserta kebutuhan listriknya, Anda tinggal menyesuaikannya dengan daya arus listrik rumah. Seperti yang diketahui, PLN menyediakan beberapa opsi standar daya listrik. Antara lain 220VA (1A), 450VA (2A), 900VA (4A), 1300VA (6A), 2200VA (10A), 3500VA (16A), 4400VA (20A), 5500VA (25A) dan seterusnya.
Tugas Anda selanjutnya adalah mencocokan jumlah total daya arus listrik rumah dengan kebutuhan AC. Jangan lupa untuk menghitung konsumsi penggunaan barang elektronik lain di rumah. Baik TV, lemari pendingin, penanak nasi, mesin cuci dan lain-lain.
Di pasaran ada beberapa jenis AC yang ditawarkan untuk konsumen. Masing-masing jenis ini memiliki spesifikasi yang berbeda-beda, termasuk kebutuhan daya listriknya. Sebelum membeli, alangkah baiknya Anda mempelajari perbedaan jenis-jenis AC ini. Berikut informasi selengkapnya untuk Anda.
AC standard yang beredar di pasaran biasanya memiliki daya listrik sekitar 800 watt. Cara kerja dari AC standard, saat AC baru dinyalakan maka daya listrik yang dibutuhkan adalah 800 watt lebih. Akan tetapi saat suhu ruangan sudah mencapai titik yang diinginkan, maka AC bagian outdoor akan mati secara otomatis atau sudah tidak bekerja. Hanya perangkat di sisi indoor saja yang bekerja.
Perangkat sisi outdoor akan kembali bekerja saat suhu ruangan sudah mulai panas dari suhu yang ditetapkan oleh pengguna. AC standard sudah dilengkapi dengan remote untuk mengatur suhu ruangan.
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari AC standard ini. AC ini memiliki harga yang lebih terjangkau. Selain itu AC standard bekerja lebih cepat dalam mendinginkan ruangan. Biaya perawatan AC ini lebih murah, dan perbaikannya pun lebih mudah.
Hanya saja konsumsi daya listrik AC ini lebih boros, apalagi jika sering hidup dan mati. Solusi agar konsumsi listrik AC lebih hemat adalah dengan membuat suhu dingin dalam ruangan bertahan lebih lama. Dengan begitu perangkat AC yang ada di luar ruangan tidak terlalu sering beroperasi.
AC jenis berikutnya ini adalah AC yang dibuat untuk konsumen yang daya listrik di rumah terbatas. Tujuan dibuatnya AC low watt adalah agar rumah dengan daya listrik yang kecil bisa tetap menggunakan AC. Jadi bukan untuk menghemat daya listrik.
Kelebihannya AC ini lebih hemat listrik dibandingkan dengan AC standard. Akan tetapi hal tersebut bisa tercapai dengan beberapa syarat yang harus terpenuhi.
Selain itu AC low watt juga mempunyai beberapa kekurangan. AC ini tidak cepat dingin dibandingkan AC standard. Sehingga kerja mesin kompresor akan lebih lama. Di samping itu harga AC low watt juga lebih hama dari AC standard.
AC yang satu ini merupakan AC yang lebih canggih dibandingkan dua jenis di atas. Sebab AC inverter dilengkapi dengan beragam komponen tambahan yang bisa mengatur kerja dari kompresor sesuai dengan kebutuhan. Bagaimana cara kerja AC inverter?
Saat arus listrik AC diubah menjadi DC dan diubah lagi menjadi AC, maka sensor suhu yang tertanam di dalam AC ini akan mengatur frekuensinya secara otomatis. Sehingga saat ruangan sudah dingin sensor tersebut akan mengatur arus listrik yang dipakai. Tujuannya agar putaran kompresor menjadi lebih lambat dan nantinya akan menghemat daya listrik yang digunakan.
Ada beberapa kelebihan dari AC inverter. AC ini umumnya dijual dalam versi minimal 1 PK. Hanya saja PK AC inverter bisa berubah-ubah menyesuaikan kebutuhan pendinginan suatu ruangan. Suhu dingin yang dihasilkan juga lebih nyaman, sebab suhu sudah diatur menjadi lebih stabil.
Hanya saja juga ada beberapa kekurangan AC inverter. Harga AC inverter lebih mahal dibandingkan jenis-jenis lainnya, biaya perawatannya pun juga lebih mahal. AC ini juga membutuhkan daya listrik yang tinggi saat baru dinyalakan. Selain itu AC ini tidak terlalu cepat dalam mendinginkan ruangan.
Kekurangan lainnya adalah komponen yang cenderung mudah rusak jika terus menerus bekerja. Harga spare part AC inverter juga relatif mahal, termasuk freon AC ini. Perbaikan AC inverter juga membutuhkan teknisi yang paham dan tahu prinsip kerja dari AC ini.
AC ini juga bertujuan untuk menghemat penggunaan daya listrik. Selain itu yang paling menarik perhatian adalah kemampuan AC hybrid yang dapat menentukan berapa PK yang akan dikeluarkan. Contohnya untuk AC hybrid 1 PK kita bisa mengaturnya 1/2 PK, 3/4 PK, ataupun 1 PK tergantung kebutuhan. Hanya saja AC hybrid masih sangat mahal dibandingkan jenis-jenis yang telah kami sebutkan di atas.
Baca juga: Harga Tangki Air
Sudah disinggung di atas bahwa saat memilih AC kita harus menyesuaikannya dengan daya listrik rumah. Kami juga telah menyampaikan bahwa AC memiliki beberapa PK, di antaranya ½ PK, ¾ PK hingga 1 PK.
Kita dapat menggunakan rumus British Thermal Unit (BTU) untuk menentukan besaran PK. Caranya adalah dengan mengalikan panjang ruangan dalam satuan meter dengan 500 yang menjadi besaran baku BTU.
Contohnya ada ruangan dengan luas 5 x 5 meter, maka cara menghitungnya:
Nilai BTU = P x L x 500 = 5 x 5 x 500 = 12.500 BTU.
Jika nilai kurang dari 5.000 BTU Anda bisa memilih AC ½ PK. Sementara jika nilai maksimal BTU 7.000, maka bisa memilih AC ¾ PK. Dan jika nilai di atas itu pilih AC 1 PK.