Dinding Semen Expose Unfinished – Ide kreatif dari para arsitek maupun desainer interior turut memberikan dampak yang signifikan terhadap arah tren dunia konstruksi. Jika kita amati, sekarang ada begitu banyak desain interior yang diminati oleh masyarakat luas. Salah satunya adalah dinding semen ekspos.
Jika dilihat tampilannya, dinding dengan konsep ini terlihat seperti dinding yang belum jadi atau biasa dikenal dengan istilah unfinished. Akan tetapi hal tersebut tidak 100% benar. Sebab meskipun tampilannya seperti hanya disemen saja, namun dinding semen expose umumnya sudah mendapat tambahan coating pada permukaan. Tujuannya tidak lain supaya mudah untuk dibersihkan dan tahan lebih lama.
Dinding semen expose ini merupakan opsi yang bisa dipilih ketika Anda ingin memberikan kesan industrial pada interior bangunan atau rumah. Dengan racikan yang tepat dinding akan memberikan daya tarik tersendiri yang membuatnya unik. Bahkan dinding ini juga cukup fleksibel. Anda bisa mengaplikasikannya pada kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi, atau bahkan ruang kerja.
Baca juga: Perbedaan Plesteran Dan Acian Dinding
Perlu diketahui bahwa semen expose merupakan semen yang dipakai sebagai lapisan dinding, lantai, tiang, dan lain-lain. Semen ini dipakai saat sentuhan akhir sehingga memberikan kesan yang indah. Dalam pembuatannya, ada beberapa teknik yang bisa kita pakai. Berikut penjelasan singkatnya.
Teknik ini dipakai untuk memberikan hasil akhir dengan permukaan yang lembut dan kasar. Lembut atau kasarnya dinding ini tergantung dari pasir yang dipakai untuk campuran. Biasanya teknik ini dilakukan dalam dua cara, yakni cara manual dan dengan bantuan mesin.
Untuk cara manual kita memerlukan alat sekop dan kawan yang dipakai untuk mengayak pasir. Pengerjaannya dilakukan dengan melempar campuran semen dan pasir melewati kawat tersebut. Dengan begitu permukaannya menjadi lebih kasar.
Sementara dengan cara mesin biasanya memakai alat yang bernama concrete spray. Dengan memakai alat tersebut dinding semen ekspos akan terlihat lebih halus dan lembut.
Teknik selanjutnya adalah teknik garuk. Teknik ini bisa memberikan hasil akhir yang bisa disesuaikan dengan alat yang digunakan. Alat yang biasa dipakai dalam teknik ini adalah sebuah papan yang dibentuk sesuai selera. Akan tetapi pada metode ini diperlukan ketelatenan supaya finishing dinding lebih indah.
Teknik terakhir adalah teknik acian. Hasil akhir dari teknik ini lembut dengan warna abu-abu. Akan tetapi teknik ini cukup sulit karena memerlukan ketelitian saat proses pencampuran, pengadukan, sampai pemolesan pada dinding. Jika tidak hati-hati akan membuat dinding retak halus yang pada akhirnya perlu diperbaiki.
Walaupun demikian ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah retak rambut pada dinding semen teknik acian. Sebelum mengaplikasikan semen kita perlu membasahi dinding secara merata. Di samping itu kita harus memakai pasir dan semen yang berkualitas dan cocok untuk proses pengacian. Apabila muncul retakan, kita bisa menutupinya dengan plamir berwarna abu-abu.
Baca juga: Cara Ngeloot Plesteran Tembok / Dinding
Tambahan Video:
Sebelum memutuskan untuk mengaplikasikan dinding ekspos pada rumah, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Kelebihan dan kekurangan suatu hal sangat penting untuk kita cermati sehingga kita bisa memastikan bahwa hal tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan kita.
Baca juga: Cara Memasang HPL Pada Dinding Dan Furniture