Biaya Pondasi Rumah Berbagai Type Dan Ukuran

RAB Pondasi Rumah Berbagai Type Dan Ukuran – Dalam membangun rumah seringkali kita harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Terlebih jika Anda membangunnya dari nol. Itulah yang menjadi alasan mengapa sampai sekarang mempunyai rumah masih menjadi impian banyak orang.

Apabila Anda ingin mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan, Anda bisa membaginya dalam beberapa pekerjaan dan disusun dalam RAB. Apabila sebelumnya kami telah membahas bagaimana membuat RAB atap baja ringan, pada kesempatan kali ini kita bahas lebih jauh seputar biaya membuat pondasi rumah untuk berbagai ukuran dan tipe.

Baca juga: Harga Borongan Bangunan Per M2

Cara Menghitung Biaya Pondasi Rumah

Dalam menghitung biaya pembuatan pondasi rumah ada beberapa informasi yang harus kita ketahui. Misalnya biaya tukang dan harga material. Sebab kedua komponen ini biasanya mempunyai besaran yang berbeda di masing-masing daerah. Di samping itu perhitungan di bawah akan menggunakan satuan OH atau singkatan dari Ongkos Harian.

Sebagai contoh berikut ada gambar pondasi penerus. Pondasi tersebut dihitung dengan mengacu pada pondasi toko atau rumah, bukan bangunan bertingkat. Silakan simak gambar di bawah ini.

Berdasarkan gambar di atas kita buat biaya pondasi per meter yang disusun menjadi sebuah RAP atau Rencana Anggaran Pelaksana. Yang perlu dihitung ada empat pekerjaan, yakni galian tanah, pasangan batu kosong, pasangan batu kali atau belah, dan urugan kembali bekas galian. Berikut kita bahas lebih lanjut bagaimana perhitungan masing-masing pekerjaan tersebut.

Galian Tanah

Yang perlu kita hitung pertama kali adalah volume galian. Kita bisa mencarinya dengan rumus berikut:

Volume galian = P x L x T

= 1 x 0,7 x 0,7 = 0,49 m3

Setelah itu berikutnya kita analisis pekerjaan galian dengan kedalaman 1 meter. Rumus yang digunakan adalah:

Uraian = Koefisien x Volume

Ada dua tenaga yang perlu kita hitung dan ketahui nilainya dalam satuan Oh. Yakni Pekerja dan mandor. Perhitungannya adalah sebagai berikut.

Tenaga:

  • Pekerja = 0,750 x 0,49 M3 = 0,3675 (Oh)
  • Mandor = 0,025 x 0,49 M3 = 0.01225 (Oh)

Pasangan Batu Kosong (Aanstamping)

Langkah selanjutnya adalah menghitung pasangan batu kosong yang bisa kita cari dengan cara berikut:

Pekerjaan Aanstamping = P x L x T

= 1 m x 0,7 m x 0,1 m = 0,07 m3

Lalu pemasangan 1 m3 batu kosong atau aanstamping bisa kita hitung dengan cara yang sama seperti rumus di atas. Sehingga bisa kita ketahui uraian sebagai berikut:

Tenaga:

  • Pekerja = 0,780 x 0,07 M3 = 0,0546 (Oh)
  • Tukang = 0,390 x 0,07 M3 = 0,0273 (Oh)
  • Kepala Tukang = 0,039 x 0,07 M3 = 0,00273 (Oh)
  • Mandor = 0,039 x 0,07 M3 = 0,00273 (Oh)

Material bangunan:

  • Batu Belah/Kali = 1,200 x 0,07 M3 = 0,084 (m3)
  • Pasir Urug = 0,432 x 0,07 M3 = 0,03024 (m3)

Pasangan Batu Kali/Belah

Kita lanjutkan dengan menghitung pasangan batu kali atau belah. Rumus yang digunakan untuk pekerjaan ini bisa Anda simak di bawah ini:

Pasangan Batu Kali = P x L((Lebar Atas + Lebar Bawah)/2) x T

Dari rumus di atas kita masukkan dalam perhitungan sesuai dengan contoh di atas. Sehingga diperoleh:

1 m x (0,2 m + 0,6 m)/2 x 0,6 m = 0,24 m3

Analisis untuk pekerjaan ini adalah pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1SP : 4PP. Lalu untuk rumusnya masih sama seperti di atas.

Tenaga:

  • Pekerja = 1,500 x 0,24 M3 = 0,36 (Oh)
  • Tukang = 0,750 x 0,24 M3 = 0,18 (Oh)
  • Kepala Tukang = 0,075 x 0,24 M3 = 0,018 (Oh)
  • Mandor = 0,075 x 0,24 M3 = 0,018 (Oh)

Material:

  • Batu Belah/Kali = 1,200 x 0,24 M3 = 0,288 (m3)
  • Semen PC = 163 x 0,24 M3 = 39,12 (Kg)
  • Pasir Pasang = 0,432 x 0,24 M3 = 0,1248 (m3)

Urugan Kembali Bekas Galian

Terakhir menghitung pekerjaan urugan kembali bekas galian. Kita bisa mencarinya dengan memakai rumus:

Total Volume Galian / 3

Sehingga cara menghitungnya adalah:

0,49 m3 / 3 = 0,163 m3

Analisis untuk pekerjaan urugan ini adalah pengurugan kembali 1 m3 galian tanah. Rumusnya masih sama dengan yang sudah disampaikan di atas. Sehingga perhitungannya menjadi:

Tenaga:

  • Pekerja = 0,500 x 0,163 M3 = 0,0815 (Oh)
  • Mandor = 0,050 x 0,163 M3 = 0.00815 (Oh)

Total Biaya Pondasi Rumah

Dari perhitungan di atas kita bisa mencari total upah dan bahan per 1 m pekerjaan pondasi, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah:

Upah tenaga:

  1. Pekerja = 0,86360 Oh x Rp 80.000 = Rp 69.000
  2. Tukang = 0,20730 Oh x Rp 90.000 = Rp 18.650
  3. Kepala Tukang = 0,02073 Oh x Rp 100.000 = Rp 2.070
  4. Mandor = 0,04113 Oh x Rp 90.000 = Rp 3.700

Jumlah Total Upah Per Meter = Rp 93.420

Biaya material:

  1. Pasir Urug = 0,03024 M3 x Rp 120.000 = Rp 3.620
  2. Batu Belah/Kali = 0,372 M3 x Rp 250.000 = Rp 93.000
  3. Semen PC = 39,12 Kg x Rp 1.625 = Rp 63.570
  4. Pasir Pasang = 0,1248 M3 x Rp 170.000 = Rp 21.216

Jumlah Total Bahan Per Meter = Rp 181.406

Sehingga untuk mengetahui biaya total untuk 1 meter pekerjaan pondasi menerus adalah Rp 274.826 x Panjang Total Pondasi.

Itulah perhitungan biaya pondasi rumah yang bisa Anda praktekkan sendiri. Anda bisa memanfaatkan langkah-langkah di atas untuk mengetahui biaya pondasi rumah jenis lainnya. Anda tinggal menyesuaikan perhitungan di atas. Selain itu jangan lupa untuk melakukan survei mengenai biaya tukang atau pekerja dan juga harga material bangunan yang dibutuhkan.

Jenis Pondasi Rumah

Setelah mengetahui bagaimana cara menghitung biaya pondasi rumah, mari kita bahas singkat jenis-jenis pondasi rumah yang lazim digunakan. Sehingga Anda mengetahui karakteristik dan juga perbedaannya. Berikut macam-macam pondasi rumah:

  1. Pondasi tapak: pondasi ini memiliki ciri khas konstruksinya yang menyangga titik beban tunggal. Pondasi ini dibuat dengan memakai beton bertulang yang diletakkan di bawah kolom. Biasanya pondasi ini dipakai untuk bangunan tinggi atau bangunan y ang ada di tanah yang lembek. Kelebihannya adalah biayanya yang lebih terjangkau dan galian tanah yang lebih sedikit.
  2. Pondasi pelat beton lajur: Pondasi ini dipakai jika luas penampang terlalu besar. Maka dari itu penampang dibagi dengan memanjangkan lajur, sehingga tidak terlalu lebar. Pondasi ini juga lebih terjangkau dibandingkan jenis-jenis lainnya.
  3. Pondasi tikar: pondasi ini mampu menyebarkan beban pada struktur atas area yang lebih luas. Biasanya pondasi ini dipakai pada kondisi beban struktural atau beban kolom lain yang letaknya berdekatan dengan pondasi sehingga saling berinteraksi.
  4. Pondasi sumuran: pondasi ini dibuat dengan menggali tanah dan mempunyai diameter sekitar 60-80 cm dan mempunyai kedalaman 8 meter, seperti sumur. Pondasi ini memakai bahan baku batu belah dan beton sebagai pengisinya.
  5. Pondasi tiang pancang: kelebihan pondasi ini adalah kemampuannya menahan gaya orthogonal pada sumbu tiang dengan jalan menyerap lenturan. Di samping itu pondasi ini mempunyai beton berkualitas lantaran dibuat oleh pabrikan. Pondasi tiang pancang dapat meraih daya dukung tanah paling keras dari ujung sampai sekeliling tiang.
  6. Pondasi rakit: pondasi ini dibuat dengan memakai pela beon besar untuk mengganti permukaan beberapa kolom jalur dengan tanah. Keunggulan pondasi rumah rakit dapat diterapkan pada kondisi tanah lunak ataupun pada bangunan yang jarak kolomnya sangat dekat.
  7. Pondasi umpak: Pondasi ini mempunyai ketahanan yang baik terhadap guncangan. Hal ini didukung dengan sistem pondasi yang dapat menyelaraskan bangunan dengan guncangan yang ada. Posisi umpak berada di atas permukaan tanah yang dikeraskan dengan batu kali, sehingga pondasi ini menjadi lebih kokoh.

Baca juga: Harga Dan Ukuran Pondasi Cakar Ayam

Sekian informasi yang bisa kami sampaikan kepada Anda. Semoga Anda terbantu dengan penjelasan kami di atas. Terutama untuk Anda yang ingin menghitung berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat pondasi rumah.

You might also like