Pembuatan Bata Ringan / Hebel – Jika sebelumnya banyak orang mengandalkan batu bata untuk membangun rumah dan bangunan-bangunan lainnya, sekarang perlahan mulai beralih ke bata ringan. Walaupun mempunyai beberapa kekurangan, bata ringan tetap diminati oleh banyak masyarakat karena kelebihan yang dimiliki.
Untuk informasi bata ringan atau juga disebut dengan julukan hebel adalah bahan bangunan yang lazim dipakai untuk membuat struktur dinding. Bata ringan terbuat dari pasir, semen, kapur, fly ash atau abu batu bara/tebu dan air yang dicampur dan ditambah dengan busa kimia dari pasta aluminium sebagai bahan pengembang atau foam agent. Kemudian adonan tersebut dibentuk dengan bantuan cetakan khusus dan dijemur sampai kering.
Ada beberapa alasan tertentu yang membuat bata ringan lebih dilirik ketimbang batu bata ataupun batako. Bata ringan memiliki bobot yang ringan, sesuai dengan namanya. Selain itu bata ringan juga mempunyai bentuk yang presisi dan harga yang lebih terjangkau. Pembangunan dinding dengan bata ringan juga tidak memerlukan plester dan dapat langsung diaci.
Mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana sebenarnya cara membuat bata ringan ini. Tidak usah bingung, berikut kami bahas gambaran umum mengenai proses pembuatan bata ringan. Sehingga Anda bisa membacanya sebagai tambahan wawasan seputar bata ringan.
Baca juga: Harga Bata Merah Di Berbagai Daerah
Pembuatan bata ringan dapat dibagi menjadi dua metode. Yakni dengan cara kimiawi atau Autoclave Aerated Concrete (AAC) dan cara mekanis atau foamed concrete atau cellular concrete. Keduanya tentu saja mempunyai beberapa perbedaan. Silakan simak penjelasan singkat di bawah ini.
Bata ringan AAC ini biasanya dibuat oleh pabrikan besar. Pada metode ini bata ringan dibuat dengan bahan baku Pasir kuarsa (Si), Ca0 (Kapur), hingga Aluminium (Al) sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimia), dan semen.
Seluruh bahan baku tersebut nantinya dicampur sampai rata dan dibiarkan mengembang selama 7-8 jam. Pasta aluminium yang dipakai pada adonan tersebut tidak hanya sebagai pengembang saja, namun juga penentu tingkat kekerasan bata ringan. Volume aluminium pasta tersebut berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung tingkat kepadatan yang diharapkan. Adonan beton aerasi tersebut nantinya akan dipotong sesuai ukuran dan dimasukkan dalam Autoclave Chamber.
Pembuatan bata ringan dengan teknik mekanis tentu saja berbeda dengan teknik kimiawi. Bahan dasar yang dipakai mencakup pasir, semen, dan busa atau foam. Seluruh bahan tersebut dicampur dengan busa pengisi udara dan setelahnya langsung dituangkan ke dalam cetakan sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Baca juga: Ukuran Batako Standar SNI
Sebenarnya membuat bata ringan atau behel tidak harus menggunakan alat atau mesin khusus. Kita bisa membuatnya secara manual dengan memanfaatkan peralatan yang lazim dipakai. Sebagai informasi silakan simak gambaran pembuatan bata ringan di bawah ini.
Bahan-bahan di atas tentu memiliki fungsi tersendiri. Pasir digunakan sebagai bahan pengisi. Begitu juga dengan fly ash dan kapur. Sedangkan semen sebagai bahan pengikat dan pasta aluminium sebagai bahan pengembang. Lalu air digunakan untuk mengencerkan adukan.
Baca juga: Harga Semen Mortar / Semen Instant
Bata ringan sudah lama menjadi pilihan alternatif bagi mereka yang ingin material pengganti bata merah. Meski demikian keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga kita perlu mengetahuinya sebelum memutuskan untuk memilih akan menggunakan material yang mana. Berikut adalah plus-minus bata ringan dan bata merah.
Di atas sudah dijelaskan bahwa bata ringan mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. Sehingga bukan perkara sulit untuk membuat dinding yang rapi. Di samping itu bata ringan atau hebel juga lebih tahan air sehingga dapat meminimalisir risiko air merembes. Bata ringan juga lebih kedap suara dan memiliki ketahanan yang baik terhadap gempa.
Sayangnya bata ringan tidak luput dari beberapa kekurangan. Walaupun bentuknya presisi bata ringan memiliki dimensi yang besar, sehingga berpotensi menghasilkan banyak sisa bata ringan saat ingin mengerjakan bagian yang kecil. Bata ringan juga membutuhkan perekat khusus berupa semen instan. Pemasangannya pun juga harus dikerjakan oleh orang yang berpengalaman, dengan biaya yang lebih mahal dari bata merah.
Bata merah mempunyai keunggulan yang terletak pada pemasangannya yang mudah dan tidak membutuhkan keahlian khusus. Selain itu bata ini mempunyai ukuran yang lebih kecil sehingga memudahkan tukang untuk memasangnya maupun membentuk bidang yang kecil. Di samping itu bata merah memiliki harga yang terjangkau dan tidak membutuhkan perekat khusus. Terakhir bata merah juga tahan terhadap api.
Baca juga: Harga Kalsiboard Untuk Dinding Dan Plafon
Di balik kelebihan-kelebihan tersebut ada beberapa kekurangan yang cukup krusial dari bata merah. Salah satunya adalah kesulitan untuk membuat pasangan bata yang rapi. Selain itu pemasangan bata merah membutuhkan perekat yang lebih banyak. Volume bata ini juga dapat membuat beban pada struktur bangunan lebih berat. Bata merah juga dapat menyerap panas maupun dingin.