Jenis sambungan ini memiliki kelebihan tersendiri, yaitu mampu menghasilkan struktur yang meonoloid sehingga struktur bangunan akan menjadi lebih kaku. Selain itu, proses pengerjaan sistem sambungan basah juga jauh lebih mudah. Bahkan jika dilihat dari segi biaya yang dibutuhkan juga sangat terjangkau.
Namun meski demikian, jika Anda lebih memilih untuk menggunakan sambungan basah maka Anda diharuskan untuk menggunakan metode pemasangan secara horizontal. Tujuannya tak lain supaya pengerasan sambungan mempunyai waktu yang cukup.
Metode sambungan basah dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu:
In-Situ Concrete Joints
Jenis sambungan ini bisa diterapkan pada komponen-komponen beton pracetak:
- Kolom dengan kolom
- Kolom dengan balok
- Plat dengan balok
Metode pengerjaannya dilakukan dengan mengecor pada titik pertemuan komponen tersebut. Hasil pertemuan dari masing-masing komponen tersebut nantinya bisa menyatu. Sementara untuk penyambungan tulangan bisa menggunakan coulpler atau bisa juga secara overlapping.
Pre-Packed Aggregate
Metode penyambungannya dilakukan dengan menempatkan aggregate tepat di bagian yang ingin disambung. Kemudian dilanjutkan dengan proses injeksi air semen di bagian tersebut menggunakan pompa hidrolis. Hingga akhirnya air semen tersebut akan mengisi rongga dari agregat secara langsung.
Baca juga: Pengertian Dan Kegunaan Fiberglass Untuk Bangunan
Baca juga: Proses Pembuatan Bata Ringan / Hebel