
Harga Kayu Usuk, Jenis Dan Ukuran – Kayu masih menjadi primadona di dunia konstruksi. Walaupun berbagai material pengganti sudah hadir di pasaran akan tetapi eksistensi kayu masih bertahan sampai saat ini. Bukan tanpa sebab, materialnya mempunyai karakteristik khas yang sulit untuk ditiru material lainnya.
Di samping itu ada beberapa faktor lain yang juga ikut mempengaruhi keberadaan kayu yang masih langgeng hingga sekarang. Seperti harganya, kemudahan untuk didapat, multi fungsi, dan lain sebagainya.
Saat ini ada banyak sekali jenis kayu yang bisa kita dapatkan. Salah satu di antaranya adalah kayu usuk. Mungkin Anda sudah tidak asing dengan kayu ini. Kayu usuk adalah dudukan genteng pada atap suatu bangunan rumah.
Kebanyakan rumah zaman sekarang masih menggunakan kayu sebagai usuk. Dan kayu usuk sendiri cukup beragam jenisnya. Ada kayu mahoni, kayu glugu, kayu jati, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya kayu usuk merupakan material yang dimanfaatkan untuk memperkuat konstruksi bangunan. Selain itu kayu ini juga sering dipakai untuk tatakan reng. Kayu usuk sampai saat ini masih digunakan oleh banyak orang untuk menahan beban reng dan penutup atap.
Kayu usuk ini juga bertugas meneruskan beban ke gording. Di pasaran kayu ini memiliki ukuran 5×7 cm. Sedangkan panjangnya bisa mencapai 4 meter.
Jika dipakai sebagai dudukan genteng, pemasangannya harus diberikan jarak yang cukup. Umumnya jarak yang digunakan sebagai acuan dalam memasang kayu usuk adalah 50 cm antara satu batang reng dengan batang reng lainnya. Pemasangannya juga harus tegak lurus pada arah gording.
Di pasaran sendiri kita bisa mendapatkan kayu usuk dalam berbagai ukuran. Anda bisa mendapatkannya dalam ukuran per meter, per batang, atau bahkan per ikat. Masing-masing toko biasanya memiliki ketetapan harga yang berbeda-beda. Akan tetapi umumnya selisih harga kayu usuk antara toko satu dengan toko lainnya tidak terpaut terlalu jauh.
Baca juga: Overstek Atap Bangunan
Kayu usuk cukup bervariasi jenisnya. Dan hal ini bisa mempengaruhi harga jualnya, selain ukuran. Untuk lebih jelasnya di bawah ini kami sampaikan beberapa macam kayu usuk yang ada di pasaran beserta harganya.
Kayu sengon sering dipakai sebagai material bangunan, tak terkecuali sebagai usuk. Kayu ini memiliki karakteristik lunak dan terlihat mudah patah. Hanya saja semakin tua usia kayu ini maka kekuatan kayunya juga akan semakin baik. Sehingga kayu ini bisa dipakai sebagai material bangunan.
Selain itu yang menarik dari kayu ini adalah harga jualnya yang tergolong ramah di kantong. Hal ini tentu saja akan berdampak pada pengeluaran untuk pembelian bahan bangunan yang bisa ditekan. Tidak hanya itu, kayu ini juga lebih mudah untuk diperoleh.
Jenis Kayu Usuk | Ukuran Lebar x Tinggi | Panjang | Harga Per Batang |
Kayu Usuk Sengon | 15 cm x 2 cm | 2 meter | Rp 7.500 |
Kayu Usuk Sengon | 18 cm x 2 cm | 2 meter | Rp 8.500 |
Kayu Usuk Sengon | 5 cm x 7 cm | 2 meter | Rp 16.000 |
Kayu Usuk Sengon | 4 cm x 6 cm | 3 meter | Rp 18.000 |
Kayu Usuk Sengon | 5 cm x 7 cm | 2,5 meter | Rp 18.000 |
Kayu Usuk Sengon | 5 cm x 7 cm | 3 meter | Rp 22.000 |
Kayu Usuk Sengon | 6 cm x 12 cm | 3 meter | Rp 66.000 |
Kayu Usuk Sengon | 6 cm x 12 cm | 4 meter | Rp 86.000 |
Selain sengon juga ada meranti. Kayu ini mempunyai keunggulan yang terletak pada ketahanan kayu yang tergolong baik. Oleh karenanya kayu meranti dapat dipakai sebagai usuk untuk waktu yang lama. Hanya saja ada satu kekurangan dari kayu ini. Yakni harganya yang lebih mahal dari beberapa jenis lainnya.
Jenis Kayu Usuk | Ukuran | Jumlah Pcs/m3 | Harga |
Usuk ikatan kayu meranti | 4 x 6 x 400 cm | 104.3 | Rp 4.400.000 |
Usuk ikatan kayu meranti | 5 x 7 x 400 cm | 71.4 | Rp 4.000.000 |
Reng ikatan meranti | 2 x 3 x 400 cm | 416.7 | Rp 3.000.000 |
Reng ikatan meranti | 3 x 4 x 400 cm | 208.3 | Rp 3.000.000 |
Galar meranti | 5 x 10 x 400 cm | 50 | Rp 4.700.000 |
Balok meranti | 6 x 12 x 400 cm | 34.7 | Rp 4.700.000 |
Balok meranti | 8 x 12 x 400 cm | 26 | Rp 4.700.000 |
Balok meranti | 6 x 15 x 400 cm | 27.8 | Rp 4.700.000 |
Papan | 2 x 20 x 400 | 62.5 | Rp 4.800.000 |
Papan | 3 x 20 x 400 | 41.7 | Rp 4.800.000 |
Papan | 4 x 20 x 400 | 31.3 | Rp 4.800.000 |
Papan | 5 x 20 x 400 | 25 | Rp 4.800.000 |
Papan | 6 x 20 x 400 | 20.8 | Rp 4.900.000 |
Papan | 3 x 25 x 400 | 33.3 | Rp 4.900.000 |
Papan Kayu Meranti | 4 x 25 x 400 cm | 25.0 | Rp 4.900.000 |
Papan Kayu Meranti | 3 x 30 x 400 cm | 27.8 | Rp 5.000.000 |
Papan Kayu Meranti | 4 x 30 x 400 cm | 20.8 | Rp 5.000.000 |
Kayu glugu sebenarnya adalah kayu kelapa. Yang menarik dari kayu ini adalah karakteristik materialnya yang cenderung kokoh. Sehingga cocok dipakai sebagai usuk atau reng. Di pasaran sendiri ada cukup banyak macam kayu usuk glugu yang dibedakan berdasarkan kualitasnya. Sayangnya harga kayu glugu lebih mahal dibandingkan dengan sengon.
Jenis Kayu Usuk | Ukuran | Harga Per m3 |
Ukuran Balok | 6 x 12 x 400 | Rp 2.800.000 |
Ukuran Balok | 8 x 12 x 400 | Rp 2.800.000 |
Ukuran Balok | 6 x 15 x 400 | Rp 2.800.000 |
Ukuran Balok | 8 x 15 x 400 | Rp 2.800.000 |
Ukuran Papan | 3 x 12 x 400 | Rp 3.000.000 |
Ukuran Papan | 4 x 15 x 400 | Rp 3.000.000 |
Kaso Kayu Glugu | 4 x 6 x 40 | Rp 2.600.000 |
Kaso Kayu Glugu | 5 x 7 x 400 | Rp 2.600.000 |
Kaso Kayu Glugu | 6 x 6 x 400 | Rp 2.600.000 |
Kualitas kayu bengkirai tak kalah baiknya dengan material lainnya. Untuk itu kayu ini juga sering dipakai untuk eksterior taman atau bangunan. Bahkan diklaim kayu ini juga diekspor hingga mancanegara.
Kayu ini biasanya dijual dengan satuan per kubik. Oleh karenanya jangan kaget jika harganya tergolong mahal. Rata-rata harga kayu usuk bengkirai berkisar Rp 9 jutaan. Bahkan juga ada yang dibanderol di atas Rp 10 jutaan.
Ukuran Kayu Usuk Bengkirai | Panjang Kayu Usuk | Jumlah Isi | Harga |
4 x 30 | 400 cm | 21 | Rp 11.000.000 |
3 x 30 | 400 cm | 28 | Rp 11.000.000 |
4 x 25 | 400 cm | 25 | Rp 10.500.000 |
3 x 25 | 400 cm | 33 | Rp 10.500.000 |
6 x 20 | 400 cm | 21 | Rp 9.750.000 |
5 x 20 | 400 cm | 25 | Rp 9.750.000 |
4 x 20 | 400 cm | 32 | Rp 9.750.000 |
3 x 20 | 400 cm | 42 | Rp 9.750.000 |
2 x 20 | 400 cm | 63 | Rp 9.750.000 |
6 x 15 | 400 cm | 28 | Rp 9.750.000 |
8 x 12 | 400 cm | 26 | Rp 9.750.000 |
6 x 12 | 400 cm | 35 | Rp 9.750.000 |
5 x 10 | 400 cm | 50 | Rp 9.750.000 |
5 x 7 | 400 cm | 72 | Rp 9.750.000 |
4 x 6 | 400 cm | 104 | Rp 9.750.000 |
4 x 30 | 400 cm | 1 | Rp 11.000.000 |
3 x 30 | 400 cm | 1 | Rp 11.000.000 |
4 x 25 | 400 cm | 1 | Rp 10.500.000 |
3 x 25 | 400 cm | 1 | Rp 10.500.000 |
6 x 20 | 400 cm | 1 | Rp 9.750.000 |
5 x 20 | 400 cm | 1 | Rp 9.750.000 |
4 x 20 | 400 cm | 1 | Rp 9.750.000 |
3 x 20 | 400 cm | 1 | Rp 9.750.000 |
2 x 20 | 400 cm | 1 | Rp 9.750.000 |
6 x 15 | 400 cm | 1 | Rp 9.750.000 |
8 x 12 | 400 cm | 1 | Rp 9.750.000 |
6 x 12 | 400 cm | 1 | Rp 9.750.000 |
5 x 10 | 400 cm | 1 | Rp 9.750.000 |
5 x 7 | 400 cm | 1 | Rp 9.750.000 |
4 x 6 | 400 cm | 1 | Rp 9.750.000 |
Bila Anda sedang mencari jenis kayu usuk dengan tingkat kekerasan sampai keawetan yang paling atas, maka jawabannya adalah kayu usuk jati. Walaupun begitu, sebenarnya sangat jarang yang menggunakan kayu jati sebagai bahan dalam pembuatan usuk mereka, karena alasan biaya yang mahal, selisihnya bisa sampai jutaan rupiah dibandingkan jenis kayu lainnya seperti glugu, sengon, meranti, dll.
Kayu kruing sendiri memiliki karakteristik dari segi kekuatan yang sangat kokoh. Bahkan, kayu kruing bisa digunakan dalam kontruksi menengah sampai dengan berat. Selain digunakan sebagai usuk, kayu kruing sering juga digunakan sebagai bahan kayu lapis sampai dengan bubur kertas.
Kisaran harga kayu usuk kruing ini sendiri Rp. 500.000-Rp. 1.000.000-an per batang tergantung ukuran panjang dan tebal yang diinginkan.
Kayu mahoni sendiri memiliki kualitas yang bagus dengan tingkat kekerasan yang kuat, pilihlah kayu mahoni yang sudah kering atau yang sudah di oven agar tidak mudah melengkung.
Kisaran harga kayu mahoni sekarang berada di Rp. 50.000-an. Ini adalah harga untuk ukuran standar yakni 5×7 cm. Kalau ukurannya lebih besar dan lebih panjang, tentu harganya akan lebih mahal.
Dari zaman dahulu sampai sekarang ada permasalahan klasik yang selalu menghantui material kayu. Yakni penggunaannya yang cenderung tidak awet. Hal ini dikarenakan kayu bisa menghadapi berbagai risiko kerusakan. Misalnya lapuk karena terkena air, jamur, termakan oleh rayap, dan lain sebagainya.
Hal ini yang seringkali membuat orang-orang berpikir dua kali terlebih dahulu sebelum memutuskan pilihan. Akan tetapi sebenarnya ada trik yang bisa dimanfaatkan untuk mengawetkan kayu sehingga lebih tahan lama. Tenang saja, cara ini sangat tradisional sehingga tidak membutuhkan keahlian maupun alat khusus.
Mungkin terdengar aneh, namun trik semacam ini benar-benar dilakukan oleh sebagian orang untuk membuat kayu lebih awet. Yang dibutuhkan adalah bak atau tempat penampungan air yang ukuran panjangnya sesuai dengan panjang kayu yang akan direndam. Biasanya masyarakat desa memanfaatkan sungai untuk merendam kayu.
Teknik semacam ini bisa membuat kayu menjadi anti teter atau bubuk. Hanya saja bukan berarti kayu akan terbebas dari ancaman rayap. Kekurangan lainnya adalah adanya perubahan warna menjadi sedikit kusam dan adanya aroma kurang sedap.
Mengawetkan kayu juga bisa dengan memakai teknik pengasapan. Caranya cukup dengan menghembuskan asap langsung ke permukaan kayu secara terus-menerus. Teknik ini juga menjadi awal mula ditemukannya teknik pengovenan.
Pengasapan biasa dilakukan oleh penduduk di pedesaan. Caranya dengan menempatkan batangan kayu yang akan dipakai di atas tungku masak di dapur yang bahan bakarnya memakai kayu bakar. Cara semacam ini akan membuat kayu anti rayap, bubuk, lapuk, dan juga terhindar dari jamur.
Teknik pengasapan ini bisa diterapkan pada semua jenis kayu. Sayangnya untuk melakukannya Anda harus memiliki ruang yang cukup luas untuk menata kayu agar permukaannya dapat menangkap asap saat proses pengasapan. Di samping itu juga ada potensi perubahan warna dan cukup sulit dicat jika sudah menjadi bahan bangunan.
Sesuai dengan namanya, teknik ini dilakukan dengan mengoleskan kayu menggunakan bahan pengawet. Caranya sangat sederhana, Anda hanya perlu mengoleskan bahan pengawet ke seluruh permukaan kayu.
Saat ini ada cukup banyak pengawet kayu yang bisa didapatkan di toko bahan bangunan. Atau Anda juga bisa memanfaatkan oli bekas dan minyak tanah yang dicampur dengan urea, ampas kelapa dan cuka.
Baca juga: Jarak Gording Atap Rumah
Kayu yang dijual di toko kayu juga ada yang berupa ikatan. Satu ikat terdiri dari beberapa batang kayu. Biasanya pembeli cenderung memilih kayu ikat jika membeli dalam jumlah banyak. Hanya saja jangan sampai terkecoh. Sebab ada oknum tak bertanggung jawab yang menawarkan kayu ikatan yang kualitasnya dicampur dengan yang jelek.
Salah satu cirinya adalah ikatannya yang sangat rapat. Hal ini akan membuat kayu bengkok dan kurang berkualitas menjadi seolah-olah tampak lurus. Biasanya kayu tersebut diikat dengan kawat bendrat. Maka dari itu sebaiknya pilih kayu yang diikat tidak terlalu rapat sehingga Anda bisa melihat kualitasnya secara menyeluruh.