Mengenal Lampu LED COB / HPL (High Power LED)

Rangkaian Lampu LED COB / HPL – Lampu bisa dibilang merupakan salah satu penemuan paling berguna selama peradaban manusia. Semenjak lampu pijar ditemukan, banyak pihak yang mengembangkannya hingga pada akhirnya menjadi seperti yang biasa kita jumpai saat ini. Kita mengenal banyak sekali jenis lampu yang biasa digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Lampu tidak hanya sebagai penerang saja, namun ada kalanya juga berfungsi sebagai unsur dekoratif. Atau juga bisa menjadi lampu tidur yang akan membuat penghuni tidur dengan nyaman tanpa takut gelap. Dilihat dari jenisnya, kita mengenal beberapa jenis lampu. Seperti lampu bohlam, lampu neon, lampu HID, lampu LED, dan lain sebagainya.

Dari beberapa jenis tersebut lampu LED tengah diminati oleh masyarakat belakangan ini. Ada beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh lampu ini. Mulai dari jangka waktu penggunaan yang lebih panjang, lebih hemat daya, hingga memiliki cahaya yang terang. Dan ternyata lampu LED ini masih bisa dibagi menjadi beberapa macam lagi. Salah satu di antaranya adalah lampu LED COB atau HPL (High Power LED). Mari kita berkenalan lebih dekat dengan lampu ini.

Baca juga: Perbedaan Lampu LED Cob Dan Led SMD

Sekilas Tentang Lampu LED COB atau HPL

Untuk diketahui, COB merupakan singkatan dari Chip on Board yang artinya lampu yang memiliki beberapa chip LED dan dipasang bersama pada substrat yang sama. Komponen yang ada pada rangkaian tersebut adalah keramik atau logam. LED merupakan semikonduktor yang dapat menghasilkan foton cahaya saat elektron mengalir melintasi persimpangan, lalu mengisi lubang elektron di sisi lain.

Biasanya pabrikan lampu LED COB mengeluarkan lembar data mengenai produk mereka yang menentukan spesifikasi masing-masing produk. Tak terkecuali informasi mengenai nilai minimum, tipikal, dan maksimum untuk beberapa variabel yang tidak sama.

Sistem lampu LED COB terbilang sederhana, sebab hanya terdiri dari beberapa komponen yang digabungkan menjadi satu. Umumnya komponen utama LED COB adalah sebagai berikut:

  1. Lampu LED COB
  2. Heat sink yang dipasang pada COB
  3. Driver LED yang menggerakkan COB
  4. Kabel yang menghubungkan driver dan COB.

Sedangkan karakteristik lampu LED COB bisa Anda simak pada poin-poin di bawah ini:

  1. Memiliki warna putih hangat atau putih kekuningan dan putih terang
  2. Biasanya lampu ini dinyatakan dalam volt

Selain karakteristik di atas, kita juga perlu mengetahui beberapa informasi lain terkait LED COB. Seperti seberapa banyak arus maksimum yang bisa dipakai untuk menghidupkan LED. Juga bagaimana perubahan rating berdasarkan suhu pada LED COB. 

Informasi lainnya yakni terkait luminous flux, yakni seberapa terang cahaya saat diukur pada arus dan suhu tertentu. Dan yang terakhir berapa panjang gelombang cahaya yang paling terkonsentrasi pada cahaya yang diciptakan oleh COB.

Komponen Lampu LED COB

Di atas kami sudah menyinggung sekilas tentang komponen pada LED COB. Pada bagian ini kita bahas lebih jauh komponen apa saja yang terdapat pada LED COB. Sehingga Anda bisa mengenal lampu LED ini dengan lebih baik.

Holder Lampu

LED COB memiliki beberapa komponen yang bisa menyatu dan mudah untuk digunakan. Pada konektornya terdapat bagian positif dan negatif yang mudah untuk disambungkan ke kabel. Selain itu lampu LED ini juga mempunyai konektor yang dapat memudahkan pengguna untuk memasang COB ke heatsink. Termasuk adanya koneksi push-in untuk kabel ke terminal COB.

Reflektor

Selain holder juga ada reflektor pada lampu LED COB ini. Kita bisa menambahkan reflektor yang dipasang menempel di bagian depan COB. Akan tetapi opsi ini membutuhkan adaptor terpisah. Reflektor ini tersedia dalam banyak pilihan, baik sudut, warna, ataupun material. Sehingga Anda bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan. Tidak cukup sampai di situ saja Anda juga bisa menggunakan lensa kaca atau diffuser ke reflektor untuk melindungi lampu dari kotoran, air dan benda-benda asing lainnya.

Baca juga: Jenis Jenis Lampu Led untuk Rumah

Heatsink

Salah satu permasalahan yang ada pada lampu LED COB adalah adanya panas saat lampu dioperasikan. Jika dibiarkan panas bisa mengubah karakteristik LED COB atau bahkan yang lebih parah dapat merusaknya. Maka dari itu untuk mengatasinya kita bisa menggunakan heatsink atau peredam panas.

Penggunaan heatsink pada LED COB akan membuat lampu tersebut tetap dingin sehingga terhindar dari risiko overheat. Heatsink ini umumnya terbuat dari material aluminium. Seperti yang diketahui, aluminium merupakan salah satu konduktor terbaik.

Dilihat dari bentuknya, heatsink ini ada yang berbentuk sirip, atau pin-fin. Ukurannya pun juga bervariasi. Sehingga kita bisa memilih sesuai dengan kebutuhan. Pemasangan heatsink pada lampu LED COB juga mudah. Sebab sudah terdapat lubang sekrup yang akan memudahkan kita untuk memasangnya.

Heatsink ini dapat dibagi lagi menjadi dua tipe, yakni heatsink aktif dan pasif. Apa perbedaan keduanya?

Heatsink Aktif

Heatsink aktif adalah tipe peredam panas yang memakai kipas untuk meniupkan udara di atas sirip yang tujuannya tidak lain untuk membantu menghilangkan panas. Jika menggunakan heatsink ini maka kita perlu memakai unit yang jauh lebih kecil dari tipe pasif. Akan tetapi kita juga perlu mewaspadai risiko catu daya yang bertugas menjalankan kipas tersebut mati. Sebab hal ini bisa mengakibatkan pendinginan LED COB yang tidak maksimal.

Heatsink Pasif

Heatsink pasif terbuat dari potongan logam dan tidak ada komponen tambahan lainnya seperti halnya tipe aktif. Jika ingin menggunakan heatsink pasif maka kita perlu memilih yang ukurannya lebih besar dari aktif. Seba dalam mendinginkan COB heatsink ini tidak dibantu oleh komponen lainnya. Akan tetapi kelebihannya kita tidak perlu khawatir kipas mati yang ujung-ujungnya membuat LED COB mengalami panas berlebih.

Baca juga: Rangkaian Inverter Mini Sederhana

Driver LED COB

Komponen terakhir dari LED COB adalah driver LED atau power supply. Driver LED merupakan kotak kecil yang berfungsi untuk mengambil daya dari stop kontak listrik dan mengubahnya menjadi daya yang bisa dimanfaatkan untuk menghidupkan COB.

Untuk dicatat, listrik yang berasal dari stop kontak tadi merupakan arus bolak-balik atau AC. Sedangkan LED COB memanfaatkan arus searah atau DC.

Saat membeli driver LED kita perlu mencermati bahwa driver LED tersebut dapat menghasilkan daya yang cukup dalam satuan watt dan mampu menjalankan semua lampu LED COB yang akan Anda pakai. Selain itu Anda juga perlu memastikan bahwa komponen tersebut dapat menghasilkan daya pada arus (amp) dan tegangan tertentu (volt).

Driver LED ini sendiri dapat dibagi menjadi dua macam, yakni driver tegangan konstan dan driver arus konstan. Driver tegangan konstan mampu menahan tegangan tetap stabil dan menciptakan output yang beragam. Sedangkan driver arus konstan menahan arus stabil dan memvariasikan tegangan output. Driver tegangan konstan umumnya dimanfaatkan dalam sistem kabel paralel. Sedangkan driver arus konstan lazim dipakai pada sistem kabel seri.

Rangkaian Seri dan Paralel LED HPL

Lampu LED HPL atau High Power LED dapat disusun dengan rangkaian seri maupun paralel. Dalam pengaplikasiannya kita bisa merangkainya sesuai kebutuhan. Sebagai contoh Anda bisa simak gambar berikut ini.

Rangkaian Seri

Pada rangkaian seri ini HPL disusun secara sejajar. Anda bisa memasang beberapa lampu sekaligus dengan spesifikasi tertentu. Sedangkan untuk LED driver bisa memakai 8-12x1W AC-DC apabila Anda ingin merangkai 9 atau 10 pcs HPL 1W. Perlu dicatat, LED driver ini dibuat khusus untuk rangkaian seri saja. Sehingga tidak cocok jika dipakai pada rangkaian paralel.

Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel merupakan rangkaian HPL yang disusun secara paralel dan biasanya memakai LED driver dengan input DC. LED driver ini biasa diaplikasikan untuk beberapa keperluan, seperti untuk lampu motor, mobil, adaptor, aki 12V hingga lampu panel surya. Contohnya pada gambar berikut ada 3 HPL 10W 9-10,2V yang dirangkai secara paralel

Baca juga: Perbedaan Arus Listrik AC Dan DC

Rangkaian Seri-Paralel

Selain seri dan paralel juga ada rangkaian yang merupakan hasil kombinasi dari keduanya. Misalnya pada gambar di bawah ada terdapat 30 HPL 1W yang dibagi menjadi tiga baris, di mana setiap 10 lampu disusun secara seri dan masing-masing baris dihubungkan secara paralel (seri 10 x paralel 3).

Pada rangkaian ini dipakai LED driver 30W 900 mA AC-DC. LED driver ini ditujukan untuk driver seri-paralel untuk HPL emitter. Selain itu juga dapat diaplikasikan pada HPL untuk lampu sorot integrated.

Jenis-jenis High Power LED (HPL)

HPL dapat dibagi menjadi beberapa macam. Antara lain HPL Luxeon atau emitter, HPL COB seperti yang sudah dibahas di atas, dan terakhir HPL integrated. Berikut kami bahas singkat masing-masing jenis HPL tersebut.

HPL Luxeon/Emitter

HPL ini sering dimanfaatkan untuk membuat lampu akuarium, lampu miniatur, lampu belajar, dan lain sebagainya. Karakter dari lampu ini adalah cahayanya yang terang dan dapat menyebar hingga 120 derajat. Selain itu kita bisa menambahkannya dengan lensa sehingga bisa mendapatkan sudut cahaya yang diinginkan.

Varian lensa HPL ini bermacam-macam, mulai dari 5, 8, 15, 30, 45, 60, 90, hingga 120 derajat. Akan tetapi jika ingin memakai HPL ini kita perlu mengetahui spesifikasi daya, arus dan tegangan, lalu disesuaikan dengan kebutuhan.

HPL COB (Chip on the Board)

COB mempunyai karakteristik cahaya yang terang dan menyebar dengan sudut sekitar 120 derajat. Lampu ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari lampu spot, downlight, dan lain-lain.

Rangkaian LED COB umumnya memakai LED driver dengan input AC-DC. Sebenarnya juga bisa memakai LED driver DC-DC 12V. Akan tetapi spesifikasi voltase COB harus lebih kecil dari 12V.

HPL Integrated

HPL integrated juga dikenal dengan istilah HPL lampu sorot. Lampu ini dipakai untuk kebutuhan cahaya flood atau semi fokus. Karakteristik cahayanya menyebar atau lebar dan mempunyai jangkauan  yang lebih pendek.

Baca juga: Harga Lampu Downlight Philips

Sekian yang bisa kami sampaikan seputar lampu LED COB. Seperti yang diketahui, lampu ini mempunyai beberapa komponen yang harus kita ketahui. Selain itu ada permasalahan panas yang juga perlu menjadi perhatian utama kita ketika ingin menggunakan lampu ini.

You might also like