Biaya Instalasi Listrik PLN – Setelah memiliki rumah, yang tak boleh terlewatkan adalah memasang listrik untuk rumah baru. Listrik di era modern seperti saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok yang tidak bisa dipisahkan lagi dalam kehidupan kita. Berbagai perangkat elektronik yang mengelilingi kita sangat bergantung pada daya listrik.
Katankanlah kulkas, mesin cuci, TV, laptop, smartphone dan masih banyak benda lainnya, sangat membutuhkan listrik sebagai sumber dayanya. Itulah kenapa setiap rumah yang dijual kepada masyarakat wajib dipasangi listrik.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) selaku penyedia listrik di Indonesia menawarkan beragam kapasitas untuk masyarakat luas. Mulai dari 220VA (1A), 450VA (2A), 900VA (4A), 1300VA (6A), 2200VA (10A), 3500VA (16A), 4400VA (20A), 5500VA (25A) dan seterusnya. Adanya beragam kapasitas daya listrik ini masyarakat akan lebih mudah dalam menentukan mana yang sesuai dengan kebutuhan rumahnya.
Melihat ke belakang, dulunya masyarakat membayar tagihan listrik dengan skema pascabayar. Artinya masyarakat menggunakan daya listrik terlebih dahulu, kemudian membayar tagihan di bulan selanjutnya.
Baca juga: Harga Kabel Listrik
Dalam skema pembayaran ini PLN memiliki beberapa tugas. Antara lain mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening yang perlu dibayar oleh pelanggan, melakukan penagihan kepada pelanggan yang terlambat membayar, sampai memutus aliran listrik apabila pelanggan tidak melunasi tagihan listrik dalam batas waktu tertentu.
Skema seperti itu masih bertahan hingga saat ini. Akan tetapi beberapa tahun yang lalu PLN merilis produk listrik pintar. Pada sistem ini pelanggan akan diharuskan membayar terlebih dahulu energi listrik yang ingin digunakan. Prinsip ini juga dikenal dengan istilah prabayar. Cara kerjanya pun memang mirip dengan pulsa prabayar pada ponsel genggam.
Besaran energi listrik yang dibeli oleh pelanggan nantinya dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB) yang terpasang di rumah pelanggan dengan sistem token (pulsa) atau stroom. MPB dilengkapi dengan informasi mengenai jumlah energi listrik (kWh) yang masih bisa digunakan. Persediaan kWh ini dapat ditambah berapa saja sesuka kita dan dapat diisi kapan saja sesuai kebutuhan.
Keuntungannya pelanggan akan lebih mudah mengatur konsumsi listrik dengan cara mengatur jadwal dan jumlah pembelian listrik. Selain itu pelanggan juga tidak perlu mengurusi pencatatan meter seperti pada skema pascabayar, serta tidak terikat dengan jadwal pembayaran listrik bulanan.
Bahkan pelanggan bisa membeli token listrik di toko-toko, minimarket atau bahkan e-commerce terpercaya. Sehingga akan lebih praktis dibandingkan listrik pascabayar.
Listrik prabayar atau listrik pintar ini biasanya terpasang pada rumah-rumah baru. Sebab PLN memang mewajibkan rumah baru untuk memilih skema prabayar. Akan tetapi pelanggan dengan skema pascabayar juga bisa melakukan perpindahan ke skema prabayar.
Ada setidaknya tiga cara yang dapat digunakan untuk mengajukan pemasangan sambungan listrik baru. Yakni dengan datang langsung ke kantor PLN terdekat, lewat telepon ataupun online. Berikut akan kami jelaskan ketiga prosedur tersebut.
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan ketika ingin melakukan pemasangan kabel listrik di rumah baru adalah dengan mendatangi langsung kantor PLN terdekat. Alur-alurnya adalah sebagai berikut:
Selain mendatangi kantor, Anda juga bisa mengajukan pemasangan listrik baru lewat telepon. Caranya silakan ikuti langkah-langkah di bawah ini:
Seiring dengan berjalannya waktu, PLN juga menawarkan opsi pemasangan listrik rumah via online. Berikut yang perlu Anda lakukan jika ingin memanfaatkan opsi ini:
Baca juga: Cara Kerja Panel Surya Dan Biaya Pasang
Biaya pemasangan listrik baru terdiri dari beberapa komponen. Seperti biaya penyambungan (BP), Uang Jaminan Langganan (UJL), biaya materai, hingga membeli token listrik minimal Rp 5.000 atau membeli stroom. Rincian biaya penyambungan baru diatur dalam Permen ESDM No. 27 Tahun 2017 yang masih digunakan hingga 2022. Berikut adalah rinciannya.