Pengertian Listrik 3 Phase – Secara umum kelistrikan terbagi menjadi dua macam, yakni listrik AC (alternating current) atau arus bolak-balik dan listrik DC (direct current) atau arus searah. Dari 2 jenis tersebut kita akan fokus pada arus listrik AC.
Listrik AC juga bisa diartikan listrik arus bolak-balik. Disebut demikian lantaran listrik ini mempunyai bentuk gelombang sinusoidal. Atau dapat diartikan mempunyai polaritas yang berubah-ubah antara kutub positif dan negatif.
Listrik AC sendiri masih dapat dibagi menjadi dua sistem, yakni sistem 1 phase dan 3 phase. Mungkin Anda masih asing dengan istilah listrik 1 phase dan 3 phase. Akan tetapi bagi yang berkecimpung di dunia kelistrikan tentu sudah tidak asing lagi. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas lebih jauh seputar kedua jenis listrik ini.
Kebanyakan orang menilai bahwa listrik 1 phase ditujukan untuk rumah tangga. Sedangkan listrik 3 phase digunakan untuk kegiatan industri. Supaya lebih jelas, silakan simak penjelasannya di bawah ini.
Baca juga: Perbedaan Arus Listrik AC Dan DC
Untuk mengetahui perbedaan keduanya mari kita bahas apa itu listrik 1 phase. Listrik 1 phase adalah listrik yang memakai dua buah penghantar, yaitu penghantar frasa dan penghantar netral (0).
Dengan kata lain listrik 1 phase adalah listrik yang terdiri dari 1 kabel bertegangan dan 1 kabel netral. Jenis listrik ini memakai tegangan sebesar 220 Volt, sehingga listrik ini lazim digunakan untuk perumahan.
Perlu diketahui, jaringan kabel PLN yang sering kita jumpai di jalan memakai 3 phase. Hanya saja yang masuk ke dalam rumah hanya 2 buah saja, yakni kanel 1 phase dan 1 kabel netral.
Hal tersebut tentu bukan tanpa alasan. Rumah tangga biasanya tidak membutuhkan daya listrik yang besar. Oleh karena itu penggunaan listrik 1 phase dinilai sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga sehari-hari.
Daya 1 phase ini mempunyai karakteristik tertentu dan dapat digunakan untuk beberapa kebutuhan di bawah ini:
Sesuai dengan julukannya, listrik ini memanfaatkan 3 buah penghantar fasa dan 1 buah penghantar netral (0). Sehingga totalnya ada 3 kabel yang masuk ke dalam instalasi listrik. Hal inilah yang membuat jumlah lubang listrik 3 phase dan 1 phase berbeda.
Sistem ini memiliki 3 gelombang sinusoidal yang mempunyai perbedaan sudut phase masing-masing sebesar 120 derajat.
Listrik 3 phase mempunyai tegangan listrik sebesar 380 Volt. Seperti yang sudah disinggung di atas, listrik ini sering dimanfaatkan di industri. Tidak hanya sebatas itu, listrik 3 phase juga dipakai di hotel, ousat perbelanjaan, dan tempat-tempat lain yang membutuhkan daya listrik yang besar.
Di Indonesia sistem 3 phase ini umumnya diterapkan pada jaringan listrik PLN, mulai dari pembangkit sampai Jaringan Tegangan Rendah (JTR) yang ada di depan rumah pelanggan.
Pelanggan listrik perumahan yang menggunakan daya di bawah 3500VA, menerima aliran listrik sistem 1 phase dengan memakai 2 penghantar. Lalu pengguna listrik rumahan atau industri di atas 3500VA akan memperoleh aliran listrik 3 phase dengan 4 penghantar.
Listrik ini mempunyai beberapa ciri khas, antara lain:
Dari penjelasan di atas muncul sebuah pertanyaan, mengapa ada listrik 3 phase?
Sistem tersebut diciptakan dan dikembangkan karena mempunyai keunggulan pada daya yang ditransmisikan bisa lebih besar dibandingkan dengan listrik 1 phase, meskipun arus listrik dan besar penghantarnya sama. Maka dari itu pembangkitan sampai dengan distribusi menggunakan listrik 3 phase.
Pada motor listrik sistem 3 phase dapat menyajikan daya torsi motor yang lebih besar daripada motor listrik 1 phase. Medan magnet berputar yang dihasilkan oleh sistem 3 phase dengan arah dan besaran konstan yang disederhanakan, maka desain atau konstruksi motor listrik bisa disederhanakan.
Di atas telah dijelaskan bahwa listrik 3 phase memiliki 4 penghantar atau kabel, yakni 3 kabel untuk phase L1, L2, dan L3, serta netral. Lalu juga ada kabel kelima yang berfungsi sebagai grounding.
Pemakaian warna kabel tersebut sudah diatur oleh standar nasional dan internasional. Anda bisa melihat tabel colour coding atau kode warna di bawah ini.
Sistem listrik ini memanfaatkan 3 penghantar yang memiliki tegangan yang sama, namun mempunyai sudut phase yang berbeda. Ada 2 hubungan dalam koneksi 3 penghantar tersebut, yakni:
Dua hubungan di atas memiliki bentuk yang sesuai dengan julukannya. Untuk hubungan bintang mempunyai bentuk menyerupai huruf Y dan hubungan delta memiliki bentuk seperti simbol delta.
Sudah Anda ketahui bahwa sistem 3 phase dimanfaatkan oleh PLN untuk seluruh sistem kelistrikannya. Mulai dari pembangkitan, transmisi daya sampai sistem distribusi.
Untuk sistem pembangkitan sendiri terdiri dari pembangkit listrik yang tersebar di berbagai daerah. Baik PLTA, PLTU, PLTG, maupun PLTGU.
Energi listrik dari pembangkit itu harus langsung disalurkan lantaran energi listrik besar yang tercipta tidak dapat disimpan dalam baterai. Dengan kata lain suplai energi listrik harus sesuai dengan permintaan saat itu juga.
Saluran penghantaran PLN ada dua macam, yakni SUTET dan SUTT. SUTET atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi memiliki tegangan sebesar 500 kV. Sementara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) mempunyai tegangan 70kV dan 150kV.
Anda tentu sudah tidak asing dengan keduanya. SUTET dan SUTT biasa dipasang di suatu daerah dengan bentuk seperti menara tinggi yang saling terhubung dengan kabel yang panjang.
Dari transmisi tersebut listrik akan sampai ke pelanggan lewat gardu induk dan gardu distribusi. Dalam gardu distribusi terdapat trafo distribusi yang menyalurkan listrik langsung ke rumah-rumah lewat Jaringan Tegangan Rendah (JTR) yang biasa ditopang tiang listrik.
Baca juga: Persyaratan Instalasi Listrik
Kelompok Sambungan | Biaya |
Sambungan 1 phase atau 3 phase dengan pembatasan daya dan pengukuran tegangan rendah | |
Daya tersambung sampai dengan 450 VA | Rp421.000 |
Daya tersambung 900 VA | Rp843.000 |
Daya tersambung 1.300 VA | Rp1.218.000 |
Daya tersambung 2.200 VA | Rp2.062.000 |
Tambah daya menjadi sampai dengan 2.200 VA | Rp937 per VA |
Daya tersambung atau tambah daya di atas 2.200 VA – 100 kVA | Rp969 per VA |
Daya tersambung atau tambah daya rumah tangga golongan R-3 | Rp969 per VA |
Daya tersambung atau tambah daya di atas 100 kVA – 200 kVA | Rp775 per VA |
Sambungan 3 phase atau tambah daya dengan pembatasan daya dan pengukuran Tegangan Menengah | Rp631 per VA |
Sambungan 3 phase atau tambah daya dengan pembatasan daya dan pengukuran Tegangan Tinggi | Rp535 per VA |
Instalasi listrik 3 phase yang di berikan PLN kepada konsumen yang membutuhkan daya besar selalu dengan sistem 4 kawat. Tentunya 4 kawat tersebut terdiri dari 3 line phase dan 1 line Netral.
Berdasarkan standarisasi simbol indonesia maka 3 line phase tersebut di urutkan dengan notasi R, S dan T sedangkan 1 line Netral di beri notasi dengan N.
Sebagaimana kita ketahui bahwa jaringan listrik 3 phase tegangan rendah yang di berikan PLN kepada konsumen dengan tegangan antar phase adalah sebesar 380 Volt dan antara pahse ke Netral adalah sebesar 220 Volt.
Jika jaringan listrik 3 phase yang kita harapkan dapat memenuhi sesuai keperluan peralatan yang mungkin terdapat usaha home industri maka setidaknya listrik 3 phase tersebut direncanakan dengan benar dan mendekati seimbang.
Agar jaringan 3 phase dapat dibagi seimbang, maka instalasi listrik 3 phase dikelompokkan menjadi 2 jalur utama yaitu jalur penerangan dan jalur tenaga, meskipun pembagian jaringan 3 phasenya dengan 1 panel pun tidak masalah agar lebih irit.
Jalur penerangan bisa kita rencanakan menggunakan sistem 3 phase atau hanya dengan 1 phase biar mudah.
Instalasi penerangan dikhususkan hanya untuk beban lampu, dengan harapan jika terjadi gangguan pada instalasi tenaga maka penerangan tidak berpengaruh.
Instalasi jalur tenaga secara khusus biasanya dirancang dengan sistem 3 phase dengan sistem pengaman 3 pole serentak misalnya menggunakan MCB 3 phase. Beban yang seperti ini biasanya diperuntukkan beban motor listrik 3 phase.
Dengan mengelompokan beban instalasi, maka listrik 3 phase yang kita miliki dapat dimanfaatkan untuk melayani komponen atau peralatan listrik dengan benar.
Gambar ilustrasi untuk memberikan gambaran bagaimana merencanakan pembagian instalasi jaringan 3 phase. Dengan maksud agar persediaan listrik 3 phase dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Penjelasan Video
Kami sarankan untuk minta direncanakan kepada yang sudah ahli atau instalatirnya agar dibagi pembebanannya dengan seimbang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Semoga apa yang kami sampaikan di atas bermanfaat untuk Anda. Anda bisa mencari tahu informasi lain seputar listrik 1 phase dan 3 phase jika ingin lebih memahami pengetahuan seputar itu.