Memahami Pengertian Listrik 3 Phase

Endah Wahyuni

Pengertian Listrik 3 Phase – Secara umum kelistrikan terbagi menjadi dua macam, yakni listrik AC (alternating current) atau arus bolak-balik dan listrik DC (direct current) atau arus searah. Dari 2 jenis tersebut kita akan fokus pada arus listrik AC.

Listrik AC juga bisa diartikan listrik arus bolak-balik. Disebut demikian lantaran listrik ini mempunyai bentuk gelombang sinusoidal. Atau dapat diartikan mempunyai polaritas yang berubah-ubah antara kutub positif dan negatif.

Listrik AC sendiri masih dapat dibagi menjadi dua sistem, yakni sistem 1 phase dan 3 phase. Mungkin Anda masih asing dengan istilah listrik 1 phase dan 3 phase. Akan tetapi bagi yang berkecimpung di dunia kelistrikan tentu sudah tidak asing lagi. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas lebih jauh seputar kedua jenis listrik ini.

Kebanyakan orang menilai bahwa listrik 1 phase ditujukan untuk rumah tangga. Sedangkan listrik 3 phase digunakan untuk kegiatan industri. Supaya lebih jelas, silakan simak penjelasannya di bawah ini.

Baca juga: Perbedaan Arus Listrik AC Dan DC

Perbedaan Listrik 1 Phase dan 3 Phase

Listrik 1 Phase

Untuk mengetahui perbedaan keduanya mari kita bahas apa itu listrik 1 phase. Listrik 1 phase adalah listrik yang memakai dua buah penghantar, yaitu penghantar frasa dan penghantar netral (0).

Dengan kata lain listrik 1 phase adalah listrik yang terdiri dari 1 kabel bertegangan dan 1 kabel netral. Jenis listrik ini memakai tegangan sebesar 220 Volt, sehingga listrik ini lazim digunakan untuk perumahan.

Perlu diketahui, jaringan kabel PLN yang sering kita jumpai di jalan memakai 3 phase. Hanya saja yang masuk ke dalam rumah hanya 2 buah saja, yakni kanel 1 phase dan 1 kabel netral.

Hal tersebut tentu bukan tanpa alasan. Rumah tangga biasanya tidak membutuhkan daya listrik yang besar. Oleh karena itu penggunaan listrik 1 phase dinilai sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga sehari-hari.

Gambaran Listrik 1 Phase

Daya 1 phase ini mempunyai karakteristik tertentu dan dapat digunakan untuk beberapa kebutuhan di bawah ini:

  1. Untuk sebagian besar rumah dan usaha kecil.
  2. Untuk memasok banyak tenaga untuk sebagian besar pelanggan yang lebih kecil, terutama rumah dan usaha kecil non-industri.
  3. Daya ini dapat dipakai untuk menjalankan motor sampai 5 HP. Untuk dicatat, motor fase tunggal menarik arus yang lebih besar dibandingkan dengan motor 3 fase yang setara. Sehingga daya 3 fase menjadi pilihan yang tepat untuk industri.

Listrik 3 Phase

Sesuai dengan julukannya, listrik ini memanfaatkan 3 buah penghantar fasa dan 1 buah penghantar netral (0). Sehingga totalnya ada 3 kabel yang masuk ke dalam instalasi listrik. Hal inilah yang membuat jumlah lubang listrik 3 phase dan 1 phase berbeda.

Sistem ini memiliki 3 gelombang sinusoidal yang mempunyai perbedaan sudut phase masing-masing sebesar 120 derajat.

Listrik 3 phase mempunyai tegangan listrik sebesar 380 Volt. Seperti yang sudah disinggung di atas, listrik ini sering dimanfaatkan di industri. Tidak hanya sebatas itu, listrik 3 phase juga dipakai di hotel, ousat perbelanjaan, dan tempat-tempat lain yang membutuhkan daya listrik yang besar.

Di Indonesia sistem 3 phase ini umumnya diterapkan pada jaringan listrik PLN, mulai dari pembangkit sampai Jaringan Tegangan Rendah (JTR) yang ada di depan rumah pelanggan.

Bagikan: