Perbedaan Arus AC Dan DC Listrik – Tidak dipungkiri bahwa kehadiran listrik memberikan dampak yang sangat besar terhadap hidup umat manusia. Kita tahu bagaimana manfaat dari listrik terhadap berbagai aspek kehidupan kita. Mulai dari pencahayaan saat petang, mengisi daya smartphone, membuat makanan, hingga mengoperasikan mesin-mesin dalam dunia industri.
Tak mengherankan jika listrik sampai saat ini masih menjadi salah satu penemuan yang sangat berharga sepanjang sejarah peradaban umat manusia. Akan tetapi tentu kita tidak akan membahas sejarah di balik listrik. Melainkan membahas seputar arus listrik itu sendiri.
Anda mungkin sudah pernah mendengar bahwa arus listrik dapat dibagi menjadi dua macam. Yakni arus listrik AC dan DC. Orang awam mungkin pernah mendengarnya namun kurang begitu paham mengenai apa perbedaan keduanya, termasuk fungsinya. Maka dari itu pada kesempatan kali ini kita bahas apa saja perbedaan dari kedua jenis arus listrik ini. Sehingga Anda lebih paham dan mengetahui kegunaannya. Kita awali dengan membahas apa itu arus AC.
Arus AC atau alternating current adalah listrik yang besar dan arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan membentuk sebuah gelombang yang dinamakan gelombang sinus atau sinusoida.
Perlu diketahui, di Indonesia arus listrik ini dikelola langsung oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Di Tanah Air menerapkan arus listrik bolak-balik dengan frekuensi 50 Hz. Tegangan standar yang ditetapkan untuk listrik bolak-balik 1 fasa adalah 220 volt. Biasanya tegangan dan frekuensi tersebut diaplikasikan pada rumah. Kecuali jika rumah tersebut tidak memakai listrik PLN.
Arus listrik AC sangat berguna dan bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. Mudahnya seluruh barang yang memanfaatkan listrik dari PLN otomatis memanfaatkan listrik AC. Entah mesin cuci, AC, lampu, PC, blender, setrika, dan lain sebagainya.
Akan tetapi tidak seluruhnya memakai listrik AC. Contohnya adalah laptop atau notebook. Laptop memanfaatkan listrik DC. Listrik ini didapatkan dari adaptor yang ada pada laptop atau pada charger. Lebih jelasnya saat kita mengisi baterai laptop dengan listrik PLN maka dalam laptop tersebut mengubah listrik AC menjadi DC sesuai dengan kebutuhan.
Pihak PLN biasanya memasang sebuah alat yang disebut MCB atau singkatan dari Miniature Circuit Breaker. Fungsinya tidak lain sebagai pengaman listrik AC di rumah, pengaman sekaligus pembatas.
Arus listrik ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan arus DC. Berikut beberapa kelebihannya:
Walaupun mempunyai beberapa kelebihan, arus ini tetap mempunyai kekurangan. Setidaknya ada satu poin minus dari arus listrik AC. Berikut penjelasan singkatnya:
Baca juga: Memahami Pengertian Listrik 3 Phase
Arus listrik DC atau Direct Current adalah arus listrik searah. Awalnya aliran arus pada listrik DC disebut mengalir dari ujung positif menuju ujung negatif. Akan tetapi berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa arus searah adalah arus yang alirannya dari kutub negatif menuju positif. Aliran-aliran tersebut mengakibatkan munculnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir dari positif ke negatif.
Contoh pemanfaatan listrik DC bisa dilihat pada perangkat elektronika yang ada di sekitar kita. Beberapa Alat elektronik memanfaatkan arus ini untuk keperluan beban elektronika. Beberapa alat yang memakai arus listrik DC adalah komputer, laptop, lampu LED, TV, radio, dan lain sebagainya.
Di samping itu listrik ini juga sering disimpan pada sebuah baterai. Misalnya baterai pada smartphone, jam dinding, mainan, dan lain-lain. Kesimpulannya mayoritas perangkat yang memakai listrik DC adalah beban perangkat elektronika.
Setidaknya ada dua kelebihan yang dimiliki arus listrik DC, yakni:
Setelah mengetahui beberapa keunggulan dari arus listrik DC, berikut adalah kekurangan dari arus listrik ini:
Di atas sudah dijelaskan seperti apa arus listrik AC dan DC. Berikut kelebihan dan kekurangannya. Dari penjelasan tersebut kita sudah bisa mengetahui apa saja yang membuatnya berbeda. Akan tetapi sebenarnya masih ada banyak yang bisa dicermati mengenai perbedaan keduanya. Silakan simak tabel berikut ini.
Arus Listrik AC (Bolak Balik) | Arus Listrik DC (Searah) |
Arus ini aman dipakai menyalurkan listrik untuk jarak yang cukup panjang dan dapat memberikan lebih banyak kekuatan saat proses transfer arus | Arus listrik DC tidak dapat menyalurkan listrik dengan jarak yang jauh, karena arus ini bisa melemah atau bahkan kehilangan energi saat jaraknya semakin jauh |
Terdapat aliran elektron pada arus AC yang arahnya ditentukan oleh magnet yang mengitari sepanjang kawatnya | Penentu arah aliran elektron pada arus ini adalah magnet stabil yang ada di sepanjang kawat |
Frekuensi arus ini sebesar 50Hz atau 60Hz, tergantung pada negara yang memanfaatkan frekuensi tersebut | Frekuensi pada arus DC adalah 0 |
Arus AC dapat berbalik arah saat mengalir di sebuah rangkaian | Arus DC tetap mengalir satu arah dengan rangkaiannya |
Besarnya arus AC terhadap waktu bisa bermacam-macam | Besarnya arus ini terhadap waktu tetap |
Aliran arah elektron arus ini selalu bergantian maju dan mundur | Aliran arah elektron pada arus ini selalu bergerak di dalam satu arah (bergerak maju) |
Arus AC ini bisa diperoleh dari generator arus bolak balik | Arus DC dapat diperoleh dari sel atau baterai |
Parameter pasif pada arus ini adalah impedansi | Parameter pasif arus DC adalah hambatan |
Faktor daya pada arus AC adalah 0 dan 1 | Faktor daya arus DC selalu 1 |
Jenis dari arus ini adalah segiempat, sinusoida, segitiga, dan trapesium | Jenis dari arus DC adalah pulse atau juga dapat disebut murni |
Baca juga: Komponen Motor Dinamo Listrik
Cara Merubah Arus Listrik AC Ke DC
Pada arus listrik AC bisa diubah menjadi arus DC, kamu bisa memakai penyearah yang disebut dengan Rectifier atau Dioda Penyearah.
Sedangkan, untuk merubah arus listrik DC menjadi arus listrik AC lebih mudah dilakukan karena hanya memerlukan sebuah alat yang bernama Inverter.
Pembalikan dari arus listrik AC ke arus listrik DC masih sulit dilakukan dan masih terus disempurnakan. Karena melihat dari segi fungsi, lebih dibutuhkan untuk merubah arus DC ke AC daripada arus AC ke DC.
Untuk lebih mudah memahami konsepnya, berikut video untuk merubah arus listrik AC ke DC: