Harga Barecore Dan Perbedaannya Dengan Plywood

Harga Barecore Dan Perbedaannya Dengan Plywood – Kayu menjadi salah satu barang yang tak bisa terpisahkan lagi dari kehidupan manusia. Bukan tanpa alasan, kayu menjadi salah satu material yang serba guna. Sebab kayu dapat diolah menjadi berbagai barang yang akan memudahkan pekerjaan kita.

Mulai dari dibuat furnitur, sebagai material bangunan, dekorasi ruangan, alat makan, dan masih banyak kegunaan lainnya. Karena fungsinya yang beragam kayu masih menjadi andalan banyak orang di luar sana. Tak terkecuali di Indonesia.

Saat Anda mengunjungi toko kayu, Anda akan menjumpai berbagai jenis kayu yang bisa Anda beli. Kayu ini biasanya terbagi menjadi beberapa macam berdasarkan jenis, bentuk, atau ukurannya. Ada pula kayu olahan yang telah melewati serangkaian proses sebelum siap untuk dijual.

Salah satunya adalah blockboard. Blockboard adalah sebuah papan olahan yang terbuat dari kayu dan dibuat dengan cara dipadatkan oleh mesin, ditempelkan menjadi satu dan diberikan bahan pelapis sehingga menjadi lembaran seperti sebuah papan. Jika Anda perhatikan blockboard ini memiliki susunan kayu yang tampak disambung. Kayu ini dinamakan barecore.

Barecore menjadi salah satu bahan yang penting. Maka dari itu pada kesempatan kali ini kami bahas lebih jauh seputar barecore. Kita awali dengan membahas apa itu barecore.

Baca juga: Harga Triplek Berbagai Ukuran

Penjelasan Singkat Tentang Barecore

Barecore merupakan sejenis kayu lapis yang dibuat dari kayu-kayu ringan yang cepat tumbuh. Seperti kayu sengon, albasia, ataupun jabon. Di Indonesia barecore menjadi produk sekunder dari industri kayu gergajian atau pabrik kayu lapis.

Sudah disinggung di atas bahwa barecore dipakai sebagai lembaran inti tebal pada panel blockboard. Barecore memiliki ketebalan barecore berkisar 10-13 cm. Barecore dibuat dari batang kayu yang ditambahkan dengan perekat dalam mesin composer. Selanjutnya batang kayu tersebut direkatkan, dan disusun untuk menjadi panel. Ada yang juga melewati proses pemanasan dan juga ada yang tidak, tergantung jenis perekat yang dipakai.

Dalam pembuatan barecore umumnya juga melibatkan mesin composer hot atau cool. Pada beberapa plant barecore memanfaatkan perekat termoplastik untuk menghasilkan barecore yang bebas formalin dan diproses dengan bantuan mesin cool composer. Sedangkan untuk penggunaan resin yang hemat biaya maka memakai mesin hot composer dengan pemanasan uap.

Baca juga: Mengenal Jenis Kayu Plywood, MDF dan Partikel Board

Proses Pembuatan Barecore

Seperti yang sudah Anda ketahui, barecore berasal dari kayu lunak seperti sengon atau albasia. Kayu sengon ini sendiri berasal dari hutan tanaman rakyat yang dipotong dan dikirim ke pabrik. Ada beberapa tahap dalam pembuatan barecore. Berikut kami jelaskan secara singkat:

  1. Barecore dibuat dengan bahan baku all grade yang memiliki panjang 130cm, lebar 8cm, dan tebal minimal 6,2cm.
  2. Pada tahap awal dilakukan proses penghitungan kubikasi input bahan baku. Volume input bahan baku dihitung dengan satuan kubikasi m3. Tujuannya untuk bisa menghitung rendemen dari produk jadi yang sudah dibuat. Kubikasi bahan baku tersebut dihitung dari besar kapasitas pengiriman truk yang mengirim bahan baku.
  3. Tahap berikutnya adalah proses pengeringan bahan baku. Sebelum dikeringkan kadar air bahan baku rata-rata mencapai 40%. Sehingga perlu dikeringkan sampai kadar air atau moisture content bahan baku di bawah 6%. Persentase ini merupakan standar yang ditetapkan oleh pabrik. Proses pengeringan tersebut umumnya memakan waktu selama enam hari.
  4. Setelah bahan baku selesai dikeringkan, langkah berikutnya melakukan pemotongan. Kayu dipotong dengan memakai mesin cross cutting menjadi tiga bagian dengan ukuran 43cm x 15,8cm x 5,8cm. Pada proses ini dilakukan inspeksi untuk memisahkan kayu yang retak dengan kayu yang siap dipakai untuk proses berikutnya. Pada tahap ini akan menghasilkan waste yang ada karena harus memotong ujung kayu yang pelos.
  5. Selanjutnya adalah proses double planner. Bahan baku diolah lebih lanjut dengan menghaluskan permukaan sehingga ukurannya menjadi 42cm x 15,8cm x 5,5cm. Proses ini juga akan menghasilkan waste, baik karena proses pemotongan ataupun retakan saat permukaan diratakan.
  6. Pekerjaan berikutnya adalah proses multi rip. Tujuannya untuk memotong bahan baku menjadi 10 bagian. Masing-masing potongan kayu yang sudah melewati proses ini akan memiliki ukuran 42cm x 1,33cm x 5,5cm. Hasil dari proses ini disebut core. Pada tahap ini juga tidak menutup kemungkinan adanya waste atau limbah, sehingga operator akan melakukan sortir untuk memilih mana yang tidak memenuhi standar.
  7. Setelah proses multi rip, berikutnya adalah pemberian lem.
  8. Setelah bahan baku dilem dilakukan proses pengepresan yang tujuannya untuk menyatukan core dari hasil proses pengeleman. Kemudian ditidurkan sehingga ukuran lebar dan tebalnya tertukar. Proses ini memanfaatkan mesin press hidrolik dengan arah pengepresan dua arah, yakni atas dan samping. Potongan-potongan core dipres dengan teknik finger joint selama 15 menit sehingga memiliki ukuran akhir 126cm x 248cm x 1,33cm dan produk ini kita sebut barecore.
  9. Setelah itu dilakukan pengeringan lem selama 24 jam memakai metode pengeringan air dryer. Tujuannya supaya lem kering merata.
  10. Tahap berikutnya adalah melakukan inspeksi akhir dengan cara menjatuhkannya ke lantai. Barecore yang baik memiliki jumlah core tidak lebih dari 23 core dan tidak akan lepas setelah dijatuhkan.
  11. Tahap terakhir adalah cutting finishing barecore. Sisi-sisinya dirapikan dengan mesin cutting sehingga ukurannya menjadi 126cm x 246cm x 1,33cm. Produk siap dikemas dan disimpan pada gudang.

Video Pendukung:

Baca juga: Harga Dan Ukuran Papan Cor

Harga Barecore Ekspor

Barecore menjadi salah satu produk ekspor andalan Indonesia. Produk ini diekspor ke beberapa negara. Akan tetapi kebanyakan barecore dikapalkan ke Negeri Tirau Bambu, Cina.

Menurut catatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada tahun 2013 devisa masih 532,6 juta dolar AS dengan volume 1,88 juta m3, nilai tersebut naik tahun 2014 menjadi 628,8 juta dolar AS dengan volume 2,26 juta m3.

Setidaknya ada 74 industri barecore yang beroperasi secara nasional dengan kapasitas produksi sekitar 2,9 juta m3/tahun. Harga ekspor barecore sendiri berkisar 320-340 Dollar AS/m3. Hanya saja harga tersebut cukup fluktuatif.

Sedangkan untuk pasar domestik harga barecore berkisar Rp 70 ribu sampai dengan Rp 80 ribuan. Hanya saja biasanya pabrikan menjual barecore dalam jumlah besar, tidak dijual secara eceran.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas barecore biasa dimanfaatkan untuk membuat blockboard. Papan ini biasanya tersedia dalam dua versi ketebalan, yakni 15mm dan 18mm. Sementara panjang dan lebarnya mirip dengan triplek, yakni 240cm x 120cm.

Blockboard biasa dimanfaatkan untuk lemari atau rak karena harganya yang terjangkau. Blockboard mempunyai permukaan yang polos. Sehingga saat digunakan sebagai furnitur perlu diberikan pelapis tambahan sehingga lebih menarik. Bisa dengan pelapis jati sehingga menghasilkan kayu yang dinamakan teakblock.

Hanya saja lantaran dibuat dari potongan kayu yang lunak, blockboard biasanya tidak lebih kuat dibandingkan dengan kayu lapis atau plywood. Meski begitu tetap bisa diandalkan untuk membuat rak buku, kitchen set, atau rak panjang.

Baca juga: Harga Kitchen Set Minimalis

Sekian yang dapat kami sampaikan seputar barecore. Semoga informasi di atas membuat Anda lebih paham seputar barecore ini.

You might also like