Kmspico, lisans anahtarlarına ihtiyaç duymadan Windows işletim sistemlerinin (Windows 7, 8, 10 ve 11 dahil) ve Microsoft Office ofis uygulamalarının (Office 2010'dan itibaren ve en son sürümlere kadar).

Cara Hitung Kebutuhan Scaffolding Pada Konstruksi

Candra Irawan

Cara Hitung Kebutuhan Scaffolding Pada Konstruksi – Sebagian orang yang bekerja dibidang konstruksi atau bangunan pasti sering mendengar kata scaffolding, dimana scaffolding merupakan salah satu konstruksi penyokong yang bersifat sementara dan dapat digunakan pada pekerjaan diketinggian dalam mendukung peralatan, pekerja serta beberapa material lainnya selama pekerjaan konstruksi tersebut sedang berlangsung.Scaffolding ini merupakan work platform sementara yang pada umumnya berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan beberpaa bahan lain yang sesuai. Pada beberapa negara asia seperti RRC dan indonesia bahan scaffolding bambu ini masih digunakan. Alat ini terbuat dari bahan – bahan kuat yang dibentuk sedemikian rupa sehingga memiliki kekuatan untuk menopang beban diatasnya. Di Indonesia dalam membuat scaffolding menggunakan bahan dari bambu dilatar belakangi karena harganya yang cukup terjangkau serta bambu juga banyak dipilih karena memiliki sifat yang tahan terhadap gempa. Dalam pembuatan scaffolding ini dibutuhkan keterampilan dan ketelitian yang cukup tinggi untuk dapat menghitung jumlah scaffolding yang dibutuhkan secara benar. Dimana metode yang sering digunakan adalah membuat suatu maping tentang kebutuhan scaffolding.Dengan cara memperhatikan secara cermat gambar bangunan yang akan dipasangi scaffolding lalu membuat plot ukuran scaffolding didalam gambar tersebut. Pada umumnya luas scaffolding standar memiliki ukuran 1,2 x 1,8 m dan tingginya 1,7m atau dapat menyesuaikan jack - base dan u – head. Berikut ini ada dua cara yang berbeda dalam menghitung kebutuhan dari scaffolding yaitu:

1) Pembangunan Balok dan Plat Lantai

Dalam membuat scaffolding dipekerjaan struktu, mungkin anda harus lebih mengutamakan perancah dibagian bangunan yang lebih penting. Misal apabila ingin membuat balok dan plat lantai, maka anda berikanlah keutamaan pertamakali dengan cara membangun scaffolding balok terlebih dahulu.Lalu buatlah maping dan perhitungan dahulu untuk kebutuhan scaffolding pada setiap masing – masing balok. Setelahnya anda dapat melanjutkan dengan pembuatan scaffolding untuk plat lantai apabila masih tersedia ruang yang cukup dalam pengerjaan konstruksi tersebut. Akan tetapi tidak terdapat cukup ruang utnuk membuat scaffolding tersebut maka disarankan untuk anda mencoba mengganti dengan memasang pipa penahan yang sanggup meningkatkan kekuatan struktur dari scaffolding. Lalu langkah selanjutnya anda perlu menaksi ketinggian dari struktur yang akan dibangun. Dari situlah anda dapat mengetahui berapa jumlah tingkat scaffolding yang dibutuhkan. Dan langkah terakhir adalah mengitung total kebutuhan scaffolding yang ada pada mapping secara keseluruhan.

2) Pemasangan Bata, Pemlesteran, dan Pengecoran

Apabila dibandingkan denga petunjuk sebelumnya, proses perhitungan dari kebutuhan scaffolding pada pekerjaaan pemasangan batu bata, pemlesteran, dan juga pengecoran ini terbilang lebih gampang. Untuk informasi yang dibutuhkan hanyalah ukuran dari panjang dan tinggi area yang ingin dipasangi scaffolding tersebut.Setelah dilakukan pengukuran panjang dan tinggi dari area tersebut, lalu masing – masing ukuran tersebut dibagi dengan dimensi dari scaffolding. Panjang area dibagi dengan 1,8 meter, sedangkan untuk tingginya dibagi dengan 1,7 meter. Dimana hasil masinng – masing pembagian akan saling dikalika. Hasil dari perkalian tersebut adalah jumlah kebutuhan dari scaffolding yang diperlukan. Demikian artikel kali ini yang membahas mengenai scaffolding mulai dari bahan umum yang digunakan serta cara untuk menghitung kebutuhan dari scaffolding pada suatu bangunan. Semoga Informasi yang dibagikan kali ini dapat membantu anda untuk memahami perhitungan kebutuhan dari scaffolding pada suatu bangunan.

Bagikan:

Tags