Saham Bank Bangkit! Desember Jadi Momen Window Dressing? Cek Peluangnya!

HargaPer.com – Murah & Terbaik JAKARTA. Awal Desember membawa angin segar bagi saham-saham perbankan berkapitalisasi besar (big cap). Setelah tertekan aksi jual investor asing di pekan terakhir November, saham-saham ini mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Meski masih membukukan koreksi mingguan, para analis optimis bahwa saham bank big cap memiliki potensi untuk turut menikmati euforia window dressing yang kerap terjadi menjelang akhir tahun.

Pada penutupan perdagangan Senin (1 Desember 2025), mayoritas saham bank besar menunjukkan pergerakan yang positif.

Saham Bank Besar Kompak Menguat Kala Investor Asing Aktif Melepas Aset

Saham BBCA memimpin penguatan dengan kenaikan 1,51% ke level Rp 8.400. Walaupun demikian, secara mingguan, saham ini masih mencatatkan penurunan sebesar 0,88% akibat aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing yang mencapai Rp 295,37 miliar sepanjang pekan terakhir November. Hingga hari Senin, arus dana asing belum terlihat kembali masuk ke saham BBCA.

BBNI juga mencatatkan kenaikan sebesar 1,17% ke harga Rp 4.310. Secara mingguan, saham BBNI masih terkoreksi 1,82%, namun tekanan jual dari investor asing mulai mereda.

Penurunan net sell asing terlihat signifikan. Dari total Rp 81,02 miliar di pekan lalu, angka ini menyusut menjadi Rp 35,88 miliar setelah investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 25,73 miliar pada hari Senin.

Sementara itu, saham BMRI menguat 0,62% ke posisi Rp 4.860. Meskipun demikian, saham ini masih terkoreksi 4,71% dalam sepekan terakhir. Uniknya, berbeda dengan BBCA dan BBNI, BMRI justru mencatatkan net buy asing terbesar, mencapai Rp 671 miliar sepanjang pekan terakhir November. Namun, perlu dicatat bahwa arus dana asing pada hari Senin terpantau relatif datar.

Review Pergerakan Saham-Saham Bank Besar Sepekan Ini, Simak Juga Rekomendasi Analis

Di sisi lain, BBRI menjadi satu-satunya saham bank big cap yang mengalami pelemahan. Saham ini turun 0,27% ke level Rp 3.670 pada penutupan perdagangan hari Senin.

Miftahur Khaer, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, berpendapat bahwa tekanan jual dari investor asing menjadi faktor utama yang membebani kinerja saham-saham bank besar.

“Fundamental bank besar sebenarnya tidak seburuk itu, dan secara kuartalan sudah menunjukkan perbaikan,” jelasnya.

Namun, Andrey Wijaya, Kepala Riset RHB Sekuritas, memiliki pandangan yang lebih hati-hati. Ia melihat bahwa kinerja bank masih tumbuh terbatas, sejalan dengan ekspektasi riset mereka. Kondisi inilah yang dinilai masih membayangi pergerakan harga saham perbankan dalam jangka pendek.

Saham Big Banks Kembali Bangkit Pasca Ditinggal Asing, Bagaimana Rekomendasi Sahamnya?

Dengan tren positif yang mulai terlihat di awal Desember, para pelaku pasar kini menantikan apakah saham perbankan mampu melanjutkan penguatannya dan memanfaatkan momentum window dressing di penghujung tahun. Momentum ini tentu menjadi harapan baru bagi para investor yang ingin memaksimalkan keuntungan di akhir tahun.

You might also like