Kangaroo Bond: Kemenkeu Bidik $800 Juta, Investor Makin Kepincut!

JAKARTA, KOMPAS.comKementerian Keuangan (Kemenkeu) sukses besar dalam pembukaan penawaran perdana Kangaroo Bond, sebuah instrumen Surat Utang Negara (SUN) perdana yang diterbitkan dalam mata uang dollar Australia. Obligasi ini akan resmi diterbitkan pada 14 Agustus 2025, tersedia dalam dua seri tenor: 5 tahun senilai 500 juta dollar Australia dan 10 tahun senilai 300 juta dollar Australia.

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, pemerintah secara resmi memulai penawaran perdana Kangaroo Bond pada 7 Agustus lalu. Proses transaksi awal yang krusial ini dilaksanakan melalui program komprehensif Australian Medium-Term Notes (AMTN).

Antusiasme investor terhadap obligasi ini terbukti sangat tinggi. Meskipun target pembiayaan yang ditetapkan pemerintah dalam penerbitan Kangaroo Bond ini hanya sebesar 800 juta dollar Australia, minat awal yang tercatat dalam penawaran perdana melonjak signifikan hingga mencapai 8 miliar dollar Australia, menunjukkan oversubscription sepuluh kali lipat. “Penawaran ini berhasil menarik minat investor global, termasuk investor yang berbasis di Australia, hingga mencapai total orderbook sekitar 8 miliar dollar Australia,” jelas Deni dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (8/8/2025) malam.

Permintaan yang membludak ini memberikan keuntungan strategis bagi pemerintah. Deni mengungkapkan bahwa tingginya permintaan memungkinkan pemerintah untuk menetapkan tingkat imbal hasil (yield) akhir yang jauh lebih kompetitif dibandingkan dengan level panduan harga awal (Initial Price Guidance). Sebagai hasilnya, yield Kangaroo Bond berhasil diturunkan sebesar 25 basis poin (bps) untuk tenor 5 tahun dan 30 bps untuk tenor 10 tahun.

Penetapan yield akhir ini menjadikan final reoffer spread masing-masing berada pada level SQ ASW +90 bps untuk tenor 5 tahun dan SQ ASW +135 bps untuk tenor 10 tahun. Dengan demikian, yield akhir untuk Kangaroo Bond tenor 5 tahun adalah 4,427 persen, sementara untuk tenor 10 tahun ditetapkan sebesar 5,380 persen.

Penerbitan Kangaroo Bond ini bukan sekadar transaksi keuangan biasa. “Penerbitan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat potensi masuknya investasi dari investor Australia di masa mendatang,” pungkas Deni, menandaskan visi jangka panjang Kemenkeu untuk memperdalam hubungan ekonomi dengan Australia dan pasar global.

Dana yang berhasil dihimpun dari penerbitan Kangaroo Bond ini secara umum akan dialokasikan untuk mendukung pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025. Kepercayaan investor juga didukung oleh peringkat kredit solid yang diperoleh Kangaroo Bond, yakni Baa2 dari Moody’s, serta BBB dari Standard & Poor’s dan Fitch.

Dalam proses penerbitan yang sukses ini, ANZ, Standard Chartered Bank, dan UBS Bank dipercaya sebagai Joint Lead Managers, memainkan peran krusial dalam memfasilitasi transaksi ini di pasar global.

Baca juga: Berencana Rilis Dimsum Bond dan Kangaroo Bond, Pemerintah Cermati Kondisi Pasar

Baca juga: Savings Bond Ritel SBR adalah Apa? Kenali Pengertian dan Keuntungannya

You might also like