Karena alat ini merupakan elemen penting dalam suatu konstruksi atau pebangunan gedung – gedung bertingkat atau gedung tinggi, dimana dengan tanpa menggunakan alat ini untuk menyelesaikan sebagain besar proyek konstruksi akan mustahil. Terdapat beberpa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan atau pemasangan dari scaffolding ini mulai dari bahan, model, bahkan ukuran dari scaffolding tersebut.
Dalam penggunaannya pasti scaffolding dibuat menggunakan bahan atau material yang kuat karena memiliki fungsi seperti disebutkan sebelumnya yaitu menopang berat dari berbagai kegiatan konstruksi. Dimana bahan atau material penyusun dari alat ini dibagi menjadi dua yaitu kayu atau bambu serta besi. Dan untuk penggunaan material besi ini terdapat beberapa frame yang didalamnya terdapat beberapa komponen. Berikut ini adalah komponen – komponen dalam frame scaffolding yaitu:
Main Frame
Seperti dengan namanya, main fram ini merupakan saha satu bagian dari scaffolding yang memiliki peran sebagai komponen utama. Dimana komponen ini terdiri dari berbagai macam tipe dan ukuran. Apabila ketinggian satu main fram belum mencukupi untuk ketinggian yang dibutuhkan, maka dapat ditambah dengan beberapa main frame lagi diatasnya (arah vertikal). Tidak hanya main frame saja juga terdapat seperti leadder frame dan beam frame yang memiliki fungsi sama, akan tetapi beda di ketinggian framenya.
Cross Brace atau Diagonal Brace
Sesuai dengan namanya yang merupakan dua pipa saling bersilangan dengan fungsi untuk memberikan jarak horizontal antar main fram dan juga memberikan daya dukung pada scaffolding agar tidak goyang dan dapat berdiri secara tegak. Tidak hanya itu cross brace ini dapat mengurangi faktor tekuk yang terjadi pada standar scaffolding terutama saat main frame disambungkan ke atas dengan main fram lainnya.
Untuk pemasangan dari cross brace ini relatif mudah yaitu dengan memasukkan pen yang ada pada setiap frame ke lubang yang tersedia pada ujung – ujung cross brace lalu dikunci dengan brace locking yang ada di badan main frame
