Harga Borongan Bangunan Per Meter di Jakarta

Harga Borongan Rumah Mewah – Untuk membangun sebuah rumah atau bangunan sudah pasti dibutuhkan tenaga ahli atau tukang kontraktor yang berpengalaman dan memiliki kerja sangat baik. Biasanya di Indonesia sendiri ada dua macam yaitu kontraktor melalui suatu badan usaha atau bisa juga dengan perorangan.

Untuk proyek-proyek besar biasanya memanfaatkan para pemborong dengan jasa lelang, namun di kota-kota besar seperti Jakarta ternyata harga borongan bangun rumah atau bangunan per meter persegi dihitung cukup tinggi dan berbeda-beda.

Perhitungan mengenai pemborong sudah pasti membutuhkan anggaran yang cukup tinggi dan anda harus memastikan dulu seperti apa yang dibutuhkan agar bisa menekan pengeluaran. Lalu berapa sebenarnya harga borongan bangun rumah per meter persegi di Jakarta.

Berikut harga borongan per m2 :

  • Harga borongan upah tenaga dan Bahan bangunan +/- Rp.3.000.000,00
  • Harga borong upah per m2 +/- Rp.500.000,00
  • Harga borongan tukang bangunan dan mandor Rp 1.500.000 / m2 (tergantung tingkat kesulitan, luas, dan model bangunan)
  • Harga borongan bangunan rumah kost Rp 3.750.000 / m2

Harga tersebut hanya rata-rata saja pada tahun 2022 yang nilainya dapat berubah sewaktu-waktu menurut dimana lokasi pembangunan rumah serta kapan kegiatan membangun berlangsung.

Baca juga: Harga Upah Tukang Harian

Harga Borongan Total

Salah satu sistem yang ditawarkan banyak penyedia jasa borongan adalah borongan total. Umumnya pihak penyedia jasa akan mengajukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dihitung dari beberapa aspek. Seperti rencana desain gambar, desain rumah, desain arsitek, dan desain interior yang sudah ada dan menurut spesifikasi material yang sudah ditentukan oleh kedua belah pihak.

Tidak ada patokan pasti mengenai biaya yang perlu dikeluarkan untuk sistem borongan total ini. Mengingat ada banyak hal yang bisa membuat biaya borongan bangunan berbeda. Akan tetapi Anda bisa simak referensi harga borongan total untuk pembangunan rumah di bawah ini.

Harga Borongan Rumah Standar atau Menengah

Biaya berkisar Rp 3,5 juta sampai dengan Rp 4,5 juta per m2.

PONDASIBatu kali + Beton bertulang
STRUKTURBeton Bertulang Ø6,Ø8,Ø10
DINDINGBata merah + Plester + Acian
KUSENAlumunium lokal / Kamper
PLAFONDRangka hollow + Gypsum
ATAPBaja ringan + Genteng beton
LANTAIKeramik 40 x 40 milan asia tile
SANITARIDBS / Prato
CATInterior Vinilex + Aquaproof

Harga Borongan Rumah Mewah

Biaya Rp 4,5 – 5,5 juta per m2.

PONDASIBatu kali + Beton bertulang
STRUKTURBeton Bertulang   Ø8,Ø10,Ø12
DINDINGBata merah + Plester + Acian
KUSENAlumunium Alexindo / Kamper
PLAFONDRangka hollow + Gypsum
ATAPBaja ringan + Genteng beton flat
LANTAIGranit ex DBS 
SANITARIAmerican standard / Toto
CATCATYLAC + Aquaproof

Harga Borongan Rumah LUX

Biaya sekitar Rp 5,5 juta – 7,5 juta per m2.

PONDASIBatu kali + Setapak + Strauss
STRUKTURBeton Bertulang   Ø8,Ø10,Ø12D13
DINDINGBata merah + Plester + Acian
KUSENAlumunium YKK / Jati
PLAFONDRangka hollow + Gypsum
ATAPBaja ringan + Genteng Keramik
LANTAIGranit ex Hugo / Marmer
SANITARIToto
CATInterior Dulux + Aquaproof

Perlu kami tekankan kembali bahwa harga di atas merupakan perkiraan. Bisa saja jasa borongan yang Anda pilih lebih murah atau justru lebih tinggi. Begitu juga dengan spesifikasi bangunan yang tertera pada tabel.

Total biaya membangun rumah

Berdasarkan data harga pemborongan per m2 tersebut dapat kita hitung total biaya yang harus disiapkan dalam membangun rumah, langkah pertama kita hitung berapa luas bangunan yang akan dibangun misalnya akan membuat rumah satu lantai ukuran 6 m x 10 m maka luasnya adalah 60 m2, dan biaya borong rumah adalah 60 m2 x Rp.3.000.000,00 = Rp.180.000.000,00 terbilang ( seratus delapan puluh juta rupiah ) begitulah kurang lebih cara menghitung biaya bangun rumah per m2.

Dalam menghitung biaya bangun rumah anda harus menentukan lebih dulu apakah hendak memboyong upah tenaga berikut dengan kulinya atau hanya tukang saja. Jika hanya memborong tenaganya saja maka anda harus menyediakan bahan bangunan yang dibutuhkan oleh pemborong supaya tidak terkendala apapun karena biasanya apabila barang telat maka tukang maupun kulinya sudah pasti akan menganggur.

Jika hal tersebut terjadi sudah pasti anda sendiri yang rugi, sementara itu berbicara masalah harga pemborong per meter persegi beserta mencapai Rp 5 jutaan, namun angka tersebut belum bisa pasti karena terkadang setiap bulan harganya terus mengalami kenaikan.

Lebih teliti dalam memilih pemborong

Jadi pada intinya dalam memilih pemborong baik tukang ataupun kulinya diharapkan anda jangan asal memilih, pastikan pemborong memiliki pengalaman yang baik serta memiliki etos kerja tinggi sehingga nantinya anda tidak merugi baik secara material maupun waktu.

Di beberapa daerah di Indonesia para pekerja pemborong yang sudah ahli tentu saja akan mengerjakan sebuah proyek bangunan atau rumah sesuai dengan keinginan pemilik agar hasilnya bisa sempurna.

Menghitung Upah Borongan Bangunan

Dalam menentukan upah borongan, ada dua macam cara yang bisa diterapkan. Yakni upah borongan per meter persegi pekerjaan dan upah borongan per parameter pekerjaan. Berikut kami jelaskan satu per satu sehingga memahami apa perbedaan kedua sistem tersebut.

Upah Borongan per M2

Upah borongan ini dihitung berdasarkan luas meter persegi bangunan. Rumus yang digunakan adalah:

BUB = HB x LB

Keterangan:

  • BUB: Biaya Upah Borongan
  • HB: Harga Borongan
  • LB: Luas Bangunan

Dalam sistem ini item pekerjaan sudah termasuk di dalamnya. Seperti pekerjaan pondasi, pemasangan dinding, plesteran, pekerjaan rangka, pekerjaan finishing, dan lain sebagainya. Seluruh item yang dikerjakan tersebut merupakan hasil kesepakatan antara pemilik proyek dengan penyedia jasa.

Sedangkan jika Anda merupakan penyedia jasa, maka Anda juga perlu membuat harga borongan per m2 yang nantinya akan disodorkan kepada klien. Cara sederhananya adalah sebagai berikut.

Harga Borong = (Waktu Hari Pelaksanaan x Upah Harian) + Keuntungan yang Diharapkan

Menentukan harga jasa borongan bangunan adalah hal yang penting. Sebab hal ini nantinya yang bisa Anda jadikan pertimbangan saat melakukan negosiasi dengan klien. Saat klien menawar lebih rendah, Anda akan bisa memperkirakan seberapa besar keuntungan yang masih Anda peroleh dan apakah harus ada perubahan pada jumlah tukang dan biaya harian tukang.

Upah Borongan per Parameter Pekerjaan

Untuk upah per parameter ini biasa dijadikan pertimbangan bagi pemborong dalam menentukan harga per m2. Logikanya semakin banyak item pekerjaan yang dikerjakan maka akan semakin mahal harga total per m2 yang dipatok. Selain itu harga per item juga dipengaruhi oleh tingkat kesulitan pekerjaan.

Upah ini digunakan jika pekerjaan yang ditangani hanya bagian tertentu saja. Contohnya pekerjaan instalasi listrik, bongkaran, atau pemasangan bata.

Jika menggunakan sistem pengupahan ini biasanya pihak penyedia jasa akan memberikan daftar harga atau tarif yang dijabarkan secara rinci. Misalnya untuk persiapan pembangunan Anda bisa mengetahui berapa tarif untuk pekerjaan pemagaran, bouwplank atau direksikit. Lalu pada item galian dan pondasi berapa biaya urugan tanah, galian tanah, pemasangan batu kali, dan lain-lain.

Sistematika Pembayaran Borongan

Jasa borongan umumnya mempunyai sistem pembayaran tersendiri untuk pelaksanaan pekerjaan. Ada beberapa sistematika yang lazim digunakan. Berikut beberapa poin yang bisa Anda cermati:

  1. Apabila jasa kontraktor sebagai pelaksana pembangunan telah dipilih, biasanya klien akan diminta membayar uang muka sekitar 30% dari total nilai proyek atau harga borongan.
  2. Setelah proses pekerjaan sudah mencapai 30%, pembayaran termin pertama dilakukan oleh klien sebesar 25% dari harga borongan. Serta dikurangi angsuran uang muka sebesar 25% dari uang muka.
  3. Apabila persentase pekerjaan sudah 55%, pembayaran termin kedua harus dilakukan oleh klien dengan besaran 25% dari harga borongan, dan dikurangi angsuran uang muka 25% dari uang muka.
  4. Saat pekerjaan sudah selesai 80%, maka pembayaran termin ketiga dilakukan sebesar 25% dari harga borongan dan dikurangi angsuran uang muka 25%.
  5. Saat pekerjaan selesai 100% klien wajib membayar termin keempat dengan besaran 20% dari harga borongan dan dikurangi angsuran uang muka dengan besaran 25%.
  6. Apabila waktu pemeliharaan sudah selesai, pembayaran termin kelima dipatok sebesar 5%.

Baca juga: Harga Upah Tukang Di Proyek Konstruksi

Tips Memanfaatkan Jasa Borongan Rumah

Dalam memanfaatkan jasa borongan untuk membangun rumah Anda perlu mencermati beberapa faktor. Terlebih dahulu pahami apa saja kelebihan dan kekurangan dari sistem borongan bangunan lalu sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Jika sudah yakin, berikut beberapa tips dalam memanfaatkan jasa borongan bangunan rumah.

Memilih Penyedia Jasa yang Berkualitas

Sudah merupakan sebuah keharusan untuk memilih penyedia jasa borongan yang berkualitas dan berkompeten. Dalam memilih jasa pemborong kesampingkan harga terlebih dahulu. Sebab harga yang murah tidak bisa menjamin hasil pekerjaannya bagus dan sesuai harapan.

Untuk hal ini Anda bisa mencari informasi dari banyak sumber. Bisa dari teman, keluarga, tetangga, atau Anda juga bisa mencarinya lewat internet. Jangan lupa untuk benar-benar mencermati jasa yang ditawarkan kepada Anda. perhatikan portofolionya, proyek yang pernah dikerjakan dan faktor-faktor lain yang bisa membuat Anda lebih yakin dengan penyedia jasa tersebut. Apabila perlu Anda bisa membuat perjanjian tertulis dengan penyedia jasa untuk mencegah hal yang tidak diharapkan.

Menyiapkan Desain dan Material

Ketika ingin menggunakan jasa tukang borongan, jangan lupa menyiapkan desain rumah yang diinginkan. Kemudian Anda juga bisa menyiapkan material bangunan yang dibutuhkan jika memang menghendaki membelinya sendiri. Perhitungkan jumlah material yang dibutuhkan dengan cermat, jika perlu konsultasilah dengan penyedia jasa.

Apabila tidak ingin repot Anda bisa menyerahkan pembelian material bangunan kepada pihak pemborong. Kedua opsi tersebut sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka dari itu pikirkan mana yang paling tepat menurut Anda sehingga tidak menyesal kemudian hari.

Buat Jadwal dan Pengawasan

Tidak ada salahnya membuat jadwal untuk tukang bangunan. Tujuannya agar pekerjaan pembangunan bisa berlangsung lebih terorganisir. Dalam proses pembangunan Anda juga perlu mengawasi secara berkala untuk memastikan bahwa pekerjaan pembangunan berjalan sesuai dengan rencana.

Garansi

Anda juga perlu mempertanyakan soal garansi kepada penyedia jasa. Ada pemborong yang menawarkan garansi kepada kliennya. Hanya saja ketentuannya berbeda-beda. Sehingga Anda perlu mencari tahu dan memahaminya.

You might also like