Dana Pensiun Lirik Kripto: Katalis Baru Industri?

HargaPer.com – Murah &Terbaik – JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dikabarkan tengah merencanakan kebijakan progresif yang memungkinkan aset kripto terintegrasi ke dalam skema dana pensiun 401(k). Langkah ini dipandang luas sebagai katalis signifikan yang berpotensi memicu lonjakan permintaan aset digital, terutama Bitcoin, di masa mendatang.

Oscar Darmawan, Chairman Indodax, menyatakan bahwa rencana ini, yang memungkinkan aset alternatif seperti kripto, ekuitas swasta, dan real estat masuk dalam portofolio investasi dana pensiun 401(k), merupakan kebijakan yang sangat strategis. Menurutnya, inisiatif ini berpotensi menjadi pendorong transformatif bagi perkembangan industri kripto secara global.

Sebagai informasi, dana pensiun 401(k) adalah salah satu instrumen keuangan terbesar di Amerika Serikat, dengan total nilai aset mencapai sekitar US$9 triliun hingga US$12 triliun. Selama ini, alokasi dana tersebut umumnya terbatas pada instrumen tradisional seperti saham, obligasi, dan uang tunai. Dengan dibukanya akses bagi manajer dana untuk memasukkan aset kripto ke dalam portofolio 401(k), kebijakan ini berpotensi membuka keran aliran dana institusional dalam jumlah masif ke pasar kripto, sebagaimana diungkapkan Oscar kepada Kontan pada Jumat (8/8/2025).

Lebih lanjut, Oscar menjelaskan bahwa integrasi ini secara langsung dapat meningkatkan likuiditas pasar kripto, memperluas basis investor, serta mengukuhkan narasi bahwa aset digital, khususnya Bitcoin, mulai diakui sebagai bagian dari strategi diversifikasi investasi jangka panjang yang sah.

Kendati demikian, Oscar mengingatkan bahwa sentimen terhadap harga aset kripto seperti Bitcoin tidak hanya dipengaruhi oleh satu kebijakan saja. Faktor-faktor lain seperti kebijakan suku bunga The Fed, tingkat adopsi institusional yang berkelanjutan, perkembangan regulasi global, dan dinamika kondisi geopolitik tetap menjadi penentu utama pergerakan pasar. Selain itu, potensi risiko volatilitas tinggi dan isu perlindungan investor juga memerlukan perhatian serius, terutama dalam konteks dana pensiun yang menyangkut masa depan finansial jutaan warga negara.

Secara keseluruhan, Indodax menyambut positif perkembangan ini sebagai langkah fundamental menuju integrasi aset digital dalam sistem keuangan global. “Kami percaya bahwa kebijakan semacam ini dapat mendorong legitimasi aset digital dan mempercepat pertumbuhan industri secara lebih inklusif, sehat, dan berkelanjutan, termasuk di pasar negara berkembang seperti Indonesia,” tegas Oscar.

Jika kebijakan ini benar-benar terwujud, Oscar meyakini hal tersebut akan menjadi sinyal kuat bahwa aset kripto sedang bergerak menuju arus utama dalam sistem keuangan global. “Sebagai pelaku industri kripto di Indonesia, kami menyambut baik setiap perkembangan positif dari pasar global yang mendorong pertumbuhan industri ini secara sehat, berkelanjutan, dan semakin terintegrasi dalam sistem keuangan formal,” imbuhnya.

Dihubungi secara terpisah, Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengatakan bahwa implikasi kebijakan ini terhadap prospek jangka panjang aset kripto terbilang sangat positif. Masuknya dana pensiun berarti adopsi institusional Bitcoin kian meluas, memacu minat lebih banyak investor jangka panjang untuk memiliki Bitcoin sebagai bagian dari strategi pensiun mereka. Pandangan ini diperkuat oleh analisis yang menyebut Bitcoin kini telah berevolusi melampaui sekadar aset spekulatif dan semakin diakui sebagai aset investasi jangka panjang oleh institusi. Kebijakan baru ini diyakini akan mempercepat tren tersebut, apalagi sejumlah raksasa finansial seperti BlackRock dan Fidelity sudah menyiapkan produk terkait Bitcoin untuk memenuhi potensi permintaan baru ini.

Bitcoin dan Ethereum diperkirakan menjadi dua aset kripto yang paling diuntungkan dari kebijakan ini, mengingat keduanya sudah tersedia dalam bentuk produk investasi ETF yang memudahkan integrasinya ke dalam menu investasi dana pensiun. Mengingat total nilai pasar dana pensiun kontribusi-tertentu (seperti 401(k)) di AS mencapai sekitar US$9 triliun hingga US$12 triliun, Fyqieh menguraikan potensi dampaknya: “Jika hanya 10% dari dana sebesar itu mengalokasikan 5% portofolionya ke aset kripto, akan tercipta permintaan baru sekitar US$45 miliar ke pasar aset digital.”

Menanggapi potensi penguatan Bitcoin, Oscar memproyeksikan bahwa jika tren positif berlanjut, sangat mungkin Bitcoin bisa bergerak menuju kisaran US$150.000 hingga US$200.000 pada akhir tahun. Senada, Fyqieh menilai dalam skenario optimistis, Bitcoin berpotensi menembus US$150.000 hingga akhir 2025, asalkan kombinasi faktor pendukung berjalan maksimal. Sebelumnya, Ether sendiri telah mencatat prestasi signifikan dengan menembus US$4.000 untuk pertama kalinya sejak Desember 2024, di tengah dominasi Bitcoin yang mulai tergerus.

You might also like