GOTO Terbang! Merger Grab Jadi Katalis Harga Saham?

JAKARTA – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi sorotan utama di lantai bursa pada perdagangan Senin (10/11/2025). Emiten teknologi raksasa ini mencatat nilai transaksi terbesar di tengah santernya rumor mengenai rencana merger antara GOTO dengan Grab, sebuah kabar yang memicu pergerakan signifikan di pasar.

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan total nilai transaksi saham hari ini mencapai angka fantastis Rp20,75 triliun, dengan volume 43,56 miliar saham dan frekuensi 2,6 juta kali. Di antara semua saham yang diperdagangkan, GOTO memimpin dengan nilai transaksi yang mencengangkan, mencapai Rp952,86 miliar, melibatkan 14,34 miliar sahamnya yang berpindah tangan.

Aktivitas perdagangan yang masif ini mendorong saham GOTO melaju kencang, ditutup menguat 9,84% ke level Rp67 pada akhir sesi. Kenaikan ini turut mengangkat kapitalisasi pasar perusahaan ke angka Rp76,42 triliun, mencerminkan optimisme investor menyusul beredarnya kabar merger tersebut.

Gelombang transaksi jumbo pada saham GOTO memang tidak bisa dilepaskan dari rumor penggabungan dengan kompetitor utamanya, Grab. Isu ini pertama kali mengemuka dari pihak Istana Kepresidenan pada Jumat (7/11/2025) lalu, ketika Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi buka suara.

Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online tengah memasuki tahap finalisasi bersama berbagai kementerian dan lembaga terkait. Regulasi yang akan datang ini, menurutnya, tidak hanya akan mengatur pembagian komisi untuk mitra pengemudi, tetapi juga mencakup skema penggabungan perusahaan aplikasi seperti Grab dan GoTo.

Ketika ditanya mengenai adanya rencana penggabungan antara kedua perusahaan tersebut, Prasetyo memberikan konfirmasi singkat namun tegas, “Rencananya begitu.” Beliau menambahkan bahwa isu ini merupakan bagian dari diskusi yang lebih luas mengenai regulasi transportasi daring. Peran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara juga disinggung, mengindikasikan kemungkinan keterlibatan lembaga tersebut dalam proses ini.

Lebih lanjut, Prasetyo menjelaskan bahwa proses penggabungan kedua perusahaan ojek online terbesar di Indonesia ini masih dalam tahap kajian mendalam, apakah akan berbentuk merger atau akuisisi. Menariknya, saat dikonfirmasi mengenai isu bahwa Grab akan diakuisisi oleh GoTo, Prasetyo memberikan sinyal positif, mengamini kemungkinan tersebut. “Dilihat dari bentuknya, iya. Intinya penggabungan mereka berdua, gitu,” tegasnya, menggarisbawahi esensi dari rencana besar ini.

Selain GOTO, beberapa saham lain juga mencatat nilai transaksi signifikan pada hari ini. Di antaranya adalah PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dengan nilai Rp875,15 miliar, diikuti oleh PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) sebesar Rp765,65 miliar, PT Petrosea Tbk. (PTRO) mencapai Rp708,59 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan Rp688,82 miliar.

Sementara itu, di pasar non-reguler atau pasar negosiasi, BEI juga mencatat transaksi saham PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) senilai Rp298,04 miliar, menambah dinamika pergerakan pasar pada hari ini.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

You might also like