CVT Nanjak: Mitos vs Fakta, Mobil Matik CVT Kuat di Tanjakan?

SOLO, KOMPAS.com – Transmisi otomatis jenis Continuously Variable Transmission (CVT) telah menjadi pilihan populer di banyak mobil modern, dikenal karena keunggulannya dalam menghemat bahan bakar dan menyajikan perpindahan gigi yang sangat halus. Kenyamanan yang ditawarkan membuatnya digemari, namun seringkali muncul pertanyaan mengenai performa mobil matik CVT, terutama saat melintasi jalur menanjak. Benarkah transmisi CVT kurang optimal di medan menanjak?

Untuk menjawab keraguan tersebut, Iwan, pemilik bengkel mobil Iwan Motor di Solo, memberikan pandangannya. Menurutnya, desain dasar transmisi CVT memang difokuskan untuk mengoptimalkan efisiensi bahan bakar dan menghadirkan pengalaman berkendara yang mulus, khususnya saat melaju di jalanan datar.

Baca juga: Hasil Sprint Race MotoGP Italia 2025, Marc Marquez Menang Lagi

Iwan lebih lanjut menguraikan bahwa kendala yang sering dialami mobil matik CVT di tanjakan seringkali bersumber dari ukuran komponen internalnya. Sistem transmisi CVT bekerja dengan dua pulley yang saling terhubung untuk mengatur rasio percepatan. Mobil-mobil yang cenderung kesulitan saat menanjak biasanya dibekali dengan ukuran pulley dan steel belt yang relatif kecil, membatasi kemampuan transmisi untuk menghasilkan torsi maksimal.

Ukuran pulley dan steel belt yang mungil ini, jelas Iwan, berimbas pada torsi yang dihasilkan transmisi CVT menjadi kurang optimal, terutama ketika menghadapi kemiringan atau tanjakan. Fenomena ini lumrah ditemukan pada mobil jenis city car. Namun, ia menekankan, hal tersebut tidak berlaku untuk kendaraan yang menggunakan pulley dan steel belt berukuran lebih besar atau bahkan sistem double belt, seperti yang sudah diaplikasikan pada sebagian besar mobil SUV, yang justru mampu menaklukkan tanjakan tanpa kendala berarti.

Baca juga: Peran Yamaha Motor Corporation di Tim Formula E

Selain faktor ukuran komponen internal, Iwan turut menyoroti sistem penggerak roda. Umumnya, transmisi CVT kerap diaplikasikan pada mobil dengan penggerak roda depan (FWD). Kombinasi antara karakteristik CVT dengan sistem penggerak FWD ini dinilai menambah potensi keterbatasan tenaga mobil matik saat berhadapan dengan medan menanjak yang berat.

Meskipun demikian, Iwan menegaskan bahwa mobil matik CVT tetap menjadi pilihan ideal untuk penggunaan sehari-hari di jalanan datar. Keunggulannya dalam efisiensi bahan bakar dan kenyamanan berkendara menjadikannya sangat cocok untuk mobilitas urban. Sebagai penutup, Iwan menyimpulkan bahwa mobil matik CVT cenderung mengalami penurunan torsi yang signifikan saat menghadapi tanjakan, terutama jika harus membawa beban berat.

You might also like