MX-30 Sepi Peminat: Mazda Ungkap Penyebab Mobil Listrik Kurang Laris

JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah semakin mendesaknya komitmen industri otomotif untuk berkontribusi dalam mengurangi tingkat polusi udara, khususnya yang disebabkan oleh kendaraan bermotor, berbagai pabrikan mulai serius menggarap segmen mobil ramah lingkungan. Salah satu pionir dalam upaya ini adalah Mazda Indonesia, yang telah memperkenalkan Battery Electric Vehicle (BEV) perdananya, Mazda MX-30.

Sejak kehadirannya di pasar otomotif, mobil listrik Mazda MX-30 ini berhasil mencuri perhatian, ironisnya, justru karena spesifikasi jarak tempuhnya yang terbilang terbatas dibandingkan dengan sejumlah kompetitor di kelasnya. Menurut data teknis, Mazda MX-30 dibekali baterai berkapasitas 3,5 kWh yang diklaim hanya mampu menempuh jarak sekitar 200 Km dalam sekali pengisian daya penuh.

Namun, di balik debut yang menarik perhatian tersebut, angka penjualan Mazda MX-30 menunjukkan performa yang kurang menggembirakan. Selang setahun sejak peluncurannya pada akhir 2024 lalu, mobil listrik ini baru terjual belasan unit secara total. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bahkan mencatat angka yang lebih minim; pada periode Januari-Mei 2025, hanya 4 unit Mazda MX-30 yang berhasil didistribusikan. Lebih jauh lagi, sepanjang periode Januari-Desember 2025, total penjualan mobil listrik Mazda ini hanya mencapai 3 unit.

Menanggapi performa penjualan yang belum optimal ini, Ricky Thio, Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia, menjelaskan bahwa Mazda MX-30 memang memiliki peran strategis sebagai model perkenalan. Dalam wawancara di Jakarta Selatan pada Senin (30/6/2025), Ricky menyatakan, “Mobil ini lebih ke Hello model saja buat Mazda, karena bertahun-tahun lebih fokus kepada mesin Skyactiv dan sekarang kita mencoba ke sana (elektrifikasi).”

Ricky juga mengakui secara transparan bahwa MX-30 tidak dirancang untuk menjadi penopang volume penjualan utama bagi Mazda di Indonesia. “Model MX-30 bukan menjadi volume kontributor kita. Penjualan kita masuknya tidak banyak, sekitar 10 atau belasan,” tambahnya, menegaskan posisi strategis mobil listrik ini sebagai simbol adaptasi Mazda terhadap era elektrifikasi.

Sebagai informasi tambahan, Mazda MX-30 saat ini menjadi satu-satunya kendaraan listrik murni yang ditawarkan oleh Mazda di pasar Indonesia, dengan banderol harga Rp 860 juta On The Road (OTR) Jakarta.

You might also like