PACK: Analisis Saham Mitra Pack, Prospek Terkini, dan Rekomendasi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pergerakan saham PT Mitra Pack Tbk (PTMP) menjadi sorotan Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI bahkan menetapkan status unusual market activity (UMA) terhadap saham PTMP karena lonjakan harga yang terjadi dalam beberapa hari perdagangan terakhir.

Setelah pengumuman UMA, saham PTMP sempat mengalami koreksi pada hari Kamis (3/7), dengan penurunan sebesar 7,5% ke level Rp 111 per saham. Namun, pada hari Jumat (4/7), saham ini kembali menunjukkan tren positif dengan penguatan 4,5% ke Rp 116 per saham. Secara year-to-date, pergerakan harga saham PTMP telah melonjak hingga 107,14%.

William Hartanto, praktisi pasar modal sekaligus Founder WH-Project, berpendapat bahwa kenaikan harga saham PTMP didorong oleh sentimen pertumbuhan kinerja perusahaan. PTMP, yang bergerak di sektor pengemasan, menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 20% hingga 30% pada tahun 2025. Target ini sejalan dengan rencana ekspansi perusahaan dan prospek industri kemasan yang secara umum positif.

Mitra Pack (PTMP) Targetkan Kenaikan Pendapatan hingga 30% pada Tahun 2025

Manajemen PTMP optimis dapat mencapai penjualan sebesar Rp 230,76 miliar pada tahun 2025. Seiring dengan peningkatan penjualan, laba neto tahun berjalan juga diharapkan meningkat setidaknya 15% menjadi Rp 13,77 miliar. “Sentimen positif ini yang kemudian direspons positif oleh pasar,” jelas William.

Selain fokus pada target pendapatan, PTMP juga melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan ritel. Pengembangan produk baru ini dilakukan melalui kemitraan dengan dua perusahaan internasional, yaitu Ulma dari Italia dan Bizerba dari Jerman. Lebih lanjut, PTMP juga memperluas jangkauan pasar dengan melakukan penetrasi ke segmen pelanggan baru, khususnya di industri pengolahan daging serta sektor hotel, restoran, dan kafe (horeka).

Di sisi lain, Analis Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, menyoroti bahwa saham PTMP masih menunjukkan tingkat volatilitas yang tinggi. Oleh karena itu, ia menyarankan investor untuk lebih berhati-hati dan mencermati fundamental perusahaan, seperti pertumbuhan laba bersih dan indikator profitabilitas lainnya.

Menurut Indy, dengan volatilitas yang tinggi dan sektor yang tidak termasuk dalam kategori high-growth, saham PTMP lebih cocok untuk trader jangka pendek.

“Saham ini berpotensi menjadi target ‘pom-pom’ dan ada rumor ekspansi bisnis,” imbuh Indy kepada Kontan, Kamis (3/7).

Melihat potensi yang ada, William merekomendasikan investor untuk memanfaatkan potensi pelemahan terbatas sebagai peluang entry buy. Ia menambahkan bahwa munculnya notasi UMA biasanya menahan laju penguatan harga saham. William menetapkan target harga saham PTMP di kisaran 133–140.

You might also like