Shockbreaker Motor Wanita: Bengkel Jujur, Servis Tepat, Harga Bersahabat!

BOGOR, KOMPAS.com – Menjaga kenyamanan dan stabilitas saat berkendara motor menjadi prioritas bagi setiap pengendara, dan salah satu komponen krusial yang menunjang hal tersebut adalah shockbreaker. Penggantian shockbreaker motor secara berkala merupakan langkah esensial untuk memastikan pengalaman berkendara yang optimal, terutama demi kenyamanan kaki-kaki motor.

Proses penggantian shockbreaker ini dapat dilakukan dengan mudah, baik di bengkel motor resmi maupun bengkel umum yang tersebar luas. Ketersediaan shockbreaker motor di pasaran pun sangat beragam, menawarkan berbagai pilihan harga shockbreaker dan merek yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta anggaran pemilik motor.

Namun, di balik kemudahan akses dan pilihan yang melimpah, ada dinamika menarik yang kerap ditemui para pemilik bengkel motor. Menurut Yongki, pemilik bengkel Orion Motor, salah satu tantangan terbesar yang sering ia hadapi dalam memberikan layanan adalah ketika berhadapan dengan pemilik motor wanita. Situasi ini, lanjutnya, memerlukan pendekatan khusus.

Yongki menjelaskan, mayoritas pemilik motor wanita sering kali tidak memiliki pemahaman mendalam tentang otomotif. Akibatnya, mereka cenderung merasa keberatan atau kurang yakin dengan harga shockbreaker yang direkomendasikan, meskipun kualitas dan fungsinya sudah dijelaskan. Kondisi ini sering mendorong mereka untuk berani melakukan penawaran atau bahkan memilih shockbreaker motor dengan kualitas lebih rendah, semata-mata demi mendapatkan harga yang lebih ekonomis.

“Kalau laki-laki, kita kasih penjelasan terkait kualitas barang berdasarkan perbedaan harga, mereka mudah menangkap,” ujar Yongki. Ia menambahkan bahwa hal ini berbeda jauh dengan pemilik motor wanita, khususnya para ibu-ibu, yang kerap kali tidak sepenuhnya memahami penjelasan teknis tersebut. “Misalnya, mereka memilih shockbreaker yang murah, kemudian malamnya motornya mengalami masalah, lalu mereka marah-marah balik lagi ke sini. Padahal sebelum dia memilih itu, kami sudah jelaskan akan ada dampak apa,” imbuh Yongki kepada Kompas.com, Selasa (8/7/2025).

Fenomena ini juga berdampak pada tingkat konversi penjualan. Yongki mengungkapkan bahwa setelah pemilik motor wanita melakukan sesi tanya jawab dan memperhitungkan harga shockbreaker, hanya sekitar 20 persen dari mereka yang pada akhirnya melakukan pembelian. Sebagian besar, yaitu sekitar 80 persen sisanya, memilih untuk tidak jadi membeli dan hanya sebatas mencari informasi.

“Beda sama laki-laki, begitu kita jelaskan, mereka biasanya langsung jadi,” tutup Yongki, menegaskan perbedaan signifikan dalam perilaku konsumen antara kedua gender tersebut di bengkel motornya.

You might also like