Laba Bank Jago Q3 Meledak 132%! Raih Rp 199 Miliar

PT Bank Jago Tbk. berhasil mencatatkan kinerja yang memuaskan hingga kuartal ketiga tahun 2025. Laba bersih setelah pajak (net profit after tax) yang diraih mencapai Rp 199 miliar, melonjak signifikan sebesar 132 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 86 miliar.

Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Kami bersyukur dapat menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas secara berkelanjutan. Hal ini memotivasi kami untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam menyediakan produk dan layanan keuangan digital yang dapat meningkatkan kehidupan jutaan nasabah di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2025, seperti dikutip dari Antara.

Kinerja positif Bank Jago didorong oleh inovasi berkelanjutan dan kolaborasi strategis dengan ekosistem keuangan digital. Sinergi ini membuahkan hasil yang menggembirakan di berbagai lini, termasuk peningkatan jumlah nasabah, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), dan penyaluran kredit yang semakin optimal.

Jumlah nasabah Bank Jago terus bertambah, mencapai 18,6 juta hingga akhir kuartal III 2025. Angka ini mencakup 14,5 juta nasabah funding yang aktif menggunakan Aplikasi Jago dan Jago Syariah. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencatat 14,1 juta nasabah, terjadi peningkatan yang signifikan lebih dari 4,5 juta nasabah.

Pertumbuhan jumlah nasabah funding ini sejalan dengan peningkatan penghimpunan DPK. Hingga akhir September 2025, Bank Jago berhasil menghimpun DPK sebesar Rp 23,9 triliun, naik 41 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan posisi yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 17 triliun.

Arief Harris Tandjung menegaskan bahwa hasil positif ini merupakan bukti nyata bahwa inovasi dan kolaborasi dengan berbagai ekosistem keuangan digital mampu memberikan nilai tambah yang signifikan bagi nasabah. “Melalui solusi keuangan digital yang kami sediakan, banyak nasabah terbantu untuk mengelola keuangan dan kehidupannya dengan lebih baik,” imbuhnya.

Penyaluran kredit Bank Jago juga menunjukkan tren positif, didorong oleh kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, termasuk ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.

Hingga akhir September 2025, Bank Jago mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 23,5 triliun, tumbuh 36 persen yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 17,3 triliun.

Bank Jago senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross yang tetap terjaga rendah di level 0,4 persen, jauh di bawah rata-rata NPL perbankan nasional.

Pertumbuhan kredit yang sehat ini turut berkontribusi pada pertumbuhan total aset Bank Jago. Per September 2025, total aset Bank Jago mencapai Rp 34,5 triliun, meningkat 28 persen yoy dari posisi September 2024 yang sebesar Rp 26,8 triliun.

Rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) Bank Jago berada pada angka 98 persen, sementara rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mencapai 32,9 persen. Angka-angka ini mencerminkan tingkat likuiditas yang sehat dan permodalan yang kuat, yang siap mendukung pertumbuhan bisnis Bank Jago di masa depan.

Pilihan Editor: Sebab-sebab Dana Pemerintah Daerah Mengendap di Bank

You might also like