
Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNESCO, baru saja mengumumkan daftar terbaru Situs Warisan Dunia yang diakui secara global. Penambahan ini membuka lembaran baru bagi para wisatawan untuk menjelajahi lebih banyak keajaiban alam dan kekayaan sejarah yang sebelumnya mungkin belum banyak dikenal di berbagai belahan dunia.
Dilansir dari Travel and Leisure, dalam pengumuman terkininya, UNESCO memperkaya daftar prestisius ini dengan memasukkan situs-situs dari negara-negara seperti Denmark, Brasil, Jamaika, Sierra Leone, hingga yang cukup menarik perhatian, Korea Utara. Hal ini tentu menawarkan peluang unik bagi penjelajah dunia untuk mengeksplorasi destinasi yang luar biasa dan beragam.
Salah satu sorotan utama dalam daftar baru ini adalah Mons Klint di Denmark, sebuah tebing kapur putih yang menjulang dramatis di tepi Laut Baltik. Formasi geologis memukau ini, yang telah terbentuk sejak 70 juta tahun silam, merupakan surga sejati bagi pecinta alam. Pengunjung dapat menikmati panorama spektakuler, mengamati burung langka seperti elang peregrine, dan menemukan fosil-fosil kuno yang tersebar di pantai berbatu di bawahnya. Situs resmi Pariwisata VisitDenmark menggambarkan pengalaman ini dengan apik: “Mendaki di sepanjang tebing, melihat elang peregrine, atau sekadar menikmati pemandangan spektakuler. Ini adalah tempat yang selalu didatangi orang Denmark dan tak pernah ditinggalkan.”
Bergeser ke benua Amerika Selatan, Peruaçu River Canyon di Brasil, tepatnya di negara bagian Minas Gerais, juga resmi masuk dalam daftar bergengsi ini. Kawasan ini dikenal luas dengan jalur pendakiannya yang menantang serta formasi batuan unik yang memukau. Peruaçu River Canyon merupakan perpaduan sempurna antara keindahan alam yang memukau dan kekayaan ekosistem khas Amerika Selatan yang vibran.
Tak hanya keajaiban alam, peninggalan sejarah dan arkeologi juga mendapat pengakuan. Di Yunani, Minoan Palatial Centres di Kreta yang berasal dari sekitar 1900 SM, diakui sebagai bukti peradaban awal Eropa yang sangat penting. Sementara itu, Jamaika kini berbangga dengan penetapan kota pelabuhan bersejarah Port Royal sebagai Warisan Dunia. Kota ini dulunya masyhur sebagai “kota paling jahat di barat” dan menjadi sarang para bajak laut pada abad ke-17. Namun, sebagian besar kota ini kini terendam di bawah laut akibat bencana alam, seperti yang diungkapkan situs resmi Pariwisata Jamaika.
Dalam daftar penambahan yang bersejarah, Sierra Leone untuk pertama kalinya meraih pengakuan Situs Warisan Dunia melalui penetapan hutan Gola-Tiwai Complex. Wilayah ini adalah harta karun keanekaragaman hayati, rumah bagi lebih dari 1.000 spesies tumbuhan (dengan 113 di antaranya endemik), serta 55 mamalia, termasuk gajah hutan Afrika dan kuda nil kerdil yang sangat langka. Selain itu, penambahan penting lainnya mencakup wilayah pesisir Guinea-Bissau di Afrika Barat dan Gunung Kumgang di Korea Utara, yang keduanya dikenal karena keindahan alamnya yang memesona serta nilai budaya yang mendalam.
Dengan penambahan-penambahan terbaru ini, jumlah total Situs Warisan Dunia UNESCO yang terdaftar kini mencapai 1.248 lokasi di seluruh dunia. Daftar ini membentang dari ikon-ikon terkenal seperti Taj Mahal di India, Taman Nasional Yosemite di Amerika Serikat, hingga Piramida Mesir, menegaskan kekayaan luar biasa warisan budaya dan alam planet kita.