Kementrans Bangun Rumah Produksi Pangan di 11 Kawasan Transmigrasi, Dukung MBG!

Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mengambil langkah signifikan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendorong perekonomian lokal. Sebanyak 14 rumah produksi pangan kini tengah dipersiapkan di 11 kawasan transmigrasi. Inisiatif strategis ini dirancang untuk mendukung penuh implementasi program penting seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), menunjukkan komitmen pemerintah dalam menopang kebutuhan dasar masyarakat.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementrans, Velix Vernando Wanggai, menegaskan bahwa rumah-rumah produksi ini akan berfungsi sebagai pusat hilirisasi produk unggulan di kawasan transmigrasi. Menurutnya, ini adalah wujud nyata transformasi transmigrasi, dari sekadar tempat permukiman menjadi simpul ekonomi baru yang vital bagi ketahanan pangan nasional. Pernyataan ini disampaikan Velix di Jakarta pada Sabtu, 9 Agustus 2025, sebagaimana dilansir oleh Antara.

Setiap rumah produksi dirancang untuk menghasilkan produk unggulan yang disesuaikan dengan karakteristik lanskap lokalnya. Sebagai contoh, kawasan transmigrasi Tubbi Taramanu dan Mambi Mehalaan di Sulawesi Barat, yang dikenal dengan lanskap pegunungannya, akan fokus pada pengembangan produk kopi dan kakao berkualitas tinggi.

Sementara itu, kawasan Morotai di Maluku Utara dan Barelang di Kepulauan Riau, dengan potensi maritimnya, akan mengunggulkan produk perikanan dan hasil laut. Velix menambahkan, tidak terbatas pada hasil bumi dan laut tersebut, potensi rempah-rempah, sagu, dan buah-buahan tropis juga akan dioptimalkan menjadi komoditas unggulan yang nantinya ditawarkan oleh rumah-rumah produksi pangan di berbagai kawasan transmigrasi lainnya.

Produk-produk unggulan dari kawasan transmigrasi ini tidak hanya ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Lebih jauh lagi, komoditas tersebut juga akan didistribusikan melalui e-katalog pengadaan barang dan jasa pemerintah, masuk ke jaringan ritel nasional, bahkan siap menembus pasar ekspor. “Kami bercita-cita agar rumah produksi ini menjadi jembatan langsung antara hasil bumi para transmigran dan pusat-pusat distribusi besar di seluruh Indonesia, mulai dari dapur sekolah, rumah tangga, hingga panggung global,” jelas Velix.

Peran rumah produksi ini sangat krusial dalam menciptakan nilai tambah bagi produk, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat ekosistem koperasi dan memberdayakan pelaku UMKM lokal. Ini menjadi fondasi penting bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan transmigrasi.

Dengan penguatan rumah produksi sebagai infrastruktur ekonomi, Kementerian Transmigrasi menaruh harapan besar agar kawasan transmigrasi dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Velix Vernando Wanggai menegaskan, “Transformasi transmigrasi harus dipandang sebagai agenda pembangunan yang komprehensif, tidak sekadar relokasi penduduk, melainkan pembentukan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang bersifat inklusif, produktif, dan berdaya saing tinggi.”

You might also like