
HargaPer.com – Murah &Terbaik Murah &Terbaik – , JAKARTA — PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), entitas bagian dari Grup Barito Pacific, telah resmi menetapkan harga IPO sebesar Rp190 per saham. Keputusan ini memungkinkan CDIA untuk menggalang dana segar senilai Rp2,37 triliun dari penawaran umum perdana saham ini. Para investor kini menyoroti valuasi IPO CDIA dan bagaimana posisinya dibandingkan perusahaan sejenis.
Penetapan harga IPO CDIA ini merupakan hasil dari proses penawaran awal atau bookbuilding yang berlangsung sukses pada 19-24 Juni 2025. Rentang harga yang ditawarkan sebelumnya berkisar antara Rp170 hingga Rp190 per saham, dan akhirnya batas atas rentang tersebut menjadi harga final.
Berdasarkan prospektus ringkas initial public offering (IPO) yang dipublikasikan di koran Bisnis Indonesia pada Selasa (1/7/2025), manajemen CDIA memaparkan kondisi pasar saat bookbuilding dilakukan. Pertimbangan utama dalam menentukan harga adalah rasio-rasio valuasi dari perusahaan sejenis yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), termasuk price to earnings ratio (PER) dan price to book value (PBV).
Harga IPO Chandra Daya Investasi sebesar Rp190 per saham tersebut merefleksikan PER 36,38 kali dan PBV 1,96 kali, berdasarkan posisi keuangan perusahaan per 31 Desember 2024. Rasio valuasi ini mempertimbangkan total saham yang akan beredar setelah penawaran umum, yakni sebanyak 124.829.374.700 saham. Selain itu, pada tahun 2024, penghasilan komprehensif CDIA tercatat sebesar Rp525,48 miliar dengan jumlah ekuitas mencapai Rp12,08 triliun. Dengan demikian, laba per saham tahun berjalan CDIA tercatat Rp5,22 dan book value per saham senilai Rp96,76.
Mengacu pada data Bloomberg per 24 Juni 2025, rasio PER Chandra Daya Investasi memang terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata emiten sejenis yang berada di angka 22,23 kali. Namun, menariknya, harga IPO CDIA memiliki PBV yang lebih rendah yakni 1,96 kali, dibanding rata-rata PBV perusahaan pembanding yang mencapai 2,02 kali. Perbandingan detail valuasi saham antara CDIA dan beberapa perusahaan publik sejenis dapat dilihat pada tabel berikut:
Kode Saham | Nama Emiten | PER (per 31 Desember 2024) | PBV (per 31 Desember 2024) |
---|---|---|---|
ARKO | Arkora Hydro | 65,71 | 5,98 |
KEEN | Kencana Energi Listrik | 21,44 | 0,79 |
PORT | Nusantara Pelabuhan Handal | 26,65 | 2,36 |
POWR | Cikarang Listrindo | 8,94 | 0,96 |
ADRO | Alamtri Resources Indonesia | 8,09 | 0,92 |
PGEO | Pertamina Geothermal | 14,81 | 1,19 |
AKRA | AKR Corporindo | 9,94 | 1,91 |
CDIA | Chandra Daya Investasi | 36,38 | 1,96 |
Dalam aksi korporasi ini, calon emiten berkode saham CDIA tersebut menerbitkan sebanyak-banyaknya 12,48 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan ini merepresentasikan 10% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh pasca-IPO. Total nilai dari penawaran umum perdana saham ini mencapai Rp2.371.758.125.000.
Periode penawaran umum saham CDIA dijadwalkan berlangsung mulai 2 hingga 7 Juli 2025. Selanjutnya, perseroan telah menetapkan jadwal penjatahan saham IPO pada 7 Juli 2025, dan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada 9 Juli 2025. Untuk memastikan kelancaran proses IPO ini, Chandra Daya Investasi telah menunjuk sejumlah penjamin pelaksana emisi efek terkemuka, yaitu PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Setelah selesainya IPO CDIA, komposisi pemegang saham akan berubah, dengan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) tetap menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 60%. Sementara itu, Phoenix Power akan memiliki 30% saham, dan sisanya 10% akan dimiliki oleh masyarakat.