![Oki Pulp & Paper Lunasi Obligasi Rp [Nominal] di 2025: Aman?](https://hargaper.com/wp-content/uploads/2025/07/339c687b2b5e87ab7dd249da046f70bb.jpg)
HargaPer.com – Murah & Terbaik – Penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (29/8), diwarnai tekanan bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Aksi demonstrasi yang meningkat di berbagai daerah menjadi sentimen negatif yang menyeret IHSG. Akibatnya, IHSG merosot tajam sebesar 1,53 persen dan berakhir di level 7.830,49. Penurunan ini memicu kekhawatiran di kalangan investor mengenai potensi berlanjutnya tren pelemahan pada perdagangan pekan berikutnya.
Para analis saham memperkirakan bahwa IHSG masih berpotensi melanjutkan tren negatifnya pada perdagangan berikutnya (1/9). Gejolak dalam negeri menjadi faktor utama yang membebani pergerakan indeks. Nafan Aji Gusta, Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas, menyoroti bahwa aksi unjuk rasa yang berlangsung beberapa hari berturut-turut telah menjadi berita utama di media internasional. “Jika IHSG secara konsisten diperdagangkan di bawah level 7.750, maka potensi fase konsolidasi *bearish* akan semakin terbuka,” jelas Nafan.
Lebih lanjut, Nafan memproyeksikan bahwa IHSG akan bergerak dalam rentang *support* 7.736-7.668 dan *resistance* 7.900-7.958. Selain itu, kinerja historis bursa domestik pada bulan September dalam lima tahun terakhir cenderung *bearish*. Namun, ia menambahkan bahwa periode Oktober hingga Desember biasanya menunjukkan tren *bullish* yang lebih positif.
Menghadapi kondisi pasar yang tidak menentu, Nafan menekankan pentingnya peran Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam melakukan mitigasi. “BEI dapat menerapkan kebijakan *trading halt* untuk meredam potensi *panic selling*,” ungkap Nafan. Kebijakan ini diharapkan dapat menenangkan pasar di tengah dinamika yang terjadi.
Selain itu, OJK juga diharapkan dapat memperkuat peran SRO (Self-Regulatory Organization) dalam menjalankan fungsinya, terutama dalam memitigasi dampak kondisi politik dan keamanan yang kurang kondusif. “Dengan lebih mengutamakan kebijakan yang pro-pasar, pro-pertumbuhan, dan pro-pembangunan,” tegas Nafan.
Tren Pergerakan IHSG Sepekan Terakhir
Berikut adalah data pergerakan IHSG selama sepekan terakhir yang menunjukkan fluktuasi pasar:
Tanggal | Harga Pembukaan | Harga Penutupan
——- | ——– | ——–
22 Agustus 2025 | 7.910,10 | 7.858,85
25 Agustus 2025 | 7.921,02 | 7.926,91
26 Agustus 2025 | 7.971,79 | 7.905,76
27 Agustus 2025 | 7.923,00 | 7.936,18
28 Agustus 2025 | 7.951,87 | 7.952,09
29 Agustus 2025 | 7.899,89 | 7.830,49
Sumber grafis: BEI