
HargaPer.com – Murah &Terbaik JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengakhiri perdagangan Senin (6/10/2025) di zona hijau, menunjukkan ketahanan pasar di tengah dinamika global. IHSG membukukan penguatan sebesar 21,59 poin atau 0,27%, menutup sesi di level 8.139,89. Bahkan, sepanjang perdagangan, indeks acuan pasar modal Indonesia ini sempat mencapai rekor intraday tertinggi baru di 8.176,31.
Menurut Oktavianus Audi, VP Equity Retail Analyst Kiwoom Sekuritas, penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi katalis utama yang mendorong kenaikan IHSG. Di samping itu, pergerakan saham yang signifikan terjadi melalui rotasi ke sektor energi, infrastruktur, dan teknologi, yang secara kolektif memperkuat laju positif indeks.
Meskipun demikian, ketidakpastian global yang berasal dari potensi penutupan pemerintahan AS atau government shutdown turut memberikan sentimen negatif. Hal ini menjadi faktor yang perlu dicermati oleh para investor dalam mengukur risiko pasar.
Audi juga menyoroti indikator teknikal, menjelaskan bahwa indikator MACD menunjukkan tren yang melandai. Namun, di sisi lain, terdapat kenaikan yang jelas pada indikator RSI, mengindikasikan adanya kekuatan tersembunyi meskipun pergerakan secara umum terlihat stabil.
IHSG Diprediksi Lanjut Melemah Selasa (30/9), Cermati Saham Rekomendasi Analis
Menjelang perdagangan hari ini (merujuk pada hari setelah Senin, 6/10/2025), Audi memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas. Ia memproyeksikan level support di 8.075 dan level resistance di 8.210. Senada dengan kondisi sebelumnya, indikator MACD masih menunjukkan tren yang melandai, menegaskan konsolidasi pasar.
Melengkapi analisis IHSG, Herditya Wicaksana, Analis MNC Sekuritas, menambahkan bahwa IHSG memiliki peluang untuk menguat dengan kisaran support di 8.104 dan resistance di 8.168. Ini memberikan pandangan yang sedikit lebih optimistis mengenai potensi pergerakan indeks.
Salah satu sentimen positif yang diharapkan datang dari antisipasi rilis data cadangan devisa Indonesia per September 2025. Data tersebut diperkirakan akan naik signifikan menjadi US$ 159 miliar. Kenaikan aktivitas ekspor diyakini akan menjadi pendorong utama, yang pada gilirannya akan direspons positif oleh pasar modal.
Tidak hanya itu, harga emas yang terus mencatatkan rekor tertinggi juga diperkirakan akan menjadi katalis positif. Fenomena ini diharapkan mendorong kinerja emiten produsen emas maupun perusahaan yang terkait erat dengan komoditas emas, sehingga turut berkontribusi pada penguatan IHSG secara keseluruhan.
Program MBG Diproyeksi Dukung Kinerja Emiten Konsumer, Cermati Saham Pilihan Analis
Untuk panduan investasi hari ini, Audi dari Kiwoom Sekuritas memberikan beberapa rekomendasi saham menarik. Ia menyarankan trading buy untuk saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dengan level support di Rp 1.810 dan resistance di Rp 2.310. Selain itu, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) juga direkomendasikan dengan rentang harga Rp 1.670 hingga Rp 2.000, sebagaimana terlihat pada grafik CUAN di TradingView.
Ia juga merekomendasikan speculative buy untuk saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dengan target level support di Rp 1.600 dan resistance di Rp 1.705 per saham, melengkapi daftar pilihan analis untuk perdagangan hari ini.