JAKARTA – Emiten konstruksi terkemuka, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA), sukses membukukan perolehan kontrak baru senilai Rp 2,57 triliun hingga September 2025. Angka ini, yang merupakan pencapaian dari anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), menunjukkan sedikit penurunan 17,3% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana perseroan berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp 3,11 triliun.
Menurut Erlin Budiman, VP of Investor Relations & Corporate Communications SSIA, beragam proyek konstruksi yang berhasil direbut NRCA hingga September 2025 meliputi beberapa segmen strategis. Di sektor perhotelan dan pariwisata, perseroan mengerjakan Holiday Inn Express Bandung, Residence Mandarin Oriental Pandawa Denpasar, dan Ayana Hotel Structure Jimbaran Bali.
Nusa Raya Cipta (NRCA) juga terlibat dalam pengembangan fasilitas pendidikan dan perkantoran, seperti Parking Building & Campus Plaza E Gunadarma Depok, Gedung Tower 16 UKRI Bandung, serta Industrial Office Building & Facility of Charoen Pokphand Indonesia Jakarta.
Selain itu, fokus pada segmen industri juga terlihat jelas dengan keterlibatan dalam proyek New Plant AHM Deltamas Cikarang Bekasi, OMC Building IKK Pindodeli Karawang, Akebono Astra Phase 2 Karawang, BCMP IKK Pindo Deli Karawang, dan Tempo Tiger Cikarang. Di sektor fasilitas umum dan kesehatan, NRCA menggarap Club House Bumi Luhur Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung, Keluarga Sehat Coverall Hospital Rembang, IGD Elisabeth Hospital Semarang, serta proyek Rejuvenation SCP Mall Samarinda dan Infrastruktur Subang Smartpolitan.
Meskipun perolehan kontrak baru sedikit terkoreksi, NRCA menunjukkan kinerja yang solid dari sisi pendapatan. Hingga September 2025, pendapatan konsolidasi perseroan mencapai Rp 2,65 triliun, meningkat signifikan 4,8% YoY dari Rp 2,53 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan pendapatan ini turut mendorong pertumbuhan laba bersih yang impresif. Sepanjang Januari hingga September 2025, NRCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 156,3 miliar, melonjak drastis 84,5% YoY dari Rp 84,7 miliar. Ini menunjukkan efisiensi operasional dan kemampuan perseroan dalam menjaga profitabilitas di tengah dinamika pasar. Keterangan ini disampaikan dalam keterbukaan informasi perusahaan pada Senin, 3 November 2025.