
JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat periode perdagangan yang penuh tantangan pada pekan 23 hingga 26 Juni 2025. Pasar saham domestik mengakhiri pekan tersebut dengan mayoritas pelemahan, diwarnai oleh durasi perdagangan yang lebih singkat akibat libur nasional Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah pada Jumat (27/6/2025).
Sepanjang pekan yang dipersingkat itu, IHSG terpantau mengalami penurunan sebesar 0,14 persen, menutup perdagangan di level 6.897,400. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan penutupan pekan sebelumnya yang berada di posisi 6.907,138. Sejalan dengan pergerakan IHSG, kapitalisasi pasar di bursa efek juga menunjukkan koreksi tipis, turun 0,01 persen dari Rp 12.099 triliun menjadi Rp 12.098 triliun, berdasarkan keterangan resmi BEI pada Sabtu (28/6/2025).
Selain itu, aktivitas transaksi harian di BEI turut mencerminkan tren pelemahan. Rata-rata nilai transaksi harian bursa tercatat sebesar Rp 13,15 triliun, mengalami penurunan signifikan 12,35 persen dibandingkan rata-rata pekan sebelumnya yang mencapai Rp 15,00 triliun. Penurunan juga terlihat pada rata-rata frekuensi transaksi harian bursa, yang menyusut 8,68 persen menjadi 1,19 juta kali dari 1,30 juta kali. Demikian pula, rata-rata volume transaksi harian bursa terkoreksi 9,30 persen menjadi 22,13 miliar saham dari 24,41 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Di tengah tekanan pasar tersebut, investor asing justru menunjukkan aktivitas beli bersih (net buy) sebesar Rp 2,02 triliun pada penutupan pekan ini. Meskipun demikian, secara kumulatif sepanjang tahun 2025, investor asing masih mencatatkan nilai jual bersih (net sell) yang cukup besar, yakni mencapai Rp 53,21 triliun.
Baca juga: IHSG Menguat di Penutupan Akhir Pekan, Kurs Rupiah Menguat
Baca juga: Mobil Listriknya Dapat 200.000 Pesanan dalam 3 Menit, Saham Xiaomi Melonjak