
HargaPer.com – Murah & Terbaik JAKARTA. Bulan September seringkali menjadi periode koreksi bagi aset kripto Bitcoin. Fenomena ini didorong oleh aksi ambil untung setelah reli yang terjadi di musim panas. Meski demikian, para ahli memprediksi Bitcoin akan menunjukkan volatilitas yang signifikan pada September 2025.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap pada Kamis, 4 September 2025, pukul 12.50 WIB, harga Bitcoin tercatat berada di level US$ 110.700. Angka ini menunjukkan koreksi sebesar 0,08% dalam 24 jam terakhir, penurunan 1,83% dalam seminggu, dan penurunan 3,16% selama sebulan.
Oscar Darmawan, Chairman Indodax, berpendapat bahwa pasar kripto, khususnya Bitcoin, di tahun 2025 memang bergerak volatil. Namun, ia menegaskan bahwa volatilitas ini tidak serta-merta mengindikasikan penurunan tajam.
“Bitcoin adalah aset jangka panjang yang pergerakannya tidak hanya dipengaruhi oleh pola musiman. Secara fundamental, Bitcoin tetap menunjukkan tren positif dalam jangka panjang,” jelas Oscar kepada Kontan pada Rabu, 3 September 2025.
September Effect Tahun Ini Redup, Bitcoin Masih Berpotensi Menguat
Menghadapi volatilitas di bulan September, Oscar menyarankan investor untuk menerapkan strategi yang disiplin.
“Investor dapat mempertimbangkan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) untuk menghindari terjebak dalam emosi pasar jangka pendek,” paparnya. Strategi DCA memungkinkan investor untuk membeli Bitcoin secara berkala dengan jumlah yang tetap, tanpa terpengaruh fluktuasi harga.
Selain itu, Oscar menekankan pentingnya penggunaan dana dingin dan diversifikasi portofolio dengan aset lain untuk mengendalikan risiko. Dana dingin adalah dana yang tidak dialokasikan untuk kebutuhan mendesak dan tidak akan mengganggu keuangan investor jika terjadi kerugian.
“Kami juga mendorong investor untuk terus mengikuti perkembangan pasar global sebelum mengambil keputusan investasi,” imbuh Oscar. Pemahaman yang baik tentang kondisi pasar global dapat membantu investor membuat keputusan investasi yang lebih tepat.
Oscar meyakini prospek Bitcoin tetap positif, didukung oleh adopsi institusional yang semakin luas, tren halving, dan peningkatan penggunaan aset digital. Halving adalah peristiwa berkala yang mengurangi imbalan bagi penambang Bitcoin, yang secara historis telah memicu kenaikan harga.
Hingga akhir September, Oscar memprediksi Bitcoin akan terus berfluktuasi dengan dinamika naik-turun yang ada.
“Arah harga akan bergerak dalam kisaran yang terbatas, tetapi masih berpeluang kembali menguat jika sentimen pasar membaik,” katanya. Sentimen pasar, yang mencerminkan suasana hati dan keyakinan investor, dapat memiliki dampak signifikan pada pergerakan harga Bitcoin.
Bahkan hingga akhir tahun, Oscar menilai bahwa persepsi Bitcoin sebagai aset lindung nilai akan terus menopang harganya. Peningkatan adopsi melalui produk ETF (Exchange Traded Fund) juga akan membantu menjaga harga dari koreksi yang terlalu dalam.
“Dengan kombinasi faktor-faktor tersebut, peluang penguatan harga Bitcoin masih terbuka cukup lebar hingga penutupan tahun,” pungkas Oscar.