
Mengawali paruh kedua tahun ini, kabar menarik datang dari pasar modal Indonesia. Sebanyak delapan perusahaan dari berbagai sektor telah siap untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Penawaran Umum Perdana Saham (IPO). Informasi penting ini, yang tercatat di portal resmi e-ipo.co.id dan dikutip pada Rabu (2/7), menunjukkan dinamika pasar saham yang terus bergerak. Kedelapan calon emiten ini berasal dari spektrum industri yang luas, mencakup pendidikan, telekomunikasi, hingga logistik, menawarkan diversifikasi menarik bagi para investor.
Meskipun demikian, data IPO yang terekam hingga pertengahan tahun ini menunjukkan tren yang sedikit berbeda dibandingkan periode serupa tahun lalu. Hingga kini, baru empat belas perusahaan yang resmi melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Angka ini lebih rendah dibandingkan semester pertama tahun sebelumnya yang berhasil mencatat dua puluh lima emiten baru, mengindikasikan adanya pergeseran dinamika pasar.
Di antara daftar perusahaan yang siap meramaikan lantai bursa, yang pertama adalah PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI). Perusahaan yang didirikan oleh motivator kenamaan Merry Riana ini berfokus pada sektor pendidikan. MERI berencana menawarkan 2.351.325 lot saham kepada publik, dengan harga awal Rp 128 per lembar. Periode penawaran umum untuk saham ini ditetapkan mulai 2 Juli hingga 8 Juli 2025.
Mengikuti jejak MERI, PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) juga siap memasuki pasar modal. Bergerak di sektor telekomunikasi dan konsultasi manajemen, PMUI akan melepas 11.600.000 lot saham ke publik. Harga awal yang dipatok untuk setiap lembar saham PMUI adalah Rp 180, dengan periode penawaran umum yang sama, yakni 2 Juli sampai 8 Juli 2025.
Selanjutnya, dari sektor industri pengemasan, hadir PT Asia Pramulia Tbk (ASPR). Perusahaan yang telah eksis sejak tahun 1991 ini berfokus pada produksi barang plastik untuk kebutuhan pengemasan. ASPR siap menawarkan 8.120.000 lot saham kepada investor dengan harga awal Rp 124 per lembar. Masa penawaran umum untuk ASPR relatif lebih singkat, yaitu dari 2 Juli hingga 4 Juli 2025.
Di urutan keempat ada PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT), sebuah entitas yang bergerak di bidang angkutan laut, melayani pengiriman barang umum maupun barang khusus di dalam negeri. PSAT dijadwalkan menawarkan 2.223.530 lot saham dengan harga awal yang lebih tinggi, yaitu Rp 900 per lembar. Periode penawaran umum saham PSAT ini berlangsung dari 2 Juli sampai 4 Juli 2025.
Melengkapi daftar ini adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), yang menempati posisi kelima. Sebagai perusahaan investasi infrastruktur, CDIA menarik perhatian karena memiliki PT Chandra Asri Pacific Tbk sebagai pemegang saham utama. Perseroan berencana melepas 124.829.375 lot saham ke publik, dengan harga awal Rp 190 per lembar. Penawaran umum saham CDIA akan berlangsung dari 2 Juli hingga 7 Juli 2025.
Dari sektor teknologi finansial yang sedang berkembang pesat, PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) siap melantai. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang aset kripto, COIN akan menawarkan 22.058.824 lot saham dengan harga awal Rp 100 per lembar. Periode penawaran umum COIN dijadwalkan dari 2 Juli hingga 7 Juli 2025.
Tak ketinggalan, PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) turut serta dalam gelombang IPO ini. Perusahaan yang berperan sebagai distributor di sektor kesehatan ini akan menawarkan 8.150.000 lot saham. Harga awal yang ditetapkan adalah Rp 128 per lembar, dengan periode penawaran umum berlangsung dari 2 Juli hingga 8 Juli 2025.
Menutup daftar delapan calon emiten ini adalah PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG). Perusahaan ini beroperasi di sektor logistik, dengan model bisnis terintegrasi yang mencakup perdagangan melalui entitas anak usaha. BLOG berencana melepas 5.632.479 lot saham kepada publik, dengan harga awal Rp 250 per lembar. Periode penawaran umum saham BLOG ini juga dijadwalkan dari 2 Juli hingga 8 Juli 2025.