Gerbang Tol Dalam Kota Ditutup: Jakarta Macet Parah!

PT Jasa Marga (Persero) Tbk resmi memberlakukan penutupan sementara sejumlah gerbang tol (GT) dalam kota di Jakarta mulai Rabu hingga Kamis, 23-24 September 2025. Kebijakan ini diambil untuk mempercepat proses perbaikan fasilitas vital yang mengalami kerusakan parah akibat insiden pembakaran saat unjuk rasa pada Agustus 2025 lalu. Gerbang tol yang terdampak penutupan meliputi GT Slipi 1, GT Slipi 2, GT Pejompongan, GT Semanggi 1, GT Kuningan 1, dan GT Semanggi 2.

Imbas dari penutupan ini segera terasa di sejumlah ruas jalan arteri. Pantauan Tempo pada Rabu sore, sekitar pukul 17.00-21.00 WIB, menunjukkan kemacetan panjang mengular di sepanjang Jalan Gatot Subroto, khususnya di depan Gedung DPR RI. Kondisi lalu lintas yang padat ini berbeda signifikan dari biasanya, karena para pengendara mobil tidak dapat mengakses jalur tol melalui Slipi. Situasi serupa juga terjadi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, menambah daftar titik rawan kemacetan.

Menyadari potensi gangguan terhadap pengguna jalan, manajemen Jasa Marga sebelumnya telah mengumumkan jadwal penutupan ini melalui kanal media sosial resmi mereka. Perusahaan milik negara ini menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada seluruh pengguna jalan atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. “Jasa Marga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami. Saat ini sedang dilakukan penutupan total sejumlah GT di ruas tol dalam kota sebagai upaya percepatan perbaikan layanan,” demikian pernyataan Jasa Marga melalui unggahan akun Instagramnya pada Rabu, 23 September 2025.

Kondisi kemacetan parah ini turut dikonfirmasi oleh Polda Metro Jaya. Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Komarudin, yang dihubungi di Jakarta pada Rabu dan dikutip Antara, menjelaskan bahwa arus lalu lintas dari arah Semanggi menuju Slipi (Jakarta Barat) dan sebaliknya mengalami stagnasi akibat penutupan Gerbang Tol Semanggi 1 untuk perbaikan. Ia menegaskan, “Gerbang Tol Semanggi 1 lagi tahap perbaikan karena dampak dari yang dibakar kemarin (aksi unjuk rasa Agustus 2025).” Akibatnya, arus kendaraan dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2, meskipun hanya satu gerbang yang dapat difungsikan, semakin memperparah penumpukan kendaraan. “Sehingga masyarakat yang akan masuk Gerbang Tol Semanggi 1, dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2,” tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, telah mengungkapkan bahwa perbaikan infrastruktur tol yang rusak akibat unjuk rasa di Jakarta diperkirakan akan menelan anggaran hingga Rp 80 miliar. Dana tersebut akan dialokasikan untuk penggantian berbagai sarana yang rusak, meliputi sistem CCTV, server, serta material bangunan yang hangus terbakar. Proses perbaikan ini sendiri telah dimulai sejak awal September 2025, menunjukkan keseriusan Jasa Marga dalam memulihkan layanan.

Secara keseluruhan, terdapat tujuh gerbang tol yang mengalami kerusakan signifikan akibat peristiwa unjuk rasa tersebut. Daftar gerbang tol tersebut meliputi GT Slipi 1, GT Slipi 2, GT Pejompongan, GT Senayan, GT Semanggi 1, GT Semanggi 2, dan GT Kuningan 1. Dari seluruh daftar tersebut, GT Pejompongan diketahui menjadi titik dengan tingkat kerusakan paling parah.

Pernyataan ini diperkuat oleh Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, yang sebelumnya menyebutkan bahwa GT Pejompongan menjadi lokasi terdampak paling parah lantaran mengalami insiden pembakaran sebanyak dua kali selama unjuk rasa berlangsung. Observasi Tempo juga menguatkan fakta bahwa seluruh bangunan di GT Pejompongan tidak dapat lagi digunakan. “Mungkin yang sudah terbakar habis nanti dirobohkan saja. Difungsionalkan secepatnya,” ujar Dody pada Selasa, 2 September 2025, menyoroti urgensi pemulihan fungsionalitasnya.

Berbeda dengan kondisi GT Pejompongan, Dody menambahkan bahwa enam gerbang tol lainnya relatif dapat dioperasikan kembali dalam waktu lebih cepat karena tingkat kerusakannya tidak sefatal Pejompongan. Ia berharap masyarakat dapat memaklumi situasi darurat ini dan sementara waktu beralih ke gerbang tol yang tidak terdampak demonstrasi. “Saya sudah instruksikan ke Jasa Marga. Nanti Gerbang tol yang rusak sedang bisa jauh lebih cepat perbaikannya,” pungkas Dody, menekankan percepatan perbaikan untuk fasilitas yang lebih ringan kerusakannya.

Pilihan Editor: Pembatasan Live TikTok Membuat UMKM Tak Bisa Jualan

You might also like