
Bepergian seorang diri, atau yang lebih dikenal dengan solo traveling, telah berkembang jauh melampaui sekadar tren sesaat atau pelarian dari rutinitas. Bagi banyak individu, pengalaman ini menjelma menjadi sebuah filosofi hidup, sebuah kanvas untuk menemukan esensi diri, dan medium kuat untuk pertumbuhan personal. Ada kepuasan mendalam yang dirasakan saat menjelajah sendirian, seolah setiap langkah tanpa pendamping justru memicu gairah hidup yang lebih nyata. Namun, perlu diakui bahwa tidak semua jiwa merasa terpanggil untuk gaya perjalanan ini. Menurut sudut pandang psikologi, mereka yang benar-benar menikmati dan menguasai seni solo traveling memiliki serangkaian karakteristik unik yang membedakan mereka. Ini bukan semata soal keberanian fisik, melainkan juga pola pikir, sikap mental, dan cara mereka merespons setiap tantangan di sepanjang perjalanan. Melansir dari laman Geediting pada Senin (14/7), berikut adalah ulasan mendalam mengenai 7 sifat yang dominan pada para solo traveler sejati, dilihat dari perspektif psikologis.