
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menorehkan kinerja positif, mengakhiri perdagangan Kamis (24/7/2025) di zona hijau. Kenaikan ini memperpanjang tren penguatan yang telah dimulai sejak hari sebelumnya, menunjukkan sentimen optimistis yang terus berlanjut di pasar saham domestik.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diakses melalui RTI mencatat, IHSG melonjak 0,83% atau setara 61,67 poin. Penguatan ini mendorong indeks bertengger pada level 7.530,90, sebuah capaian yang mengukuhkan posisinya di atas level psikologis 7.500 dan menandai optimisme investor.
Meskipun demikian, di balik gemilangnya performa IHSG, kekuatan indeks kali ini didominasi oleh kontribusi dari segelintir sektor. Dari total sebelas sektor yang terdaftar di BEI, hanya tiga di antaranya yang mampu memberikan dorongan signifikan.
Sektor keuangan tampil sebagai pemimpin dengan lonjakan paling substansial, mencapai 3,03%. Menyusul di belakangnya adalah sektor industri yang naik 0,77%, serta sektor bahan baku dengan kenaikan tipis 0,14%. Sebaliknya, mayoritas sektor lainnya, tepatnya delapan sektor, harus berhadapan dengan tekanan jual dan berakhir di zona merah.
Aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia pun cukup ramai. Total volume transaksi saham mencapai 26,05 miliar saham, dengan nilai transaksi yang impresif sebesar Rp 16,14 triliun. Di tengah dinamika tersebut, peran investor asing sangat menonjol dengan membukukan aksi net buy atau pembelian bersih senilai Rp 175,38 miliar di seluruh pasar.
Aktivitas net buy asing ini terkonsentrasi pada sejumlah saham unggulan. Berikut adalah daftar 10 saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing pada perdagangan Kamis:
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 304,65 miliar
2. PT Astra International Tbk (ASII) Rp 121,13 miliar
3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 101,12 miliar
4. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 100,57 miliar
5. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp 60,83 miliar
6. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp 60,19 miliar
7. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 55,69 miliar
8. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 52,44 miliar
9. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 47,95 miliar
10. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp 33,26 miliar