Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, dengan antusias mengumumkan capaian fantastis jumlah penonton ajang balap motor paling bergengsi, MotoGP Mandalika, di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Angka yang menembus 142 ribu orang ini menjadi rekor baru, menandai “pecah telur” kesuksesan perhelatan akbar tersebut pada hari Minggu.
Keberhasilan MotoGP Mandalika ini, menurut Erick Thohir, merupakan buah kerja sama solid berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku industri, hingga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ia menegaskan bahwa agenda internasional ini bukan sekadar ajang balap, melainkan juga platform strategis untuk mempromosikan Indonesia di mata dunia. “Ini prestasi yang kita bisa lihat, kita solid bekerja sama untuk memastikan agenda MotoGP ini sebagai bagian penting dari promosi Indonesia,” ujarnya, menekankan pentingnya sinergi.
Meskipun dirayakan dengan meriah, Erick Thohir mengingatkan agar kesuksesan MotoGP di Sirkuit Mandalika tidak berhenti pada euforia sesaat. Ia menekankan perlunya evaluasi berkelanjutan untuk terus meningkatkan kualitas, terutama dalam penyediaan fasilitas pariwisata dan akomodasi di kawasan Mandalika dan sekitarnya. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah pusat secara aktif mendorong investasi. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bahkan telah mengundang Wakil Menteri Investasi guna menarik investor baru ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. “Jumlah hotel mudah-mudahan bisa ditambah, investasi juga. Kalau Indonesia pernah sukses bangun Nusa Dua pasti di sini (Mandalika) juga bisa sukses,” harapnya, optimistis akan potensi pengembangan Mandalika.
Lebih dari sekadar sukses olahraga, MotoGP di Mandalika juga membawa dampak ekonomi yang signifikan. Erick Thohir mengungkapkan bahwa ajang ini berhasil menyumbang Rp 4,8 triliun bagi perekonomian nasional. Dampak positif ini juga diakui oleh Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, yang menegaskan bahwa efek domino terhadap perekonomian setempat sangat terasa bagi masyarakat lokal. “Ini nyata ya dan kamar-kamar yang terpakai bukan hanya Mandalika tapi juga di ring 2 Mataram dan ring 3 Senggigi. Itu dari okupansi yang sangat tinggi dengan harga juga yang jauh lebih tinggi,” jelas Iqbal, menggambarkan betapa luasnya jangkauan manfaat dari MotoGP.
Iqbal menambahkan, peningkatan keterlibatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi sorotan. Jika pada MotoGP 2024 tercatat 60 UMKM, kini jumlahnya melonjak menjadi 120 UMKM. Ini menunjukkan komitmen kuat untuk memberdayakan ekonomi lokal. “Jadi dari ekonomi yang di atas sampai yang terbawah terdampak oleh MotoGP ini. Jadi ini momentumnya bagus bagi kebangkitan UMKM kita,” pungkas Gubernur NTB, menekankan bahwa acara ini menjadi katalisator penting bagi pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Pilihan Editor: Sisa-sisa Kilau Emas di Lebong Tandai