MIDI Masuk FTSE! Cek Rekomendasi Saham Terbaiknya Sekarang!

JAKARTA – Emiten ritel PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) menorehkan pencapaian signifikan dengan berhasil masuk ke dalam jajaran indeks FTSE Global Equity Series sebagai anggota berkapitalisasi mikro. Pengumuman rebalancing indeks yang baru saja dirilis ini akan mulai berlaku pada 19 September 2025 dan secara efektif terimplementasi per 22 September 2025, menandai pengakuan atas performa dan potensi perseroan di pasar modal global.

Keberhasilan MIDI ini tak lepas dari strategi transformatif perseroan. Harry Su, Managing Director Research and Digital Production PT Samuel Sekuritas Indonesia, menyoroti digitalisasi dan integrasi kanal online-to-offline (O2O) sebagai katalis utama yang akan mendorong kinerja MIDI ke depan. Menurutnya, upaya perseroan dalam meningkatkan efisiensi supply chain sekaligus mengakselerasi pertumbuhan transaksi non-tunai merupakan langkah strategis yang sangat relevan dengan tren pasar saat ini.

Harry Su lebih lanjut menegaskan bahwa kombinasi ekspansi jaringan gerai, sinergi kuat dengan grup besar, serta transformasi digital yang konsisten, memposisikan MIDI sebagai salah satu pemain ritel dengan prospek pertumbuhan paling menarik di sektor konsumsi domestik. Pernyataan optimis ini disampaikannya kepada Kontan pada Senin (25/8/2025).

Prospek positif ini juga didukung oleh kinerja keuangan MIDI yang solid. Pada Semester I-2025, laba bersih Midi Utama Indonesia (MIDI) dilaporkan melesat signifikan sebesar 20,27%, menunjukkan fundamental perusahaan yang kuat di tengah dinamika pasar.

Oleh karena itu, di tengah koreksi harian sebesar 0,85% pada penutupan perdagangan hari ini yang membawa saham MIDI ke level Rp 466, Harry Su tetap memberikan rekomendasi “buy” untuk MIDI. Ia menetapkan target harga yang menarik di level Rp 580 per saham, mencerminkan keyakinan akan potensi kenaikan nilai investasi.

Informasi mengenai masuknya MIDI ke dalam indeks ini merupakan bagian dari pengumuman yang lebih luas oleh Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russell. Lembaga pengelola indeks global tersebut telah merilis perubahan susunan konstituen untuk Indeks FTSE Global Equity Indonesia periode September 2025, yang akan berdampak pada portofolio investasi di pasar modal Indonesia.

Berdasarkan pengumuman resmi di situs FTSE Russell, terdapat beberapa perubahan penting lainnya. Saham emiten PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) kini ditambahkan ke kategori emiten berkapitalisasi besar atau FTSE GEIS Large Cap, dengan bobot free float mencapai 25,4272%. Sementara itu, di kategori emiten kapitalisasi mikro, selain PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), nama-nama lain yang turut masuk antara lain PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA), dan PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI).

You might also like