Kejar AS dan SpaceX, China permudah IPO perusahaan roket komersial

HargaPer.com – Murah &Terbaik Murah &Terbaik – – Perusahaan China yang mengembangkan roket komersial yang dapat digunakan ulang akan mendapat akses jalur cepat untuk melantai di bursa saham. Kebijakan tersebut diumumkan oleh Bursa Efek Shanghai pada Jumat (26/12/2025).

Dalam aturan baru ini, perusahaan pengembang roket reusable dapat mencatatkan saham di pasar STAR yang berfokus pada teknologi, tanpa harus memenuhi sebagian persyaratan keuangan.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (27/12/2025), jalur cepat tersebut membebaskan perusahaan dari ketentuan profitabilitas dan ambang batas pendapatan minimum.

Baca juga: Daftar 10 Orang Terkaya di Asia Akhir Desember 2025 Didominasi India dan China, Bagaimana Posisi Indonesia?

Langkah ini merupakan kelanjutan dari regulasi yang diterbitkan pada Juni lalu, yang mempermudah perusahaan inovatif yang belum mencetak laba untuk melantai di STAR market.

Namun, sebagai gantinya, perusahaan diwajibkan mencapai tonggak teknologi tertentu.

Salah satu syarat utama adalah keberhasilan melakukan setidaknya satu peluncuran orbit menggunakan teknologi roket yang dapat digunakan ulang.

Bursa Shanghai menegaskan, aturan ini tidak mensyaratkan keberhasilan pemulihan atau pengambilan kembali pendorong roket.

Baca juga: Roket SpaceX Meledak di Udara, Pesawat Sipil Nyaris Celaka

Kebijakan tersebut mencerminkan upaya China mengejar ketertinggalan kapabilitas antariksa dari Amerika Serikat (AS), yang saat ini unggul dalam kemampuan mengembalikan, memulihkan, dan menggunakan kembali tahap pertama roket setelah peluncuran.

Saat ini, teknologi tersebut nyaris dimonopoli oleh SpaceX, perusahaan kedirgantaraan milik Elon Musk. Roket Falcon 9 menjadi satu-satunya model roket reusable yang rutin digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit.

Awal bulan ini, perusahaan roket swasta terkemuka China, LandSpace, menjadi entitas domestik pertama yang melakukan uji coba penuh roket reusable melalui peluncuran model Zhuque-3.

Meski uji coba tersebut belum berhasil memulihkan pendorong roket, peluncuran itu menunjukkan ambisi China untuk mengejar SpaceX.

Baca juga: Bos ChatGPT Bidik Perusahaan Roket, Mau Tantang SpaceX Elon Musk?

Sejumlah perusahaan milik negara maupun swasta kini berlomba menguji peluncuran roket reusable mereka. LandSpace menyatakan ingin mendemonstrasikan pemulihan roket yang berhasil pada pertengahan 2026, saat Zhuque-3 diluncurkan kembali.

Namun, LandSpace juga menegaskan bahwa pengembangan roket membutuhkan modal besar, sehingga akses ke pasar modal China menjadi krusial jika ingin bersaing dengan SpaceX.

Pedoman baru juga menyebutkan, perusahaan yang menjalankan misi nasional atau terlibat dalam proyek antariksa strategis yang dipimpin negara akan mendapat dukungan prioritas.

Aturan ini berlaku efektif segera dan menegaskan eratnya keterkaitan antara peluncuran komersial dan tujuan strategis China.

Baca juga: Perusahaan Roket Milik Jeff Bezos Bakal PHK Lebih dari 1.000 Karyawan

China berulang kali menyebut dominasi SpaceX dalam satelit orbit rendah Bumi sebagai risiko keamanan nasional.

Pemerintah China pun tengah mendorong pengembangan konstelasi satelit sendiri, yang ditargetkan berjumlah puluhan ribu unit dalam beberapa dekade mendatang.

You might also like