
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Prima Multi Usaha Indonesia (PMUI), sebuah perusahaan distributor produk XLSmart yang sedang dinanti, secara resmi telah menetapkan harga penawaran umum perdana saham (IPO) mereka pada angka Rp 180 per saham. Penetapan harga ini sekaligus menandai dimulainya masa pemesanan saham IPO PMUI yang dijadwalkan dibuka mulai hari ini, Rabu, 2 Juli 2025.
Harga Rp 180 per saham tersebut merupakan batas atas dari rentang harga penawaran awal atau bookbuilding yang sebelumnya ditetapkan antara Rp 160 hingga Rp 180 per saham. Keputusan ini mencerminkan optimisme perusahaan terhadap respons pasar. Setelah melalui masa penawaran awal yang sukses pada 24-26 Juni 2025, kini penawaran umum saham PMUI terbuka untuk publik hingga Jumat, 4 Juli 2025.
Dengan harga saham IPO yang final Rp 180, kesempatan untuk berinvestasi di PMUI kini semakin terjangkau bagi investor ritel. Investor hanya perlu menyiapkan dana minimal Rp 18.000 untuk memperoleh 1 lot saham.
Harga Pertamax Naik, Cek Juga Harga BBM Di SPBU Shell, Vivo & BP AKR Hari Ini (2/7)
Dalam rangka penawaran umum perdana saham ini, PMUI akan menerbitkan sebanyak 1,16 miliar saham baru. Jumlah ini setara dengan 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan pasca IPO. Dari penerbitan saham tersebut, perusahaan berpotensi mengumpulkan dana segar maksimal hingga Rp 208,80 miliar.
Alokasi dana IPO ini telah dirancang secara strategis untuk mendukung pertumbuhan bisnis PMUI. Sekitar 26,76% dari total dana akan dialokasikan untuk akuisisi tanah dan bangunan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang merupakan aset afiliasi dari Direktur Utama sekaligus pemegang saham PMUI, Bapak Agus Susanto. Selanjutnya, sekitar 29,73% akan disalurkan sebagai pinjaman kepada entitas anak, PT Graha Prima Mentari Tbk, untuk memperkuat operasionalnya. Sisa dana IPO akan sepenuhnya dimanfaatkan sebagai modal kerja PMUI, khususnya untuk pengadaan persediaan guna menunjang kegiatan operasional perusahaan.
Untuk memastikan kelancaran seluruh proses penawaran umum perdana saham PMUI, perusahaan menggandeng PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
Tonton: Subsidi Listrik Diusulkan Capai Rp 104,97 Triliun di Tahun 2026