
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT DCI Indonesia Tbk (DCII), emiten penyedia layanan pusat data yang dimiliki oleh konglomerat Otto Toto Sugiri, berhasil membukukan kinerja finansial yang sangat impresif. Perusahaan ini menunjukkan pertumbuhan signifikan pada laba bersih dan pendapatan sepanjang periode Januari hingga September 2025.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, DCII sukses mencatatkan laba bersih sebesar Rp 824,98 miliar pada akhir kuartal III-2025. Angka ini melonjak tajam hingga 83,53% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya mencapai Rp 449,48 miliar. Kenaikan kinerja laba ini juga tercermin pada laba per saham dasar perusahaan yang meningkat menjadi Rp 346, dari sebelumnya Rp 189.
Lagi, Saham DCI Indonesia (DCII) Kembali Disuspensi pada Perdagangan Kamis (24/7)
Tak hanya dari sisi laba, performa top line DCII juga menunjukkan pertumbuhan yang solid. Pendapatan bersih DCII mencapai Rp 1,92 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025, melesat 74,39% dari Rp 1,1 triliun yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sejalan dengan peningkatan pendapatan, beban pokok pendapatan DCII juga mengalami kenaikan menjadi Rp 844,09 miliar, dari sebelumnya Rp 472,18 miliar. Namun, pertumbuhan pendapatan yang lebih cepat menghasilkan laba bruto yang signifikan, mencapai Rp 1,07 triliun, meningkat dari Rp 630,42 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Rincian lebih lanjut menunjukkan bahwa pendapatan terbesar DCII berasal dari jasa colocation, yang melonjak menjadi Rp 1,79 triliun per kuartal III-2025, dari Rp 1,02 triliun. Kontribusi signifikan juga datang dari pendapatan pihak ketiga yang mencapai Rp 1,88 triliun (naik dari Rp 1,08 triliun), serta pendapatan dari pihak berelasi sebesar Rp 36,05 miliar (meningkat dari Rp 17,5 miliar).
DCI Indonesia (DCII) Masih Menggodok Rencana Stock Split
Selain kinerja operasional, posisi keuangan DCII juga menunjukkan penguatan. Total aset DCII tercatat sebesar Rp 5,68 triliun per akhir kuartal III-2025, meningkat pesat dari Rp 4,82 triliun pada akhir Desember 2024.
Pada periode yang sama, total liabilitas DCII tercatat Rp 1,86 triliun per September 2025, sedikit meningkat dari Rp 1,81 triliun per akhir Desember 2024. Di sisi lain, total ekuitas DCII melonjak signifikan menjadi Rp 3,82 triliun per kuartal III-2025, dibandingkan Rp 3 triliun pada akhir tahun 2024, mengindikasikan struktur permodalan yang semakin kokoh.
Sebagai penutup laporan keuangannya, DCII juga melaporkan peningkatan pada kas dan setara kas akhir periode hingga kuartal III-2025, mencapai Rp 471,21 miliar, naik substansial dari Rp 307,68 miliar pada periode yang sama tahun 2024. Ini menunjukkan likuiditas perusahaan yang kuat dan kemampuan untuk mendukung ekspansi di masa mendatang.