KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dunia investasi Tanah Air kembali diwarnai pergerakan signifikan setelah Morgan Stanley Capital International (MSCI) resmi mengumumkan hasil tinjauan berkala (index review) untuk periode November 2025. Pengumuman yang dinanti-nantikan ini disampaikan pada Kamis (6/11/2025) dan akan berlaku efektif mulai 25 November 2025, setelah penutupan perdagangan di hari sebelumnya.
Dalam rebalancing MSCI kali ini, dua emiten kebanggaan Indonesia berhasil merangsek masuk ke dalam daftar elit MSCI Global Standard Index. Mereka adalah PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Keberhasilan ini dicapai dengan menggantikan posisi dua raksasa pasar, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), yang kini harus bergeser dari indeks tersebut. Khusus untuk BRMS, kenaikan ini merupakan lompatan signifikan setelah sebelumnya berhasil lolos dari MSCI Indonesia Small Cap Index.
Menariknya, respons pasar terhadap kedua saham yang baru lolos dari tinjauan MSCI ini justru menunjukkan dinamika yang kontras. Pada penutupan perdagangan Kamis (6/11/2025), saham BREN berhasil mempertahankan momentum positif dengan menguat 1,79% dan ditutup pada level Rp 9.925 per saham. Kinerja impresif ini menambah catatan pertumbuhan tahun berjalan yang telah mencapai 7,01%. Namun, BRMS harus menghadapi tekanan, dengan mencatat pelemahan 5,88% ke posisi Rp 960 per saham pada akhir perdagangan yang sama. Meskipun demikian, pelemahan pada hari itu tak mampu menghentikan lonjakan fantastis sebesar 177,46% secara tahun berjalan, menunjukkan tren positif jangka panjangnya.
Di sisi lain, hasil rebalancing MSCI juga membawa beberapa emiten turun kasta. KLBF, yang sebelumnya berada di indeks standar global, kini harus bergeser ke MSCI Indonesia Small Cap Index. Bersama KLBF, sejumlah nama lain juga tercatat masuk ke dalam indeks lapis kedua ini, termasuk PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Grup MNC turut menyumbang beberapa emiten yang beralih ke indeks ini, yakni PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), serta PT Timah Tbk (TINS).
Tidak hanya pergeseran naik dan turun, MSCI juga mencatat adanya emiten yang harus tergusur sepenuhnya dari MSCI Indonesia Small Cap Index, yaitu PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ).
Dinamika pergerakan indeks MSCI ini akan terus berlanjut, dengan tinjauan berikutnya dijadwalkan pada 10 Februari 2026. Hasil evaluasi tersebut akan berlaku efektif mulai 2 Maret 2026, menandakan siklus perubahan yang berkelanjutan di pasar modal global.