Australia: Magnet Wisata Indonesia, Ini Alasannya!

JAKARTA, KOMPAS.com – Australia terus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu destinasi wisata paling digemari bagi turis asal Indonesia. Tren pertumbuhan yang menjanjikan ini diperkuat oleh pernyataan Jennifer Doig, General Manager Regional Tourism Australia untuk Asia Selatan dan Tenggara, yang menyebut Indonesia sebagai salah satu pasar dengan laju pertumbuhan tercepat bagi pariwisata Australia.

Data terkini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kunjungan wisatawan Indonesia ke Negeri Kanguru. Dalam periode 12 bulan terakhir hingga Maret 2025, jumlah wisatawan Indonesia yang melancong ke Australia tercatat naik sebesar 15 persen, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Angka ini diproyeksikan akan terus menanjak, mengindikasikan minat yang tak surut dari pasar Indonesia. Secara spesifik, data resmi dari Tourism Australia yang diterima Kompas.com pada Jumat (13/6/2025) mencatat sebanyak 54.680 turis Indonesia telah mengunjungi Australia sepanjang Januari hingga Maret 2025. Kendati demikian, Indonesia masih berada di urutan ke-11 dalam daftar negara penyumbang turis terbanyak, di bawah China yang mendominasi dengan 308.330 kunjungan.

Kecenderungan positif ini juga diamini oleh pelaku industri perjalanan. Hendri Yapto, Chief Operating Officer (COO) dari Dwidaya Tour, salah satu agen perjalanan terkemuka di Indonesia, mengungkapkan adanya lonjakan permintaan produk perjalanan ke Australia. Pada kuartal pertama tahun 2025, Dwidaya Tour mencatat peningkatan sebesar 29 persen dalam permintaan destinasi Australia dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Yapto menegaskan bahwa Australia adalah destinasi yang sangat populer karena menawarkan perpaduan unik antara keindahan margasatwa, pemandangan spektakuler, serta kekayaan budaya yang beragam. Selain itu, infrastruktur pariwisatanya yang maju menjadikan Australia menjanjikan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan dan mengasyikkan bagi berbagai segmen wisatawan, termasuk wisatawan Muslim, pelancong premium, serta para penggemar acara olahraga dan musik dari Indonesia.

Daya tarik Australia bagi wisatawan Indonesia tercermin dari riset yang dilakukan Tourism Australia. Penelitian tersebut menemukan bahwa pengalaman utama yang dicari masyarakat Indonesia di Australia meliputi kunjungan ke atraksi-atraksi ikonik di Sydney, Melbourne, Perth, dan Canberra, menikmati pemandangan alam dan margasatwa, serta bersantai di pantainya yang memukau. Sydney, ibu kota New South Wales, menempati peringkat pertama sebagai destinasi favorit wisatawan nasional asal Indonesia. Data dari Australia Tourism, Jumat (3/5/2024), menunjukkan 61 persen responden memilih Sydney, diikuti oleh Melbourne dengan 27 persen, dan Perth dengan 15 persen.

Bagi yang berkunjung ke Sydney, pengalaman memanjat Harbour Bridge melalui Bridgeclimb adalah aktivitas yang wajib dicoba. Dari ketinggian tersebut, turis dapat menikmati panorama Sydney yang menakjubkan, baik di bawah langit cerah maupun saat matahari terbenam dan kerlap-kerlip lampu kota mulai menyala. Sementara itu, di Melbourne, ibu kota Negara Bagian Victoria, wisatawan dapat merasakan pesona wisata empat musim yang berbeda-beda. Salah satu pengalaman unik di musim dingin adalah menghangatkan tubuh di pemandian air panas alami seperti Peninsula Hot Springs, Hepburn Springs, dan Mornington Peninsula Hot Springs, yang tersebar di berbagai titik di Victoria.

Tourism Australia bekerja sama dengan Dwidaya Tour

Untuk semakin memperkuat posisi Australia di pasar Indonesia, Tourism Australia dan Dwidaya Tour telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) berdurasi tiga tahun. Kemitraan strategis ini bertujuan untuk memperluas jangkauan promosi pariwisata Australia di seluruh pelosok Indonesia. Selama tiga tahun ke depan, kolaborasi ini akan berfokus menjadikan Australia sebagai destinasi utama untuk liburan personal dan juga Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions (MICE), dengan target menarik wisatawan dari Jakarta serta kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Malang, Semarang, Medan, Balikpapan, dan Makassar.

Selain itu, kemitraan ini juga akan berperan penting dalam mendorong penyebaran wisatawan Indonesia ke berbagai negara bagian Australia, tidak hanya terpusat pada destinasi populer. Hal ini diharapkan dapat mendorong mereka untuk menjelajahi tujuan wisata lainnya dan mengoptimalkan kontribusi ekonomi dari para wisatawan Indonesia. Jennifer Doig menegaskan, “Kemitraan untuk beberapa tahun ini menunjukkan komitmen kami terhadap pasar ini, dan dengan jangkauan Dwidaya Tour yang luas di seluruh Indonesia, membuat Tourism Australia berada pada posisi yang tepat untuk meningkatkan jumlah pengunjung dari Indonesia dan mendukung pengembangan pengalaman perjalanan berkualitas tinggi.”

Indonesia tetap menjadi pasar kunci bagi Tourism Australia, terutama dengan pulihnya minat perjalanan yang kuat dalam beberapa tahun terakhir. Kemitraan strategis ini diharapkan dapat membangun momentum positif dan mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Hendri Yapto menambahkan, “Kemitraan Dwidaya Tour dengan Tourism Australia akan menghadirkan lebih banyak peluang perjalanan. Kami bangga dapat bekerja sama dengan Tourism Australia untuk menginspirasi lebih banyak masyarakat Indonesia agar merasakan keberagaman dan keindahan Australia.”

You might also like