
BANDUNG, KOMPAS.com – Data penjualan wholesales mobil pada April dan Mei 2025 dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan fenomena menarik bagi Suzuki Indomobil Sales (SIS). Pasalnya, model populer seperti Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7 tidak tercatat dalam daftar penjualan distributor ke diler, sementara hanya Suzuki Carry yang menorehkan angka signifikan.
Meskipun demikian, Suzuki Carry Pick Up (PU) tetap menunjukkan eksistensinya dengan menduduki posisi ketujuh dalam daftar Gaikindo Mei 2025, berhasil membukukan penjualan 2.307 unit. Model ini bersaing ketat dengan Daihatsu Gran Max PU yang berada di posisi ketiga dengan catatan 3.283 unit. Di segmen low MPV, dominasi masih terlihat dengan Toyota Avanza di posisi kedua dengan 3.360 unit, diikuti Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross yang menempati posisi kedelapan dengan 1.959 unit. Sementara itu, di kategori low SUV, Toyota Rush mencatatkan 2.431 unit di posisi keenam, dan Daihatsu Terios dengan 1.689 unit di posisi kesembilan.
Menanggapi absennya Ertiga dan XL7 dari daftar penjualan wholesales bulanan tersebut, Suzuki tidak menampik adanya penurunan angka pada dua bulan terakhir. Namun, pihak Suzuki menegaskan bahwa ini merupakan bagian dari strategi penjualan jangka panjang mereka, dengan memilih untuk lebih memfokuskan diri pada penjualan retail (dari diler ke konsumen akhir).
Dony Ismi Saputra, Deputy Managing Director Sales and Marketing 4W Suzuki Indomobil Sales (SIS), menjelaskan kepada Kompas.com di Bandung, Selasa (24/6/2025), bahwa penurunan wholesales di bulan April dan Mei merupakan dampak dari strategi yang telah dijalankan di awal tahun. “Wholesales memang turun di dua bulan lalu, tapi secara retail kami masih bagus. Sebenarnya ini menjadi bagian dari strategi Suzuki, karena dua model tersebut (Ertiga dan XL7) sudah kami genjot produksinya di awal tahun, dan suplai di diler bisa terjaga,” ujarnya, menegaskan ketersediaan unit di pasar.
Dony menambahkan bahwa situasi ini juga berkaitan erat dengan peluncuran model terbaru mereka, Suzuki Fronx. Saat ini, SIS sedang memprioritaskan pemenuhan permintaan pasar yang tinggi terhadap Suzuki Fronx, yang menyerap sebagian fokus produksi. Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS, lebih lanjut menegaskan bahwa fenomena ini adalah penyesuaian yang wajar dalam manajemen stok kendaraan. “Ini supaya kesehatan stok dan kontrol lebih sehat, dan keseimbangan antara suplai dan demand tetap terjaga,” kata Harold, menekankan pentingnya menjaga stabilitas pasar.
Kesehatan performa Suzuki secara keseluruhan terbukti dari data penjualan retail mereka. Dalam periode Januari hingga Mei 2025, Suzuki berhasil menduduki posisi kelima dalam pangsa pasar otomotif nasional, dengan total pencapaian 23.199 unit. Angka ini sekaligus mengukuhkan pangsa pasar Suzuki di angka 7,1 persen dari total keseluruhan pasar, menunjukkan posisi yang stabil di tengah dinamika pasar kendaraan bermotor.