
JAKARTA, KOMPAS.com – Kabar baik bagi para investor! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan tren positifnya pada perdagangan hari Selasa (25/11/2025). Setelah mencetak kenaikan impresif sebesar 1,85 persen dan menembus level 8.570 pada penutupan perdagangan sebelumnya, sentimen pasar diperkirakan masih akan mendukung penguatan IHSG.
Herditya Wicaksana, Analis Teknikal dari MNC Sekuritas, melihat potensi kenaikan IHSG masih terbuka lebar. Menurut analisanya, IHSG saat ini berada dalam fase wave (iii) dari wave [iii], yang mengindikasikan bahwa momentum penguatan belum akan berhenti dalam waktu dekat. Herditya memproyeksikan indeks akan bergerak menuju rentang 8.600-8.662 sebagai target penguatan selanjutnya.
“Kami perkirakan IHSG masih berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [iii], sehingga IHSG masih berpeluang menguat ke rentang area 8,600-8,662,” jelas Herditya dalam analisis hariannya, memberikan optimisme bagi para pelaku pasar.
Dari sudut pandang teknikal, Herditya menekankan pentingnya level 8.491 dan 8.341 sebagai area *support* yang perlu diperhatikan jika terjadi koreksi jangka pendek. Sementara itu, *resistance* terdekat berada di 8.578 dan 8.616, sebelum akhirnya indeks berpotensi menguji target utama di 8.662.
Senada dengan pandangan tersebut, Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, juga memperkirakan IHSG akan mengalami penguatan, meskipun terbatas. Nico memproyeksikan *support* dan *resistance* IHSG berada di rentang 8.440-8.625.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan *support* dan *resistance* 8.440-8.625,” ungkap Nico, memberikan gambaran yang lebih moderat mengenai potensi pergerakan IHSG.
Baca juga: IHSG Melonjak 1,85 Persen, Tembus 8.570 Usai Aksi Beli Menguat di Sesi Akhir
Lantas, saham-saham apa saja yang direkomendasikan oleh para analis? Berikut adalah daftar saham pilihan dari MNC Sekuritas dan Pilarmas Investindo Sekuritas yang patut Anda pertimbangkan:
MNC Sekuritas:
MNC Sekuritas memberikan rekomendasi pada empat emiten yang dinilai berada dalam fase awal penguatan, menawarkan peluang menarik bagi para investor.
PT Barito Pacific Tbk (BRPT), yang ditutup pada level Rp 3.500, mendapatkan rekomendasi *speculative buy*. Secara teknikal, BRPT diyakini berada di awal wave C dari wave (B), memberikan potensi penguatan lanjutan yang menjanjikan.
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), dengan harga penutupan Rp 164, memperoleh rekomendasi *buy on weakness*. Emiten perkebunan ini berada pada fase awal wave 3 dari wave (5), mengindikasikan peluang kenaikan yang masih terbuka lebar saat terjadi pelemahan harga.
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) ditutup pada harga Rp 1.320 dan juga direkomendasikan *buy on weakness*. Analis menilai MEDC berada di awal wave [iii] dari wave C, memperlihatkan ruang penguatan yang menarik jika tekanan jual mulai mereda.
PT Multipolar Tbk (MLPL) yang ditutup pada harga Rp 147, turut direkomendasikan *buy on weakness*. MLPL berada di awal wave (C) dari wave [B], sehingga pergerakan korektifnya diperkirakan akan memberikan peluang akumulasi yang menguntungkan.
Baca juga: IHSG Dibuka Menguat di Awal Perdagangan Pekan Ini, Naik ke Level 8.439
Pilarmas Investindo Sekuritas:
Pilarmas Investindo Sekuritas menyoroti tiga emiten yang menjadi perhatian hari ini, dengan mempertimbangkan level *support*, *resistance*, dan target harga yang telah ditetapkan.
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) ditutup pada harga Rp 1.320. Saham ini memiliki area *support* di Rp 1.300 dan *resistance* pada Rp 1.380, dengan target penguatan di level Rp 1.365.
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) membukukan harga penutupan Rp 7.100. Emiten tambang emas dan tembaga ini memiliki *support* di Rp 6.900 dan *resistance* di Rp 7.850, dengan target harga Rp 7.750.
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) ditutup pada level Rp 2.660. Saham komponen otomotif ini memiliki *support* di Rp 2.590 dan *resistance* pada Rp 2.750, sementara target harganya berada di Rp 2.740.
Disclaimer: Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pastikan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.