IHSG Hari Ini: Sesi I Naik Tipis, Sentuh Level 8.329!

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 6 November 2025, dengan performa positif, meski hanya menguat tipis 0,13 persen. Kenaikan ini berhasil mengangkat posisi IHSG di siang hari ke level 8.329,4, menunjukkan resistensi di tengah dinamika pasar.

Pergerakan indeks yang menguat ini didukung oleh dominasi saham yang naik. Tim analis PT Samuel Sekuritas Indonesia mengungkapkan bahwa sepanjang sesi pertama, sebanyak 382 saham berhasil menguat, mengungguli 279 saham yang melemah, sementara 151 saham lainnya memilih untuk stagnan. Data ini memberikan gambaran tentang sentimen pasar yang cenderung positif namun tersebar.

Samuel Sekuritas juga mencatat aktivitas perdagangan yang cukup ramai pada sesi pertama. Total nilai transaksi berhasil mencapai angka impresif Rp 11,2 triliun. Angka ini disokong oleh frekuensi perdagangan yang mencapai sekitar 1,4 juta kali dan volume saham yang berpindah tangan sebanyak 149,8 juta lot, menandakan minat pelaku pasar yang tinggi.

Namun, di balik kegairahan transaksi tersebut, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 216,6 miliar. Meski demikian, ada beberapa saham yang menjadi incaran pembelian investor global, yaitu NSSS, INET, dan BUMI. Sebaliknya, saham BRMS, DEWA, dan GOTO menjadi yang paling banyak dilepas oleh investor asing.

Dalam laporan analisisnya, Samuel Sekuritas menyoroti kinerja saham Bumi Resources Minerals (BRMS). Saham ini, yang baru saja masuk dalam daftar konstituen MSCI Global Standard Indexes, memimpin dengan frekuensi transaksi tertinggi di sesi pertama, mencapai 92.098 kali. Diikuti oleh COIN dengan 63.787 transaksi dan BREN dengan 37.201 transaksi.

Sementara itu, dari sisi volume perdagangan, saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menjadi yang paling banyak diperdagangkan dengan total 10,7 juta lot. BRMS menyusul di posisi kedua dengan 9,1 juta lot, dan BUMI berada di urutan ketiga dengan 8,3 juta lot saham yang berpindah tangan.

Samuel Sekuritas juga memaparkan kinerja indeks sektoral. Sektor transportasi (IDXTRANS) dan sektor energi (IDXENERGY) sama-sama memimpin penguatan dengan kenaikan 1,3 persen, diikuti oleh sektor consumer siklikal (IDXCYCLIC) yang naik 0,8 persen. Di sisi lain, sektor industri dasar (IDXBASIC), sektor consumer non-siklikal (IDXNONCYC), dan sektor teknologi (IDXTECHNO) kompak melemah masing-masing sebesar 0,3 persen, menunjukkan divergensi performa antar sektor.

Hari ini juga menandai momen penting bagi Bursa Efek Indonesia dengan kedatangan emiten baru, PT Pelayaran Jaya Hidup Baru (PJHB). Perusahaan ini berfokus pada jasa angkutan alat berat dan kontainer melalui jalur laut, menambah variasi portofolio investasi di pasar modal.

Dalam penawaran umum perdana sahamnya, PJHB melepas 480 juta saham atau 25 persen dari total modal ditempatkan dan disetor, dengan harga penawaran Rp 330 per saham. Menariknya, emiten ini juga menyertakan Waran Seri I secara gratis dengan rasio 2:1, memberikan daya tarik lebih bagi investor.

Debut PJHB di lantai bursa berlangsung gemilang. Saham ini mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga 267 kali, dan langsung melesat ke batas auto reject atas (ARA) di level Rp 412 per saham, mencatat kenaikan signifikan 24,8 persen pada sesi perdananya.

Berikut adalah lima saham yang masuk daftar top gainer sesi pertama hari ini, berdasarkan persentase kenaikan:

  • LABA (naik 34,6 persen ke Rp 268 per saham)
  • DFAM (naik 32,8 persen ke Rp 97 per saham)
  • NTBK (naik 29 persen ke Rp 200 per saham)
  • NIRO (naik 25 persen ke Rp 350 per saham)
  • PJHB (naik 24,8 persen ke Rp 412 per saham)

Sementara itu, lima saham yang masuk daftar top loser sesi pertama hari ini, berdasarkan persentase penurunan, adalah:

  • XPTD (turun 15 persen ke Rp 426 per saham)
  • BABY (turun 9,8 persen ke Rp 348 per saham)
  • ATIC (turun 9,7 persen ke Rp 700 per saham)
  • PTSP (turun 9,3 persen ke Rp 1.270 per saham)
  • KICI (turun 8,4 persen ke Rp 270 per saham)

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Pilihan Editor: Mengapa Perusahaan Ogah Masuk Pasar Modal

You might also like