
HargaPer.com – Murah &Terbaik JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan ketahanan yang impresif dengan berhasil mempertahankan tren penguatan pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis (6/11/2025). Berdasarkan data terkini dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dihimpun melalui RTI, kinerja IHSG mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,13%, membawa indeks ini bertengger pada level 8.329,40.
Menilik perspektif analisis teknikal, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mengungkapkan adanya sinyal-sinyal pergerakan pasar yang patut dicermati. Menurut Valdy, histogram MACD terpantau mulai mendatar, sebuah indikasi potensi perlambatan momentum. Sementara itu, Indikator Stochastic RSI telah mencapai area overbought, mengisyaratkan bahwa pasar mungkin berada di titik jenuh beli.
Valdy menambahkan dalam risetnya, “Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, kami memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas dalam rentang 8.300–8.350 pada sesi kedua perdagangan hari ini.” Ini mencerminkan proyeksi pergerakan yang lebih konservatif di paruh kedua hari perdagangan.
Performa sektor-sektor di BEI hingga penutupan sesi I menunjukkan dominasi penguatan. Tercatat delapan dari total 11 indeks sektoral berhasil mengukir kenaikan. Sektor yang memimpin laju penguatan adalah energi, melonjak signifikan sebesar 1,39%. Disusul ketat oleh sektor transportasi dengan kenaikan 1,36%, kemudian barang konsumer primer tumbuh 0,84%, dan perindustrian naik 0,74%. Selain itu, sektor properti dan real estate juga menunjukkan kinerja positif dengan penguatan 0,68%, diikuti infrastruktur sebesar 0,65%, dan kesehatan yang menguat tipis 0,09%.
Dalam laporan singkat terkait performa sesi I, disebutkan bahwa IHSG berhasil naik 0,13% ke level 8.329. Sementara itu, saham-saham pilihan di indeks LQ45 yang menjadi top gainers di antaranya DSSA, MAPI, dan SMGR pada Kamis (6/11) ini.
Kontras dengan sektor yang menguat, beberapa sektor lainnya justru mengalami koreksi. Sektor barang konsumer sekunder terpantau melemah 0,40%, diikuti sektor barang aku yang turun 0,33%. Selanjutnya, sektor teknologi juga terkoreksi 0,30%, sedangkan sektor keuangan menunjukkan stabilitas dengan nilai stagnan di 0,00%.
Aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang sesi I hari ini cukup bergairah. Total volume transaksi saham mencapai angka fantastis 15,50 miliar saham, dengan total nilai transaksi yang membukukan Rp 11,34 triliun. Secara rinci, dari ratusan saham yang diperdagangkan, 363 saham berhasil menguat, 263 saham mengalami pelemahan, dan 182 saham lainnya terpantau stagnan.
Fokus pada saham-saham unggulan di indeks LQ45, berikut adalah deretan emiten yang menjadi top gainers atau pencetak keuntungan tertinggi:
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) memimpin penguatan dengan melonjak 7,28%, mencapai level Rp 94.625 per saham.
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menyusul dengan kenaikan 2,84%, ditutup pada harga Rp 1.450 per saham.
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) juga turut menguat 2,50%, menempatkan harganya di Rp 2.870 per saham.
Sebelumnya, IHSG sempat dibuka naik tipis ke level 8.323. Pada pembukaan perdagangan tersebut, saham MAPI, HEAL, dan DSSA telah menunjukkan indikasi sebagai top gainers LQ45 pada Kamis (6/11).
Di sisi lain, tidak semua saham unggulan LQ45 mencetak kinerja positif. Berikut adalah daftar top losers atau saham dengan penurunan terbesar di indeks LQ45:
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengalami koreksi terdalam, anjlok 3,41% menjadi Rp 1.275 per saham.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga tidak luput dari tekanan jual, terkoreksi 2,23% ke level Rp 2.630 per saham.
PT Elang Mahkota Teknologi (EMTK) menutup daftar penurunan dengan koreksi 2,06%, berada pada harga Rp 1.190 per saham.