
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menunjukkan performa finansial yang memukau, baik dari segi laba bersih maupun pendapatan, sepanjang periode Januari hingga September 2025. Kinerja impresif ini terungkap dalam laporan keuangan perusahaan yang dirilis pada Selasa (21/10/2025).
Pada kuartal III-2025, IPCC berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 190,29 miliar, melonjak 28,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 148,02 miliar. Peningkatan laba bersih ini menjadi indikator kuat atas efektivitas strategi operasional perusahaan.
Tidak hanya laba bersih, pendapatan operasi IPCC juga mengalami pertumbuhan signifikan. Hingga September 2025, pendapatan operasi perusahaan mencapai Rp 660,24 miliar, naik 12,7% yoy dari angka Rp 585,82 miliar yang tercatat pada posisi yang sama tahun lalu. Pertumbuhan pendapatan ini menunjukkan ekspansi dan daya saing yang solid di pasar.
Meskipun beban pokok pendapatan turut meningkat menjadi Rp 371,75 miliar dari sebelumnya Rp 343,29 miliar, manajemen IPCC mampu menjaga profitabilitas. Hasilnya, laba bruto tercatat sebesar Rp 288,48 miliar per kuartal III-2025, mengalami peningkatan dari Rp 242,52 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara lebih rinci, kontributor utama pendapatan IPCC berasal dari pelayanan jasa terminal yang mencapai Rp 591,13 miliar. Selain itu, pelayanan jasa barang menyumbang Rp 35,98 miliar, diikuti oleh pelayanan rupa-rupa usaha sebesar Rp 32,37 miliar, dan pengusahaan tanah, bangunan, air, serta listrik sebesar Rp 547,86 juta. Diversifikasi sumber pendapatan ini menopang pertumbuhan kinerja perusahaan.
Dari sisi neraca, total aset IPCC menunjukkan penguatan yang substansial, mencapai Rp 1,92 triliun per September 2025. Angka ini meningkat dari posisi akhir tahun 2024 yang sebesar Rp 1,85 triliun, mencerminkan perluasan kapasitas dan investasi yang dilakukan perusahaan.
Sementara itu, total liabilitas perusahaan tercatat sebesar Rp 586,72 miliar per kuartal III-2025, naik dari Rp 573,5 miliar di akhir tahun 2024. Di sisi lain, total ekuitas perusahaan juga mengalami kenaikan menjadi Rp 1,34 triliun per akhir September 2025, dibandingkan dengan Rp 1,27 triliun pada akhir Desember 2024, menandakan kesehatan finansial dan modal yang kuat.
Kondisi likuiditas IPCC juga sangat positif, dengan saldo kas dan setara kas akhir tahun yang mencapai Rp 964,83 miliar per September 2025. Jumlah ini meningkat pesat dari Rp 769,31 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola arus kasnya dengan baik dan siap mendukung ekspansi bisnis di masa depan.