
Harga emas kembali mencetak rekor fantastis, menunjukkan kenaikan signifikan hingga tengah hari ini, Selasa (30/9/2025). Tren penguatan harga logam mulia ini diproyeksikan akan berlanjut dan bahkan kian menanjak hingga penghujung tahun 2025, menandai periode yang sangat bullish bagi investor global.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 11.00 WIB, harga emas spot melonjak impresif sebesar 0,84%, mencapai level US$ 3.865,62 per ons troi. Senada dengan pasar global, harga emas Antam di pasar domestik juga turut melesat, naik Rp 12.000 per gram dan kini berada di angka Rp 2.234.000 per gram, menunjukkan daya tarik yang kuat.
Analis komoditas terkemuka, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa salah satu pemicu utama di balik lonjakan harga emas dunia adalah meningkatnya tensi geopolitik di Eropa. Situasi semakin memanas setelah Rusia melancarkan serangan ke lima wilayah strategis di Ukraina, menciptakan ketidakpastian yang mendorong investor mencari aset aman.
Di samping itu, keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memberlakukan tarif baru pada produk furnitur juga memberikan dampak signifikan. Kebijakan ini menetapkan tarif sebesar 10% untuk impor kayu dan papan kayu, serta 25% untuk kategori produk seperti lemari dapur, meja rias, dan berbagai produk kayu berlapis kain lainnya.
Ibrahim Assuaibi memperingatkan bahwa pemberlakuan tarif tersebut, yang akan efektif pada 14 Oktober, berpotensi mengguncang ekonomi global secara fundamental. Hal ini semakin memperkuat pandangan bahwa logam mulia menjadi pilihan utama di tengah gejolak ekonomi, sebagaimana terlihat dalam berita sebelumnya bahwa Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Baru, Ditutup di Level US$ 3.833,5 Per Ons Troi.
Sementara itu, dari Asia, pelambatan sektor manufaktur di China yang diakibatkan oleh perang dagang juga disebut Ibrahim sebagai faktor pendorong lain. Kondisi ini secara langsung memicu masyarakat Tiongkok untuk berbondong-bondong membeli logam mulia sebagai aset safe haven, mencari perlindungan nilai dari ketidakpastian ekonomi.
Berbagai dinamika global inilah, menurut Ibrahim, yang secara kolektif mendorong harga emas mengalami penguatan signifikan dan terus mencatatkan rekor harga tertinggi.
Melihat tren ini, Ibrahim Assuaibi pun optimistis menaksir bahwa harga logam mulia Antam berpotensi menyentuh level fantastis Rp 2.700.000 per gram pada akhir tahun mendatang. Tak hanya itu, harga emas spot global diprediksi mampu menembus US$ 4.000 per ons troi di akhir tahun 2025, mengukuhkan posisinya sebagai investasi yang menjanjikan di tengah ketidakpastian ekonomi global.