Robot Humanoid China Ganti Baterai Sendiri: Terobosan Pertama di Dunia!

HargaPer.com – Murah &Terbaik – Industri robotika China kembali mengukir sejarah dengan peluncuran sebuah terobosan revolusioner: robot humanoid pertama di dunia yang dibekali kemampuan mengganti baterainya secara mandiri. Inovasi signifikan ini dipersembahkan oleh UBTech Robotics, perusahaan terkemuka yang berbasis di Shenzhen, China, melalui model terbarunya yang diberi nama Walker S2.

Kemampuan otonom Walker S2 dalam mengelola dayanya mengubah paradigma operasi robotik, memungkinkannya bekerja nyaris tanpa henti hingga 24 jam penuh tanpa intervensi manusia. Robot canggih ini dilengkapi dengan sistem baterai ganda yang secara cerdas beralih otomatis ketika daya mulai melemah. Proses penggantian daya pun berlangsung sangat cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar tiga menit, dengan desain baterai yang dirancang praktis, menyerupai mekanisme mencabut dan memasang USB.

Baca juga: Polemik Robot Polisi Rp 3 Miliar, Dipamerkan Tanpa Anggaran Negara

Spesifikasi Robot Humanoid Walker S2

Melansir Live Science pada Senin (21/7/2025), robot humanoid Walker S2 dirancang dengan dimensi yang sangat menyerupai manusia, memiliki tinggi 162 sentimeter dan bobot 43 kilogram. Untuk menopang operasinya, robot ini ditenagai sistem baterai ganda 48 volt. Sistem ini memungkinkan Walker S2 beroperasi selama dua jam saat berjalan atau empat jam ketika berdiri, sebelum akhirnya membutuhkan pengisian ulang yang hanya memakan waktu sekitar 90 menit.

Namun, keunggulan paling menonjol dari Walker S2 adalah kapabilitas revolusionernya dalam mengganti baterai tanpa campur tangan manusia. Dalam video promosi yang dirilis UBTECH di YouTube pada 17 Juli, terlihat jelas bagaimana robot ini dengan cekatan berjalan menuju stasiun pengisian daya, melepaskan baterai dari punggungnya, memasukkannya ke slot pengisian, lalu mengambil dan memasang baterai baru. Robot ini juga dibekali kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi level daya dan mengambil keputusan strategis, apakah perlu mengganti baterai sepenuhnya atau hanya mengisi ulang, semua berdasarkan kebutuhan tugas yang sedang diembannya.

Dirancang untuk berbagai lingkungan kerja, mulai dari pabrik hingga area publik sebagai robot resepsionis interaktif, Walker S2 memiliki 20 derajat kebebasan gerak yang memastikan fleksibilitas tinggi. Selain itu, robot ini mendukung konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth, memperluas kemampuannya dalam berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Baca juga: 7 Fakta Robot Polisi Rp 3 Miliar: Fungsi, Target, dan Anggaran

China Melesat Jadi Pusat Robotika Dunia

Kemajuan pesat yang ditunjukkan oleh industri robotika humanoid di China, seperti yang dicontohkan oleh Walker S2, bukanlah kebetulan semata. Pemerintah Negeri Tirai Bambu telah secara eksplisit menetapkan bidang robotika dan kecerdasan buatan (AI) sebagai industri strategis, didukung oleh gelontoran kebijakan besar-besaran. Menurut laporan South China Morning Post pada Jumat (18/7/2025), China kini menjelma menjadi kekuatan dominan di sektor robotik global, berkat kemampuannya dalam memadukan inovasi AI mutakhir dengan efisiensi biaya produksi yang optimal.

Data dari Morgan Stanley lebih lanjut mengukuhkan posisi China, menunjukkan bahwa lebih dari separuh perusahaan pengembang robot humanoid di seluruh dunia berasal dari negara ini. UBTech sendiri, sebagai pelopor, telah mencatat sejarah sebagai produsen robot humanoid pertama dari China yang berhasil melantai di bursa saham Hong Kong pada tahun 2023. Pencapaian ini menandai langkah penting dalam upaya komersialisasi teknologi robotik yang kian matang.

Kota Shenzhen kini telah bertransformasi menjadi episentrum inovasi robotika China. Dengan lebih dari 1.600 perusahaan robotika yang berkantor pusat di sana, kota ini menetapkan target ambisius untuk memimpin dalam adopsi teknologi robot di berbagai sektor industri. UBTech, misalnya, telah menjadi salah satu perusahaan terdepan yang menguji coba Walker S2 di lini produksi milik produsen kendaraan listrik ternama seperti BYD, Nio, dan Zeekr.

Lebih dari sekadar pusat riset dan pengembangan, Shenzhen juga adalah pionir dalam implementasi praktis teknologi robotika secara global. Sebagai bukti, pada awal pekan ini, sebuah perusahaan rintisan lokal di Shenzhen berhasil meluncurkan proyek pertama di dunia: pengiriman barang menggunakan robot di dalam sistem kereta bawah tanah, khusus untuk memasok stok toko 7-Eleven. Langkah inovatif ini semakin mempertegas posisi Shenzhen sebagai kota yang tidak hanya berinovasi tetapi juga mengimplementasikan solusi robotik nyata.

Baca juga: Seharga Rp 499 Juta, Robot di China Bisa Masak Steak dan Dioperasikan dari Jarak 1.800 Km

Baca juga: Robot Polisi Ikut Meriahkan HUT ke-79 Bhayangkara, Apa Fungsinya?

Baca juga: Pasien Sembuh dari Diabetes Usai Transplantasi Ginjal dan Pankreas dengan Bantuan Robot

You might also like